Ketahuan

11.4K 490 3
                                    


“Eh lo yang namanya Thania? Dasar cewe murahan “

“Maksud lo apa ka ngomong gitu? “

“ya semua mahasiswa disini tau kali kalo lo godain Pak Dirgantara! “

“Gue ga pernah godain dia ya ka, lo kalo ngomong dijaga dong” Thania berdiri, berhadapan dengan Fairuz Kaka tingkatnya itu. Fairuz memang menyukai Pak Dirgantara, tapi tidak pernah di tanggapi oleh Pak Dirgantara.

“Eh Siska, kasi liat noh videonya “ Thania terkejut, disitu ada dirinya yang sedang naik ke mobil Pak Dirgantara.

“Kalo bukan godain apa namanya? Ar u bitch Thania? Upss” Fairuz menumpahkan segelas jus mangga ke baju Thania.

“eh lo kalo ngomong dijaga dong, mentang mentang lo kaka tingkat terus bisa seenaknya sama adek tingkat lo gitu? Lo bilang Thania jalang? Gara gara dia masuk mobil Pak Dirgantara? Terus apa kabar lo yang tiap hari ke club Cuma buat di grepe bapak-bapak tua hah? “ Jeno ikut berdiri.

“Udah jen, udah” Thania memegang tangan Jeno.

“Lo bilang udah Tha? Lo dikatain jalang sama dia dan lo terima? Sayangnya gue ga Terima. Dan lo Ka Fairuz yang terhormat, gausah ikut campur urusan orang, urusin aja tuh bapak tua di club. “ Jeno menarik tangan Thania untuk pergi.

Perdebatan mereka menjadi tontonan mahasiswa yang lain. Beberapa meter dari sana ada orang lain yang sedari tadi memperhatikan mereka, ia ingin menghampiri Thania, tapi bukankah kalau dia kesana itu sama saja memperjelas dan menyudutkan Thania kembali?

“Woi stop anying. Ga malu apa diliatin semua orang? Sadar lo itu mahasiswa bukan bocah SD lagi. Gausah ribut dikampus napa! Dan kalian semua silahkan bubar, ini bukan tontonan ya” Rama angkat bicara kemudian meninggalkan Fairuz dan antek anteknya itu.

Huuhuhuu sorakan dari mahasiswa mahasiswa terdengar riuh karena diusir Rama.

Maafkan saya Thania, saya ngga bisa nolong kamu. Gara gara saya, kamu jadi terlibat masalah seperti ini. Dirgantara menatap Thania sayu,saat Thania dan Jeno berjalan melewatinya.

Di toilet,Thania menangis sejadi jadinya, ia dikatai jalang dan ditumpahkan jus ke bajunya. Ia benar benar dipermalukan oleh Fairuz. Ia sangat malu, rasanya ingin menghilang dari bumi saja.
3jam kuliah hari ini Thania lewatkan dengan menangis di toilet. Handphone nya terus berbunyi tapi tetap saja ia hiraukan. Sudah pukul 5 sore. Thania harus pulang. Handphone yang sedari tadi ia acuhkan kini diambilnya, membukanya dan melihat notifikasi beruntun.

30 panggilan tak terjawab dari Pak Dirgantara
15 pesan dari Pak Dirgantara
10 pesan dari Jeno
35 pesan dari LOLSQUAD

Thania terlalu malas membalas pesan. Isinya sama saja, menanyakan keberadaannya dan kondisinya. Ada satu pesan menarik perhatian nya.

From Jeno
Thania lo dimana anying, ngartis lo ga bales chat gue. Ga bakal gue beliin cilok lagi lo tha.
Thania bales chat gue please, gue janji kalo lo bales gue traktir lo dikantin besok.
Gue beliin permen chupacups dehh, kalo perlu gui beli alfamart sekalian mas mas alfamart buat lo

Thania tersenyum kecut, dia terlalu asik melihat isi pesan dari teman karibnya.
Aww. Rintih Thania saat dia merasa menabrak seseorang.

“udah nangisnya Thania? “

“maaf Pak saya permisi “

“Thania tunggu, saya minta maaf Thania”

Thania tetap bertahan pada pendiriannya, ia sedang tidak mau diganggu Pak Dirgantara, alasan apapun itu.

Lecturer Love [SUDAH TERBIT E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang