Jangan lupa spam komen gais
.
.
Enjoy
🌼
Jane tersenyum saat memegang kartu di tangannya, ia melirik Henry yang duduk di depannya."Seriously?" ucap Henry tak percaya.
"I'm just good at any games your grace" ucap Jane menaruh kartunya dan menunjukan kartu royal flush, yang artinya Jane memiliki kartu ten, jack, king, queen, ace ditangannya.
Sore itu seperti biasa Jane ditemani Henry bermain kartu di kamarnya, salju sudah tak turun lagi sejak 4 hari lalu, namun udara masih terasa menusuk tulang.
"You look pale" ucap Henry mentatap sang ratu.
"I know... " balas Jane pelan, "Aku akan bersiap untuk makan malam" ucap Jane berdiri dari tempat duduk.
Henry mengangguk kecil dan merapikan kartu yang biasa ia bawa.
Jane baru beberapa langkah dari tempatnya saat ia nerasakan sakit hebat di perutnya.
"Akkhh" seru Jane terduduk di lantai.
"Your majesty!"
Beberapa pelayan peribadi Jane segera berlari ke arah sang ratu. Henry pun ikut menghampiri sang ratu, memegang lengan gadis itu itu berdiri.
"It's hurt!!" suara Jane terdengar kesakitan, "I can't walk" ucapnya menahan sakit.
Hilda hampir menjerit melihat noda kemerahan berada di ujung gaun Jane.
"Y-your majesty, blood" ucap Hilda ketakutan.
"Shit!" ucap Henry geram.
Henry langsung menggenggendong Jane, gadis itu segera memeluk leher Henry menahan sakit yang masih terasa.
"Panggil dokter dan raja sekarang!!!" seru Henry pada Hilda dan lainnya.
"You okay, you gonna be okay" ucap Henry berbisik.
"No...it's really hurt" Jane menggenggam lengan Henry kuat.
Tak lama Timothée datang, dengan nafas tersengal Timothée menghampiri Jane di tempat tidurnya. Henry segera berdiri menjauh dari sana dan keluar dari kamar mencari Hilda dan dokter kerajaan.
Timothée menggeggam erat tangan Jane, gadis itu menitikan air mata menahan sakitnya.
"It's blood everywhere... the baby" ucap Jane pelan.
"I'm here, you gonna be okay, the baby gonna be okay" ucap Timothée mengusap pelan rambut Jane.
Hilda dan dokter kerajaan segera masuk kedalam kamar dan menghampiri Jane.
"Your majesty, I'm here"
Timothée segera berdiri dan membiarkan dokter memeriksa Jane, tirai antara ruang kamar dan tempat tidur Jane di tutup. Timothée hanya bisa melihat tirai berwarna merah maroon itu nanar.
Suara kesakitan Jane masih terdengar, "What the fuck is happen?" ucap Timothée pada Henry di sampingnya.
"Kami hanya bermain kartu, lalu saat ia bangun ia langsung kesakitan dan menjerit" jelas Henry yang juga menatap tirai merah maroon itu lekat.
"I told you to protect her!"
"I did!"
Timothée menatap Henry geram, ia kesal, gelisah dan juga merasa tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Jane 👑 Jennie Kim
Fiksi PenggemarJane will be the future queen of England, leave her status as princess of France behind. With her new home will be she and her husband, the King of England find happiness with their political marriage when she knew the King life full of women willin...