;10

322 41 5
                                    

Setelah bikin hati Minjoo dagdigdug serr, Hyunjin ngacir pergi.

Ya kirain ditemenin :( hikd

Minjoo langsung balik fokus. Namun perutnya udah gak bisa fokus lagi.

Iya, ini biasanya yang fokus otaknya kok malah jadi perutnya?

Minjoo mulai makan roti melon yang dikasih Hyunjin tadi. Jujur, dia emang lagi laper.

Minjoo yang lagi makan, manik matany dibuat kaget saat melihat seseorang hadir dihadapannya.

"hai, perasaan baru juga kemarin gue kagak masuk. Tapi kok rasanya kangen seminggu ya?"

Jaemin senyum sambil duduk dibangku Hyunjin.

Minjoo tak menggubris, memang dia lagi fokus-fokusnya belajar walau sambil makan.

Jaemin ngeliatin terus aktivitas Minjoo yang kalo bisa dibilang bosen bener cuma ngeliat orang ngunyah sambil belajar.

Yah bucin mah beda nying.

"gak usah ngeliatin mulu. Pergi sana sama Haechan, tadi dia nyariin." ucap Minjoo yang risih diliatin cogan mulu. Ehwhw

Bukannya langsung jawab, Jaemin menampilkan senyumnya sebentar sebelum membalas ucapan Minjoo.

"bilang aja salting diliatin cogan."balasnya.

Minjoo nengok males kearah Jaemin yang udah senyum sambil naik-naikin satu alisnya.

"bilang aja kege'eran." kini Minjoo menekan kan kata 'kegeeran' diucapannya.

Jaemin ngacak-acak rambut Minjoo pelan.

"semangat yang lagi sayang-sayangnya sama buku." ucapnya lalu nyelonong pergi meninggalkan rasa nyaman saat tangannya mendarat dipuncuk kepala Minjoo.

××

"gue kira lo bakal gak betah sama catatannya bu Irene." ucap Hyunjin tiba-tiba duduk disebelah Ryujin.

"YAROB KAGET ANJING." teriak Ryujin tetapi ia langsung mengecilkan volume diakhir kalimat, selaku ini di perpustakaan.

"selo dong cewek." balas Hyunjin, dia cuma natap tulisan-tulisan Seungmin dibuku catatan itu, gak berniat ikutan baca.

"gak belajar lo?" tanya Ryujin tapi manik matanya tetap menatap lurus kebuku Seungmin.

"gak ntaran dirumah."

"emang lo bisa belajar dirumah?"

Hyunjin memutar bola matanya malas "anjing." umpatnya.

"kan baru inget kan, bokap lo barusan pulang."

Hyunjin membelakan matanya, "gak usah diingetin juga, blegug."

"gue cuma pengen lo inget. BIAR NYADAR DOSA LO BANYAK WKWK. "

"sianying." Hyunjin tertawa miris. Bodoamat sama murid-murid yang ngeliatin dia ketawa.

"udah lama gue gak liat lo ketawa." manik mata Ryujin mengarah ke Hyunjin. Kini mereka saling bertatap.

"udah lama gue gak liat lo cengeng." senyuman mendarat dibibir Hyunjin. Ia mengacak-acak rambut Ryujin gak santai membuat beberapa sisi rambut Ryujin berantakan.

Ryujin cuma bisa mendengus kesal karena perlakuan Hyunjin tadi.

"semenjak lo pindah, gue udah berasa nolep aja." sambungnya.

"bisa nolep juga ternyata lo." kata Ryujin. Ia kembali fokus kecatatan bu Irene.

Hyunjin menaikan sudut bibirnya menampilkan senyuman sempurna.

"good luck." ucap Hyunjin sebelum benar-benar pergi. Tetapi ia memberikan milkita rasa coklat kesukaan Ryujin.

Membuat Ryujin menatap permen itu dengan raut wajah senang sekaligus senyum beberapa saat. Iya, senang karena dikasih milkita.

Dan juga senang karna sudah lama ia rindu milkita pemberian Hyunjin.

Walau teman-teman Aussienya pernah memberikan milkita ke Ryujin, tapi rasanya beda kalo Hyunjin yang ngasih.

Jujur, Ryujin kangen banget sama satu sahabatnya itu. Memang mereka sudab lama menjalin persahabatan. Jadi wajar bukan Ryujin kangen dengan sahabatnya sendiri?

Apakah ada yang salah dengan Ryujin?

Dia hanya ingin bersama Hyunjin. Tak lebih.

Ia tak ingin kehilangan Hyunjin lagi seperti dulu ketika ia harus pergi ke Aussie.

Kalau dipikir-pikir sama Ryujin, Hyunjin itu tipe orang yang ngangenin.

Bahkan, bikin orang iri kalau ada orang yang bisa akrab banget sama Hyunjin.

Itu pemikiran orang-orang yang dulu iri sama hubungan akrab Hyunjin dan Ryujin.

Hyunjin yang notabenya idaman bagi para cewek-cewek, bikin ketar-ketir sendiri kalau liat Hyunjin deket-deket sama cewek.

Siapa yang gak ketar-ketir coba kalau liat doi lo bareng cewek? Ngaku semua deh lo, walau itu doi haluan, tetep aja iri sendiri kan.

Haha, mungkin Ryujin pernah ngerasaan perasaan itu. Mungkin. Kalaupun iya, sepertinya ia harus membuang lepas-lepas perasaan itu.

Ryujin bukan bermaksud apa-apa. Hanya saja ia tak mau menjalin persahabatan memakai perasaan.


T b c.

A/N :Jgn lupa vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N :
Jgn lupa vote. Aku akhir2 ini sibuk bgt sulit buat ngetik. Jd mohon perhatiannya ✨🖤.

voices; hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang