▒░░░░▒
Sabtu sore yang biasanya terdengar rintik hujan, kini telah berganti menjadi suara tangisan yang menyesakkan.
Tepat beberapa jam yang lalu, sebuah kabar berhasil menggemparkan seisi rumah. Dan yang pertama kali menyadari akan kabar itu, tentunya seseorang bernama Hwang Hyunjin.
Awalnya ia telah mengira hal ini akan terjadi. Namun, berkat rasa percaya yang diberikan kepadanya. Ia berhasil menyingkirkan pikiran buruk tersebut.
Namun, siapa sangka. Berjam-jam ia menuruti perintah yang diberikan kepadanya, ia merasa ada hal janggal.
Senyum itu. Senyum miris, namun tertutupi senyum tulus yang telah berhasil menipunya.
Ia merasa menjadi orang terbodoh sepanjang masa.
Padahal ia tahu, bahkan sangat mengetahui apa akibat jika sesuatu yang rapuh—ia tinggalkan begitu saja.
Disaat ia menyadari akan hal janggal itu, disaat itu pula ia sadar. Bahwa hal yang ia perjuangkan dan ia sayangi, telah tiada.
Ya.
Ia benar-benar telah kehilangan hal berharga miliknya. Yaitu, sang kakak.
Bahkan, disaat ia melihat jasad sang kakak yang telah kaku di dalam bathup. Tangisan tak cukup melampiaskan rasa kehilangannya.
Berulang kali ia memohon pada tuhan, agar nyawa sang kakak bisa kembali ke jasadnya.
Namun sayang, ternyata tuhan lebih memilih makhluknya itu untuk kembali padanya.
Tuhan tahu, hal yang terbaik untuk hambanya itu seperti apa. Dan Hyunjin sangat mengerti akan hal itu.
Tapi, yang namanya manusia. Tentu ada rasa ketidakrelaan, walau sekecil apapun.
Dan hal itu, kini tengah Hyunjin rasakan.
Tangisannya yang meraung-raung, tentu tidak berpengaruh besar atas kembalinya nyawa sang kakak.
Ia hanya menangisi kebodohannya, yang telah lalai menjaga sang kakak.
Bahkan, pelukan dan kecupan tak henti-hentinya ia berikan pada sang kakak. Sampai-sampai, bibirnya yang semula hangat. Kini ikut terasa dingin dan membeku, akibat lamanya memberikan sentuhan pada sang kakak yang telah terbujur kaku.
Maaf, maaf aku terlambat menyelamatkanmu. Batinnya.
Rasa sesak itu tak kunjung reda, yang sialnya semakin terasa sesak. Disaat ia teringat jika kurun waktu dari terakhir mereka bertemu, itu sekitar 7 jam yang lalu.
Berkemungkinan besar, penyebab terenggutnya nyawa sang kakak dikarenakan hipotermia yang menyerangnya. Akibat terlalu lama menenggelamkan diri di dalam genangan air bathup yang terasa sangat dingin. Bahkan terasa seperti air es.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 [✔]
Fanfiction➵ 𝐟𝐭. 𝐡𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 ❝Would we be better off by now.. If I'd have let my walls come down?❞ [was] #63 in Stay #2 in Hhj #1 in HyunjinStrayKids #1 in HwangHyunjinStrayKids #1 in HyunjinFF ©hzntha...