▒░░░░▒
Masih di malam yang sama.
Aku yang mendengarkan penuturan panjangnya itu, pun secara perlahan menggelengkan kepala.
Jarakku yang semula berdekatan dengannya, kini kujauhkan.
"tidak seharusnya kau memiliki rasa padaku" gumamku pelan, tanpa melepas tatapanku pada matanya.
Namun, seiring langkahku tergerak untuk menjauh. Semakin dekat juga langkahnya padaku.
Dengan tatapan memohon, ia terus saja berusaha menggapaiku menggunakan tangannya.
"kak, please.. Jangan menjauh seperti ini"
Lagi-lagi aku menggelengkan kepala. Menolak permintaannya.
Tanganku, pun ikut tergerak memberikan tanda jika ia harus menahan geraknya.
"berhenti. Kumohon berhenti di tempatmu"
"sudah cukup aku berbaik hati padamu, ataupun berdamai denganmu. Untuk kali ini, kumohon berhentilah. Sebelum kau jatuh terlalu dalam. Aku tidak lagi butuh bantuanmu. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Jadi, keluarlah dari kamarku sekarang—"
"sebelum aku benar-benar membencimu terlalu dalam, Hyunjin" lanjutku pada akhirnya.
Mendengar penuturanku, ia yang tadinya terus merengek. Memintaku untuk menerimanya, kini berubah menjadi sebuah patung.
Ia diam. Tak berniat menggerakkan langkahnya lagi.
Aku dan dirinya saling menatap satu sama lain.
Aku dengan tatapan sinis dan nafas memburu.
Sedangkan ia, dengan tatapan kosongnya.
"silahkan kembali ke kamarmu. Aku bisa mengurus diriku sendiri" ucapku, lagi.
Tanpa menunggu respon lanjut darinya. Dengan gerakan tertatih, kulangkahkan kakiku ke arah pintu kamar. Dan tak lupa, segera kubuka lebar pintu itu. Bermaksud menyuruhnya untuk segera keluar.
Tapi sayang. Dengan gerakan cepat. Kini diriku telah berhasil ia dekap dengan erat.
Pintu yang semula kubuka lebar, kini telah ia tutup rapat. Bahkan, suara pintu yang telah terkunci. Pun berhasil masuk ke indra pendengaranku.
Aku terus meronta didalam dekapannya. Tanpa kenal rasa sakit yang kuberikan di punggungnya, ia terus berjalan menggiring tubuhku menjauh dari pintu kamar.
Dan berakhir,
Bughh~
—punggungku membentur kasur yang tadinya kududuki bersamanya.
Dalam posisi berpelukan seperti ini. Tubuhku yang telah ia giring ke atas kasur, otomatis membuatnya kini berada di atasku.
Tanpa mau merenggangkan pelukannya. Lelaki bertubuh jangkung ini, kini meneteskan air matanya kembali.
Aku tahu hal itu, dikarenakan ia kini tengah menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku. Yang otomatis, air matanya berhasil membasahi leherku.
Tubuh yang semula basah akibat hal gila yang kulakukan tadi, kini semakin basah karenanya.
"harus kubujuk dengan hal apa lagi, supaya kau tidak menjauh dariku"
Aku yang semula ingin memberontak lagi, pun kembali terdiam mendengar lirihannya.
"aku sungguh-sungguh menyayangimu. Aku tidak mau kehilangan sosok wanita yang kusayangi lagi—hikss.."
Dan kini, detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.
Aku tahu rasa ini.
Rasa kehilangan, yang amat mendalam.
Tanpa kumau. Kini air mataku ikut mengalir. Sama seperti dirinya.
Pelukan yang semula hanya dilakukannya sepihak. Kini kubalas.
Dengan perlahan, punggungnya pun kuusap.
"tidak seharusnya, kau menangisi perempuan bodoh dan gila sepertiku. Diluar sana, ada wanita yang berhak kau tangisi"
"berhentilah membuang air matamu seperti ini.." lanjutku, yang ternyata memancingnya untuk mengeratkan pelukan tadi.
Kepalanya yang semula tenggelam di ceruk leherku. Kini telah berubah, menjadi bersitatap dengan mukaku.
Dengan posisi hidung yang saling bersentuhan, ia kembali berkata dengan nada lirih.
"aku tidak bisa berhenti. Aku sungguh-sungguh menyayangimu—"
"so, please. Tetaplah disisiku. Jangan pernah mengusirku, ataupun membenciku. Cukup di masa lalu, kau dan aku kehilangan seseorang. Dan dimasa kini, aku tidak mau hal itu kembali terulang.."
▒░░░░▒
⚘ 30 Maret 2020
▪▪▪
Aku tau kalo aku tuh childish parah. Mood"an parah. Cuma karena hal sepele.
Maaf, kemarin ataupun kemarinnya lagi aku udah ngebikin kalian semua bingung.
Bingung sama kalimat yang mendadak muncul di wall ku, yang mengarah ke sesuatu yg buruk.
Aku selama dua hari yg lalu ditutupi rasa kecewa ke seseorang, dan berakibat muncullah pikiran gila itu. Haha
Tapi, aku sadar. Nggak semuanya rasa kecewa yang muncul itu harus kita ikutin arusnya.
Dan alhamdulillah aku bisa keluar dari arus kecewa.
And this is me.
Aku udah berhasil ngebujuk diriku sendiri buat balik ke dunia orange ini, tentunya dgn dukungan dari beberapa pihak.
Thanks buat semua yg udah bantu balikin moodku dua hari kemarin.
I luv ya guys 💗
Tanpa kalian, mungkin aku gk bakal muncul lgi disini.
🙆
Oh ya, cuma mau ingetin. Kalo cerita ini dikit lagi selesai ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 [✔]
Fanfiction➵ 𝐟𝐭. 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 ❝Would we be better off by now.. If I'd have let my walls come down?❞ [was] #63 in Stay #2 in Hhj #1 in HyunjinStrayKids #1 in HwangHyunjinStrayKids #1 in HyunjinFF ©hzntha...