Pak Dirga Sulap?

8.6K 335 1
                                    

Ah sial kenapa ga mati aja lo thania! Lo ngerusak usaha kaka gue buat balikan sama dirgantara! Danu kesal saat ia tahu kalau thania tidak terluka parah. Bagaimanapun caranya,ia akan tetap membuat thania dalam bahaya,ia tak suka dengan thania. Perkara dirgantara, hanya danu yang tau kalau aluna itu kakanya.dirgantara sama sekali tak tahu kalau danu-mahasiswanya itu sadik sepupu dari aluna,mantan kekasihnya.

Sudah dua kali danu ingin mencelakai thania, yang pertama saat thania akan pulang kuliah,dan yang kedua ya sekarang ini.

“gimana kerja kalian?kenapa gagal lagi?”

  “ maaf bos”

  “maaf maaf,udah dua kali ya gagal kaya gini” danu membanting gelas coctailnya. Ia sangat marah,usahanya kali ini gagal lagi.

“pergi kalian semua!” semua anak buah danu keluar dari ruangan itu. Membiarkan danu yang sedang berpikir keras bagaimana caranya ia membantu kakanya kali ini?

“halo Nath,lo bisa bantu gue?” danu menghubungi orang yang dipanggil nath itu.

“……”

“oke”

Sambungan telfon terputus, danu tenggelam dalam pikirannya.

Di klinik tempat Thania dirawat, dirgantara masih termenung. Kenapa dia mau menunggu mahasiswanya ini? Apa benar dia menyukai thania? Sesekali dirgantara memandang wajah thania yang tak kunjung bangun.dia kira thania belum bangun karena efek obat yang diberikan dokter semalam.
Thania tersadar dari tidurnya,ia mengedarkan pandangannya. Disudut ruangan ia menangkap sesosok pria yang ia kenali. Pak dirgantara.

“bapak kenapa disini?” thania menerutkan dahinya. Karena yang ia ingat semalam ia sedang bersama sita kemudian dia di serempet mobil.

“kamu sudah sadar thania?apa masih pusing?” dirgantara menghampiri thania.

“ sudah ti-“ ucapan thania terpotong saat pak dirgantara tiba tiba menahan badannya diatasnya,muka mereka jaraknya hanya beberapa senti.

Dirgantara terjatuh saat ia hendak menggeser kursi kedekat thania. Mereka saling tatap. Jantung thania berdegup cepat,dirgantara mencium thania.  Napasnya memburu,ia merasa sensasi aneh,ciuman pertamanya dirampas oleh dosennya sendiri!

“maaf thania.”dirgantara berdiri,berlalu keluar ruangan.ia tidak meninggalkan thania,ia hanya ingin menormalkan kembali detak jantungnya. Ah thania ,kenapa kamu cantik sekali.

Thania yang ditinggalkan sendiri sibuk dengan pikirannya, apa tadi itu pak dirgantara benar benar menciumnya? Tapi kenapa pak dirgantara sekarang meninggalkannya? Thania benar benar gugup. Rasanya ingin sekali menghilang dari bumi,dia terlalu malu bertemu dengan dosennya itu.
“pak dirgantara.”

“kenapa thania” dirgantara kembali masuk.

“saya lapar pak,apa disini tidak ada makanan?” dirgantara ingat,dirinya juga belum makan dari kemarin.ia terlalu mengkhawatirkan thania.

“biar saya belikan.kamu disini saja.”

“ saya mau ikut beli,lagian saya sudah sehat pak,saya bukannya tertabrak truk tronton atau bus.”

Dirgantara menghela napas panjang,disaat seperti ini pun mahasiswanya itu tetap saja menggemaskan.

“hm terserah kamu saja thania,saya akan ijinkan ke dokter.”

Mereka berdua keluar bersama, mencari makanan disekitar rumah sakit. Ada ada saja thania,dia ingin membeli sate di pagi buta seperti ini? Benar benar menjengkelkan. Untung saya sayang. Batin dirgantara.

“pak kita ke hotel dulu saja”

  “hotel siapa thania?rombongan dari kampus sudah pulang semalam.” Thania berhenti berjalan.

“ kenapa bapak ngga ngasih tahu ke saya?”

“maaf thania,kamu terlalu lemah dan saya yang akan bertanggung jawab atas kamu.”

Bertanggung jawab atas kamu katanya? Lah dikira gue bininya apa gemana si. Batin thania,ia benar benar tak percaya yang diucapkan dosennya itu.

“ kita akan pulang besok pagi,malam ini kita satu kamar hotel,saya sudah menghubungi supir saya untuk mengantarkan mobil kesini thania.”

“satu kamar pak? Yang benar saja.”

“tenang thania,saya ngga akan berbuat macam macam. Lagi pula saat di bus kamu juga tidur dubahu sayasampai sampai kamu ngiler dijaket saya,waktu di rumah sakit saya bahkan mencium kamu.” Thania menunduk malu,apa benar dirinya membuat pulau dijaket dosennya itu?

“ bapak jangan sembarangan dong,masa saya cantik paripurna gini dibilang ngiler.ya ngga mungkin lah,soal kejadian di klinik kan bapak yang cium saya jadi itu ciuman sepihak pak.”

“bapak itu kenapa si selalu ikut campur urusan saya”

“saya sudah bilangkan,saya suka kamu thania”

“kenapa bapak suka sama saya yang bar bar begini si?”

“kamu mau lihat sulap saya ”

“Sulap apa pak” thania mengganti posisi duduknya.

“kamu lihat tangan saya kosong dua duanya kan?” thania memperhatikan dengan seksama. “sekarang akan saya gosok gosok sampai menghangat dan akan saya buka. Kamu lihat ada apa ditangan saya thania?” thania mengernyit, dia tak melihat apa apa dikedua tangan pak dirgantara.

“kosong pak”

“ya begitu kira kira hati saya kalau ngga ada kamu” thania tersipu,wajahnya memerah.

“laahh apaan si pak gadanta deh,anak kecil juga bisa kali, bapak ga pantes main sulap begituan” thania menyembunyikan dadanya yang berdesir dengan mengoceh dan tertawa.

Thania berisik sekali, ocehannya yang tak jelas membuat dirgantara menggelengkan kepalanya.gadisnya sungguh ajaib.

“diam atau saya cium kamu thania.” Thania bergidik ngeri,dosennya sekarang lebih terlihat seperti om-om yang mengancam anak remaja. Dia segera berlari ke springbad,menenggelamkan wajahnya ke bantal dan selimut tebal.

“kamu cantik thania,kalu tidak rese.”

Lecturer Love [SUDAH TERBIT E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang