Ketiga keluarga terkenal di blok A kini sedang berkumpul di kediaman Bayu. Jarang banget mereka kumpul. Kerjaan mereka yang sulit ditinggalkan menjadikan mereka sulit berkumpul bersama.
"Itu si Rara gak bawa suntikan kan?" Tanya Adit yang udah was-was. Pasalnya terakhir kali mereka berkumpul, Baim nangis kejer gara-gara Rara bawa alat suntik yang ia ambil dari tas kerja Raffly.
"Tenang aja. Rara gak bawa suntikan kok. Palingan juga anak lo pada kena hajar sama Rara. Btw, kemaren Rara udah hapal gerakan dasar TS," Jelas Raffly.
"Anak lo emang dikasih makanan apa sih? Cewek tapi beringas," Sahut Nifa sambil mengawasi anak-anak yang sedang bermain.
"Tiap hari gue kasih beton sama besi!" Jawab Rukma yang lagi asik main handphone.
"Sinting lo!" Rahma pun menonyor dahi Rukma.
"HUWAAA!!"
Tangisan keras pun akhirnya terdengar juga. Mereka pun bergegas menuju asal sumber suara.
Dilihatnya Baim yang sudah berderai air mata dengan Rasya yang berusaha menenangkannya. Sedangkan tak jauh dari sana, ada Rara yang sedang memeluk boneka kesayangannya dengan wajah tersenyum puas.
"Baim kenapa nangis?" Tanya Bayu pada Rasya. Baim udah digendong sama Adit.
"Tadi Baim sama Rara rebutan boneka. Trus Rara tinju perutnya Baim pake kakinya," Jelas Rasya.
Rukma dan Raffly pun langsung menatap Rara tajam. Rara yang tadinya tersenyum puas menjadi luntur seketika. Ia menundukkan kepalanya dengan bibir yang sudah tertekuk kebawah.
"Lo ajarin Rara apa sih?" Tanya Rukma sambil menatap Raffly sinis.
"Tapak suci doang. Biar dia bisa ngelindungin dirinya sendiri," Jawab Raffly dengan muka santai.
"Tidur di ruang tengah nanti!" Tekan Rukma dan menghampiri Rara.
Mampos! Kagak dikasih jatah, batin Bayu sambil ketawa jahat.
"Ayo pulang!" Ucap Rukma sambil menggandeng Rara yang sudah menangis.
"Sebelum pulang, minta maaf dulu sama Baim. Dan janji jangan ngulangin lagi!" Ucap Rukma dan dibalas anggukan Rara.
Rara pun meminta maaf pada Baim dengan berjabat tangan. Entah usilnya keturunan dari mana, Rara dengan sengaja meremas tangan Baim membuat Baim kembali menangis. Rara cuma ketawa jahat.
Jahat amat lo, Ra-Author
"Kenapa anak gue jadi gini ya," Gumam Raffly pelan sambil mengelus-elus dadanya sabar.
Rukma dan Rara pun akhirnya pulang duluan. Baim kini mulai bermain lagi bersama Rasya.
"Tobat gue punya anak kayak Rara." Ucap Raffly misuh-misuh.
"Gak kebayang gede nya gimana. Keturunan dari Rukma mungkin. Kan Rukma sangar juga," Sahut Adit.
"Gue heran, bocah seusia Rara kok bisa tapak suci? Lo ajarin dimana? Lo kan gak bisa tapak suci," Tanya Rahma bertubi-tubi.
"Sebenernya sih gue gak ngajarin. Tapi dia sering buka yutup trus belajar sendiri. Gue aja sampe bingung kenapa anak gue demen banget sama kayak gituan," Jelas Raffly.
"Kalo Rasya mah keturunannya si Nifa. Suka amat sama kpop. Sampe tu kamar isinya kpop semua. Mana anak gue juga seneng banget kalo udah denger lagu kpop," Ucap Bayu sambil geleng-geleng kepala.
"Baim itu keturunan siapa ya? Heran, kelakuannya kagak ada mirip-miripnya sama orang tuanya. Sampe gue mikir kalo Baim bukan anak gue," Sahut Adit sambil mangut-mangut.
PLETAK!
"Lu kira Baim anak sapa? Buktinya lo yang adonin duluan!" Protes Rahma.
"Dikira adonan kue kalik," Ucap Bayu membuat semuanya terkekeh.
"Eh tapi si Baim pinter ngegombal njir! Calon-calon playboy masa depan tuh si Baim!" Ujar Nifa sambil tertawa lepas.
"Persis cem bapaknya," Sahut Raffly.
"Rara dijaga, Fly. Takutnya kecantol sama Baim." Ucap Bayu.
"Auto ditendang sama Rara kalo Baim berani deketin dia." Tanggap Raffly.
"Gue bisa pastiin nanti kalo udah gede, Rara jomblo akut deh," Ucap Adit.
"Kok bisa?" Tanya Nifa.
"Sekali cowok mau deketin dia, auto tendang sampe pluto!" Jawab Adit sambil ketawa ngakak.
Kagak ada yang lucu bwambank!-Raffly dengan wajah datar
"Anak gue bukan hulk kalik!" Sanggah Raffly.
"Apa hubungannya bego!" Bayu menonyor kepala Raffly.
"Pasti ada yang mau sama anak gue lah!" Ucap Raffly.
"Pede amat lo jadi bapak," Ledek Rahma.
"Secara kan anak gue cantik dan pintar macam emaknya. Ditambah imut macam bapaknya." Lanjut Raffly.
"Amit-amit lah iya!" Sahut Adit.
"Awas aja anak lo kepincut sama pesonanya Rara!" Ancam Raffly.
"Dasar calon preman!" Ucap Nifa.
Habis!
KAMU SEDANG MEMBACA
SARANGHAE
Humor"Kalo misalnya dia dateng lagi, gue yang bakal ngelindungin elo, Sha. Percaya sama gue," Ujar Faro. "Daripada elo, digantungin mulu tanpa ada kejelasan yang pasti." Balas Al dan membuat Alin kalah telak. "Mati satu tumbuh seribu! Dia kagak mau, ca...