Her Bless

236 46 24
                                    

Jangan lupa spam komen gais
.
.

Enjoy

🌼

Jane terlihat melamun menatap perapian yang menyala di kamar Timothée, hari ini ia sudah mulai bisa berjalan seperti biasa.

Sudah hampir 3 minggu sejak kejadian itu Jane harus beristirahat total dan sekarang ia bisa melakukan kegiatan harian seperti biasa.

Jane merasakan lengan Timothée memeluknya dari belakang, "How you feeling?"

"Empty" jawab Jane pelan.

Timothée mencium tengkuk gadis itu perlahan, "Let's go out tomorrow"

Jane mengubah posisinya menghadap Timothée, "You busy."

"And you sad, Jane" potong Timothée, "It's just two of us, I promise. No maids, no guards"

"Okay, I'll think about it" jawab Jane luluh.

Timothée tersenyum tipis, ia belum bicara mengenai rencananya dan Henry, asumsi Henry tentang Edith yang meracuni Jane dan juga tentang ia akan memilih Edith untuk jadi selirnya.

Bagi Timothée memberitahu semua itu pada Jane disaat seperti kemarin adalah hal yang kurang tepat, ia butuh waktu untuk sembuh total, Jane butuh waktu untuk sembuh dari sakit hatinya.

"I prepared a bath for you"
Tangan Timothée melepaskan perhiasan yang me lingkar di leher gadis itu.

"So this why you call me this early" ucap Jane menatap lurus pada Timothée di depannya.

Jane biasanya akan datang ke kamar sang raja di malam hari untuk tidur, tapi sore ini Timothée sudah memanggilnya untuk ke kamar.

"Aku meminta sekretaris mengurus beberapa hal, aku bisa lebih santai" ucap Timothée tersenyum pada Jane.

Timothée mencium kening Jane dengan lembut.

Jane menyunggingkan senyumnya, "I'll call the maids to help me undress"

"Why you need a maid? I'm here" ucap Timothée sedikit jengkel.

"B..but-" wajah gadis itu memerah.

"Don't be shy"

"Alright.. " Jane berbalik para Timothée, menyembunyikan wajah malunya.

Jane bisa mendengar tawa kecil Timothée di belakang, membantu membuka gaun hitam berlapisnya itu.

"I realized that we need more time together" ucap Timothée masih di belakang Jane, "You don't mind if I want you every night in my room, right?"

"I'm honored, your majesty" ucap Jane lemah lembut.

Timothée mencium tengkuk Jane kembali, tangan lelaki itu membuka tali korset yang terlilit erat di tubuh Jane. Bibir lelaki itu mengecup tengkuk dan pundak Jane dengan perlahan.

"Thank you, for loving me" suara Jane membuat Timothée menarahu dagunya pada pundak polos gadis itu.

"I love you so much" ucap lelaki itu mengecup pipi Jane dan melanjutkan membantu gadis itu melepas gaunnya.

🌼🌼🌼

Kuda yang di tunggangi Jane berhenti saat Timothée berhenti tak jauh darinya, keduanya sekarang berada di padang rumput yang menghadap langsung pada laut.

Lady Jane 👑 Jennie KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang