11. R (unaway)

2.8K 284 74
                                    

▒░░░░▒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▒░░░░▒


"mau jadi apa kalian tidur satu kasur dengan posisi ambigu?!!"


Kira-kira seperti itulah amarah yang terucap dari bibir ibu.

Dikarenakan hal itulah, aku dan Hyunjin terpaksa diadili di ruang keluarga.

Dengan tanganku yang bertaut, aku menundukkan kepalaku dalam.

Berbeda hal pada Hyunjin. Lelaki itu, malah merangkul pundakku dari arah samping kanan. Sekedar memberikan kekuatan padaku yang terus menangis, tak tahan pada bentakan.

"SUDAH SEJAK KAPAN KALIAN TIDUR BERSAMA?! JANGAN KATAKAN BAHWA KALIAN TELAH MELAKUKAN HAL 'ITU' ?!"

—lagi-lagi mendengar bentakan, secara alamiah reaksi tubuhku pun kembali bergetar.

Dengan air mata yang terus mengalir, sekuat tenaga kini kepalaku pun kuarahkan ke arah ibu. Yang masih setia berdiri dihadapanku, lengkap dengan tatapan sinisnya.

Menjawab tuduhan darinya, aku terus saja menggelengkan kepala. Memohon supaya aku dan Hyunjin tidak dituduh macam-macam seperti dugaannya.


"hikss—" belum sempat kalimatku terucap, dari arah sampingku seseorang terlebih dahulu membuka suaranya.

"aku dan dia tidak melakukan itu bu. Aku hanya berusaha menjadi saudara yang selalu ada untuknya" belanya, dan tentu langsung dibalas decihan oleh ibu.

"cihh.. Saudara yang ada untuknya katamu?! Dengan posisi saling menimpa seperti tadi, kalian kira ibu akan percaya pada ucapan kalian hah?!"

Aku yang terus menangis dengan tubuh bergetar, pun tak dapat berucap lagi. Aku lebih memilih melihat mereka berdebat tanpa henti.

Namun sayang, kalimat yang sangat tidak ingin kudengar. Akhirnya tersampaikan dihadapanku secara langsung.

"jujur, ibu kecewa padamu. Kau dan Hyunjin itu saudara, tidak seharusnya berperilaku seperti itu. Jika tahu akhirnya akan seperti ini, lebih baik kau ikut ayahmu. Ibu tidak pernah mengajarimu untuk hal menyimpang seperti ini! Dasar—"

"ENOUGH!!!" pekikku tiba-tiba.

Oh tidak..

Kenapa aku berani membentak ibu..

"ohh kau telah berani membentak ibu? Okayy.. Dasar anak tidak tahu diuntung. Ibu sangat menyesal telah mengambil hak asuhmu. Ibu benar-benar kecewa padamu. Termasuk kau Hyunjin" ucap ibu seraya menganggukkan kepalanya, tak lupa tatapannya terus menunjukkan tatapan sinis. Padaku dan Hyunjin.

𝐒𝐭𝐞𝐩 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang