❝I don't wanna hear no more!❞
❝I don't wanna hear his voices❞
Semua orang pasti memiliki kisah, sama seperti mereka, memiliki kisah sendiri-sendiri. Entah itu kisah yang ingin ia ceritakan atau sebaliknya ingin ia pendam dan lupakan. Lalu bagaimana...
"gue cuma pengen lo inget. BIAR NYADAR DOSA LO BANYAK WKWK. "
"sianying." Hyunjin tertawa miris. Bodoamat sama murid-murid yang ngeliatin dia ketawa.
"udah lama gue gak liat lo ketawa." manik mata Ryujin mengarah ke Hyunjin. Kini mereka saling bertatap.
"udah lama gue gak liat lo cengeng." senyuman mendarat dibibir Hyunjin. Ia mengacak-acak rambut Ryujin gak santai membuat beberapa sisi rambut Ryujin berantakan.
Ryujin cuma bisa mendengus kesal karena perlakuan Hyunjin tadi.
"semenjak lo pindah, gue udah berasa nolep aja." sambungnya.
"bisa nolep juga ternyata lo." kata Ryujin. Ia kembali fokus kecatatan bu Irene.
"good luck." ucap Hyunjin sebelum benar-benar pergi. Tetapi ia memberikan milkita rasa coklat kesukaan Ryujin.
Membuat Ryujin menatap permen itu dengan raut wajah senang sekaligus senyum beberapa saat. Iya, senang karena dikasih milkita.
Dan juga senang karna sudah lama ia rindu milkita pemberian Hyunjin.
Walau teman-teman Aussienya pernah memberikan milkita ke Ryujin, tapi rasanya beda kalo Hyunjin yang ngasih.
Jujur, Ryujin kangen banget sama satu sahabatnya itu. Memang mereka sudab lama menjalin persahabatan. Jadi wajar bukan Ryujin kangen dengan sahabatnya sendiri?
Apakah ada yang salah dengan Ryujin?
Dia hanya ingin bersama Hyunjin. Tak lebih.
Ia tak ingin kehilangan Hyunjin lagi seperti dulu ketika ia harus pergi ke Aussie.
Kalau dipikir-pikir sama Ryujin, Hyunjin itu tipe orang yang ngangenin.
Bahkan, bikin orang iri kalau ada orang yang bisa akrab banget sama Hyunjin.
Itu pemikiran orang-orang yang dulu iri sama hubungan akrab Hyunjin dan Ryujin.
Hyunjin yang notabenya idaman bagi para cewek-cewek, bikin ketar-ketir sendiri kalau liat Hyunjin deket-deket sama cewek.
Siapa yang gak ketar-ketir coba kalau liat doi lo bareng cewek? Ngaku semua deh lo, walau itu doi haluan, tetep aja iri sendiri kan.
Haha, mungkin Ryujin pernah ngerasaan perasaan itu. Mungkin. Kalaupun iya, sepertinya ia harus membuang lepas-lepas perasaan itu.
Ryujin bukan bermaksud apa-apa. Hanya saja ia tak mau menjalin persahabatan memakai perasaan.
T b c.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A/N : Jgn lupa vote. Aku akhir2inisibukbgtsulitbuatngetik. Jdmohonperhatiannya ✨🖤.