Delapan

6.1K 774 82
                                    

Astaga... Aku tuh ketawa baca Komen kalian. Makasih tapi loh semuanya....

Btw di cerita ini malah banyak yang ndukung Pelakor ya? Eh, Kimi termasuk kategori Pelakor atau ngak sih kira-kira???

Btw itu ikan Salmon di luar negeri ngapain aja ya sampe berbulan-bulan? Masa iya cuma urusan sepupu merrid sampe segitunya????

🤔🤔🤔

Selamat Baca semuanya....

****

*****

**********

Aldi sudah memakai kaos berkerah yang dibawakan oleh supirnya ke apartemen Kimi. Juga beberapa pasang pakaian ganti dan dalaman. Entah apa yang dia pikirkan tapi sudah terjadi begitu saja.

Kimi sendiri tak berkata apapun. Semua sangat tak terduga. Ada Aldi, dan pria itu di kamarnya.

Oke, secara agama hal itu nggak dilarang apalagi ia istri siri Aldi, tapi mereka tidak benar-benar menikah dalam artian sebagai suami istri. Pernikahan mereka hanya untuk status.

"Kamu udah baikan?" Suara berat bariton Aldi memenuhi gendang telinga Kimi memecah suasana hening dan canggung.

"Ya. Ehm, kata bik Susi kamu semalaman merawat ku. Lain kali nggak usah repot-repot, aku nggak apa-apa." Balas Kimi.

"Aku tidak mencemaskan kamu. Aku mencemaskan bayiku, itu sebabnya aku di sini, jadi jangan salah paham." Ucap Aldi tenang. Bohong. Aldi memang cemas pada bayi yang dikandung Kimi, tetapi dia jauh lebih cemas dengan Kimi.

Hello... Siapa sih yang tadi malam cemasnya minta ampun sampai bolak-balik telepon dokter???

Sebuah suara muncul di benak Aldi namun pria itu mengabaikannya. Baginya keadaan semalam adalah dia cemas karena bayi dalam kandungan Kimi, itu menurut Aldi.

"Ah, iya. Tentu. Aku juga nggak berharap kamu mencemaskan ku. Dia pasti baik-baik saja. Dia anak yang kuat." Ucap Kimi mengusap perutnya sambil menatapnya penuh cinta. Astaga... Kimi tak bisa menghindari perasaan keibuan yang semakin hari makin bertumbuh dalam dirinya.

Garis bibir Aldi naik sekitar 5° menatap Kimi seperti itu, tentu ia tak tampak sedang tersenyum tapi tetap saja ia tersenyum.

"Kalau kamu udah baikan kita ke dokter periksa kandungan kamu." Kata Aldi merapikan diri di cermin.

"Aku baik-baik saja. Lagipula aku akan tahu kalau dia tidak baik-baik." Ucap Kimi.

"Kamu sebaiknya pulang. Aku nggak mau, istrimu salah paham dengan kamu di sini." Kata Kimi lagi. Entah kenapa ia kesal dengan kehadiran Aldi.

"Salma ke luar negeri." Hanya itu kalimat Aldi.

"Tapi nggak berarti kamu bisa disini..." Kata Kimi sedikit ketus.

Kening Aldi mengerut. "Kenapa? Ini apartemen milikku, aku bisa disini selama yang aku mau. Lagipula, kamu juga istri ku, apa masalahnya?"

"Ya. Jika seijin istrimu dan jika orang yang menempati apartemen ini setuju. Masalahnya tidak ada ijin dari istrimu, dan orang yang menempati apartemen ini keberatan. Lagipula aku cuma status istri, bukan istri sesungguhnya." Kata Kimi makin keras kepala. Astaga demi apa dia berdebat dengan Aldi??? Dan apa juga yang diperdebatkan???

"Mendengar kamu yang sudah bisa marah-marah sepertinya kondisi kamu memang sudah baikan. Habiskan makananmu, siang dan malam juga. Aku akan pergi." Kata Aldi lalu melangkah keluar kamar Kimi.

Entah apa yang terjadi pada dirinya, Kimi tak mengerti. Tapi ulu hatinya sakit saat Aldi ternyata akan pergi. Tadi dia kesal ada Aldi, tapi saat pria itu akan pergi ia malah merasakan sedih yang tidak jelas.

BABY MILIONER (Tersedia EBOOK Juga PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang