;9

332 44 14
                                    


Minjoo heran sama satu oknum ini. Iya, sekarang Hyunjin nyerocos bacot bener. Bukan bacotan yang kayak Felix sih, yah untungnya enggak. Tapi Hyunjin kalo ngomong itu kadang kayak Jaemin.

Dikit-dikit gombal. Hobi bener bikin orang jadi berharap gegara dia.

Atau emang udah satu spesias suka bikin anak orang baper.

"Ju, lo laper kan? Mending kita makan dululah, kasian ini orang ganteng juga lagi laper." ujar Hyunjin yang sedang masang puppy eyesnya untuk memohon ke Minjoo.

"hm, iya Jin iya." jawab Minjoo sembari memutar bola matanya malas. Tinggal bilang laper terus ngajak makan gitu aja harus panjang bener ngomongnya.

Hyunjin cuma nyengir, mungkin dia tau raut wajah Minjoo yang yah- lo kalo liat temen lo bacot tampang lo gimana? Biasa aja kan? Iyain aja gitu kan biar cepet? Nah sama dengan Minjoo sekarang.

Minjoo natap Hyunjin dari kaca spion, cukup, bikin manik mata Minjoo gak lepas dari sosok Hyunjin ini.

Matanya yang tajam, terlihat dingin kalau diam. Dingin banget malahan. Kelihatan juga raut jutek diwajah Hyunjin.

Most wanted banget Hyunjin ini.

Tapi kalau Minjoo pikir-pikir lagi, bagaimana bisa dia mulai terpana oleh Hwang Hyunjin?

Bukan suatu mujizat kan? Hyunjin yang emang bikin cewek-cewek seantero sekolah ketar-ketir dengan tampangnya itu, dan juga Hyunjin yang anak basket.

Err, Minjoo seperti sedang memikirkan alasan mengapa ia menyukai suatu idol.

"Ju?" huh, jujur Minjoo sedang gelut dengan pikiran diotaknya tersebut sehingga mengabaikan panggilan Hyunjin sedaritadi. Untungnya langsung nyadar.

"eh? Iya." jawab Minjoo ia melepas helm tersebut menaruhnya ke sepeda Hyunjin lalu ikut jalan kearah Hyunjin yang dari tadi udah nungguin.

Ternyata memang, Minjoo sedaei tadi bengong sampai baru sadar juga kalo udah sampai. Tapi untungnya ini dia udah turun dari mktor Hyunjin.

Kini Minjoo jalan sejajar dengan Hyunjin. Tepatnya disebelah Hyunjin.

"lo kenapa? Bengong melulu." ucap Hyunjin tapi matanya tertuju lurus dengan raut datar.

"enggak papa." jawab Minjoo singkat. Memang, dia sendiri juga gak tau kenapa dia tiba-tiba begini.

Sering bengonglah, anehlah, kadang ditanyain juga jawabnya enggak papa mulu.

"yakin? Lo kayaknya lagi sakit deh." ujar Hyunjin manik matanya melirik Minjoo.

Minjoo hanya balas menatap Hyunjin dengan raut wajah yang menampilkan kebingungannya.

"eh enggak, maksud gue bukan ngeledek lo. Tapi gue ngerasa lo akhir-akhir ini hidup lo kayak berat."
Ucapnya lagi yang sempat salting.

"haha, enggak plis. Gue enggak papa." tawa Minjoo kini bikin Hyunjin yang bingung. Mana yang lucu coba? Kan Hyunjin khawatir malah dimetawin sama doi.

"yaudah sini makan disini aja."

Senyum Minjoo yang awalnya ia tampilkan sekarang dia mengatup mulutnya. Yang benar saja, dia sempat kaget dengan pergerakan Hyunjin yang tiba-tiba menggenggam jari-jari Minjoo.

Dipikirannya sekarang sedang heran dengan Hyunjin. Bagaimana bisa Hyunjin dengan cepat bikin jantungnya dangdutan didekatnya.








×

20.02

Minjoo mengacak-acak buku yang berada ditasnya, sepertinya buku catatannya hilang. Huh, benar. Barusan tadi dia berpikir bahwa buku catatannya itu hilang dan benar saja.

voices; hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang