20

5.5K 333 2
                                    

Di ruang makan hanya ada suara detingan sendok yang saling beradu.mereka berdua sibuk menikmati makanan masing-masing.

Setelah selesai mereka masih tidak mau membuka suara,lisa yang sibuk dengan pikirannya sendiri lebih memilih diam.

Jennie yang sudah mulai geram dengan suasana seperti ini terpaksa membuka suaranya.

"Masih mau disini." tanya jennie.

Lisa menaikkan alisnya bingung."Emangnya jennie eonnie mau kemana."tanya lisa balik.

"Nggak ada sih."

"Jennie eonnie gue izin pergi keluar ya."

"Nggak boleh,masa gue sendirian dirumah."

Lisa memasang wajah cemberut mendengar jawaban eonnienya itu.

"Kalau gitu sekalian aja eonnie ikut gue,bosan tau dirumah terus."

Jennie mengangguk setuju,ia tak mau terlalu mengekang lisa untuk tetap dirumah.

Jennie menjalankan mobilnya tanpa tujuan,melirik lisa agar adiknya itu peka dan memberi tahu tempat yang akan mereka tuju.tapi sepertinya lisa memang tidak peka sama sekali.

"Memangnya kita mau kemana sih lis,dari tadi jalan tanpa tujuan."

"Gue juga nggak tau sih eon."sepertinya jennie harus lebih sabar untuk menghadapi lisa."

"Trus ngapain kita keluar lisaaa."jennie berkata frustasi,kalau tau seperti ini lebih baik jennie dirumah tidur yang nyenyak."

"Emangnya harus ya kalau keluar itu ada tujuan."tanya lisa dengan polosnya.

Tolong ini adik siapa,gemes banget jennie lihatnya.

Jennie tak lagi membalas ucapan lisa,ia lebih memilih fokus menyetir dari pada meneladani adiknya itu.

"Jennie eonnie berhenti didepan toko buku sana ya."

Jennie menuruti kata lisa dengan memakirkan mobilnya didepan sebuah toko buku yang dekat dengan taman kota.

Baru saja lisa ingin turun tetapi ditahan oleh jennie."mau ngapain sih di sini."

Lisa menghela nafas kasar, haruskah ia menjelaskan kepada kakak kesayangannya ini kalau di toko buku ngapain.anak kecil juga tau kali kalau di toko buku ngapain.

"Makan ice cream."

Lisa turun dari mobil tanpa memperdulikan jennie yang sedang bingung."emangnya ditoko buku ada jual ice cream ya?"gumam jennie berlalu keluar mengikuti lisa yang udah pergi masuk.

Jennie melihat lisa sedang mengamati satu persatu buku yang ada di rak.tak menunggu lama ia langsung mendekati lisa.

"Katanya mau makan ice cream tapi kok malah lihat buku."

"Lagian disini juga nggak ada yang jual ice cream."

Lisa menatap kakaknya itu dengan insten membuat sang empu merasa resah ditatap seperti itu.

"Lo ngapain sih lis natap gue seperti itu."jennie menjeda ucapannya sebentar."gue tau kok kalau kakak lo ini cantik tapi nggak seperti itu juga kali natapnya."

Sekarang lisa rasa mau muntah mendengar ucapan jennie dan merasa yakin kalau kakaknya ini tadi kejedot pintu atau lemari.

"Jennie eonnie udah minum obat?"tanya lisa.

"Orang nggak sakit juga ngapain minum obat."kata jennie bingung dengan adiknya.

"Punya kakak satu aja udah ngeselin apalagi banyak."gumam lisa meninggalkan jennie yang masih bingung ditempatnya.

"Gue atau dia yang sakit."ucap jennie bingung dan kembali mengikuti lisa.

Selesai membayar buku yang dibelinya lisa langsung menaiki mobil dan sudah ada jennie yang didalamnya.

"Sekarang mau kemana?"tanya jennie."apa ke toko sepatu beli sate."sambungnya.

Lisa mengerutkan dahi bingung."aneh lo eon gue mau pulang terus tidur."

***

Baru saja jennie ingin membuka pintu kamarnya tapi terhenti karena mendengar suara keributan dari arah dapur.terpaksa jennie menunda waktu tidurnya dan pergi melihat kejadian apa yang sedang berlangsung sekarang.

Sampainya didapur jennie melihat lisa yang berdiri diatas kursi dengan tangan kiri memengang panci dan tangan kanan memengang sendok pengorengan.

Tentu saja pemandangan itu membuat jennie tertawa terbahak-bahak melihat rambut lisa yang udah berantakan dan wajahnya yang ketakutan.

"Lo ngapain di situ lis."jennie memengangi perutnya yang sakit akibat kebanyakan tertawa."lagi latihan drama ya?"tawanya kembali menggelegar membuat lisa menatapnya jengkel.

"Udah ketawanya."tanya lisa yang dibalas anggukan oleh jennie."udah."

"Sekarang turun,betah banget diatas kursi."

"Nggak ah nanti kalau tikusnya muncul lagi gimana."

Mendengar nama tikus langsung saja jennie naik keatas kursi yang ada disampingnya.

"Terus sekarang gimana dong masa iya tidur didapur."

"Cinderella dong."jawab jennie asal.

Sudah beberapa menit berlalu keduanya masih tidak mau turun dari atas kursi.

"Kemaren bukannya lo berani sama tikus."lisa kembali mengingat waktu dirinya menakuti jennie dengan tikus mainan kemudian ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Itu kan cuman tikus bohongan eon."kata lisa cengengesan.

Jennie memutar bola mata malas,mau menakuti orang tapi diri sendiri juga takut.nggak ada kerjaan emang.

Perlahan lahan jennie turun yang diikuti oleh lisa.mata mereka melirik ke kiri kanan dan belakang,berjalan dengan pelan-pelan layaknya seorang maling.

Tapi nggak mungkin dong maling rumah sendiri?nggak elite banget.

Mereka menghela nafas lega setelah sampai diruang tamu, ternyata berdiri diatas kursi beberapa menit capek juga ya?.

"Apa gunanya banyak maid kalau tikus masih ada juga."protes lisa.

"Kalau mau marah-marah jangan ke gue dong,ke maidnya sana."usir jennie mendorong-dorong lisa.

"Trus ngapain gue didorong."

"Pergi sana gue mau tidur disini."kata jennie masih mendorong tubuh lisa agar pergi.

"Kamarnya nggak betah sih makanya lebih milih ruang tamu."kata lisa berlalu pergi meninggalkan jennie.

"GUE MAGER MAKANYA DISINI."

Mendengar teriakan jennie lisa cekikikan karena sudah berhasil membuat kakaknya itu emosi.

Next?

Maaf ya baru update

Pasti udah lupa sama cerita ini apalagi alurnya semakin lama semakin ga jelas.

Aku usahin sekarang updatenya seminggu sekali semoga kalian masih suka.

Jangan lupa vote and komen.

See you😘

Sisters√ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang