﹙BAB 13 #KilasBalik : Rintik Waktu﹚

1.7K 183 3
                                    

ㅤKini waktunya Maret singgah, bukan menceritakan yang benar-benar singgah. Namun, menceritakan yang pernah singgah. Tepat setahunnya berlalu, cukup lama baginya mengucapkan salam perpisahan untuk masa lalu. Dugaan dirinya akan kata selamat datang yang dahulu selalu ia harapkan darinya, kini menjadi pembuktian. Dia kembali, dengan kurva yang terangkat menampilkan lesung pipit yang selalu menjadi ciri khasnya dan menyapa layaknya baru kembali mengenal.

"Sa, lo tahan nggak sama hubungan jarak jauh?"

"Ldr gitu, maksudnya? 50/50 sih, rada susah tahannya. Lo tau kali Ras, gue orangnya kangenan. Sekali kangen, mau gue peluk terus orangnya. Jadi, menurut gue susah. Bakalan jadi sia-sia nantinya."

"Gitu... Ya? Lo nggak mau ldr sama gue, Sa?"

"Hah?"

"Sa, gue udah liat notes di halaman terakhir buku, Lo."

"Ras-"

"Sa, ayo tunggu gue pulang kesini lagi biar lo nggak kena hubungan jarak jauh. Lo mau tunggu gue kan, Sa?"

ㅤPercakapan itu yang selalu Harsa ingat tentangnya, sahabat masa SMA-nya, Andira Larasita Skandinavia.

Bandung, 2015.
Saat Manendra Harsa menduduki bangku Sekolah Menengah Atas pada tahun pertama, hadir seorang Gadis rantauan yang selalu mengikuti kemanapun ayahnya bertugas, kini hadirlah ia di tengah-tengah kota Bandung untuk menjadi pelangi kala mendungnya dunia Harsa. Lengkapnya, Andira Larasita Skandinavia, atau yang kerap di sapa Laras oleh Harsa. Perempuan yang kelihatannya alim, tapi jika dengan Harsa berubah 180° menjadi seseorang yang ceria, karena ia tahu hanya dengan Harsa ia bisa merasakan kebahagiaan.

ㅤ Ayahanda dari Laras bekerja di Kedinasan, yang dimana selalu berpindah-pindah tugas dan menempati rumah Dinas. Saat itu, Laras terlihat seperti anak kutu buku yang hanya berkutat pada buku-buku di perpustakaan pada jam Istirahat maupun jam Kosong. Harsa selalu melihatnya, dengan segala sifat kecerdikan Harsa yang dapat membuat mereka akhirnya menjadi sahabat masa SMA. Banyak cerita dan hal-hal yang selalu bertumpu pada keduanya, entah yang baik maupun tidak. Dan pastinya, mereka akan selalu ingat itu. Saat apa yang selalu mereka ucapkan di telepon rumah yang menjadi perantara keduanya karena mengingat Laras yang harus terus belajar dan tidak memiliki ponsel genggam oleh orangtuanya, atau bahasa mudahnya, Strict Parent.

ㅤ Satu hari, saat keduanya masih berada pada tahun pertama di Sekolah Menengah Atas tahun 2016 silam. 7 Maret 2016 mereka menghadiri tempat yang orang-orang bilang menjadi tempat yang pas untuk sepasang kekasih. Mereka datang bukan sebagai sepasang kekasih, namun sebagai sahabat masa SMA. Laras yang mengajaknya, ingin memberitahu sesuatu katanya. Dan, ya. Sesuatu yang selalu membekas di pikiran maupun hati Harsa.

ㅤSeminggu sebelumnya, Laras menemukan buku yang selalu Harsa bilang untuk tidak boleh membukanya karena sebagian cerita sedihnya terdapat di dalam sana. Larangan ada untuk di lakukan, bukan? Dan ya, Laras membuka tepat di halaman terakhir buku tersebut. Terdapat satu pernyataan cinta dalam diam, ungkapan yang selalu ingin Harsa katakan namun terhalang oleh waktu dan status Sahabatnya.

 Terdapat satu pernyataan cinta dalam diam, ungkapan yang selalu ingin Harsa katakan namun terhalang oleh waktu dan status Sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LANGIT PASUNDAN | DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang