﹙BAB 16 : Semua Berhenti di Kamu﹚

1.7K 149 6
                                    

ㅤCukup lama jika di hitung tentang perjalanan kedua orang ini berlabuh dari darat hingga kini masih di tengah-tengah lautan dan sedikit tergoncang akan badai yang menyerbu mereka. Haridra dan Hasyika, duo ‘H’ ini hubungan yang mungkin selalu orang-orang ingin kan. Dimana pertama kali mereka bertemu, mereka berlabuh dan tidak ada pantangan apapun. Tapi ternyata pandangan orang-orang itu salah, karena nyatanya teramat banyak badai mengenai kapal tersebut.

ㅤSepatah kata yang tidak sengaja terucap karena tingginya rasa hawa nafsu, kini menjadi prahara yang belum kunjung dapat jalan keluarnya. Di mulai dari si Nawasena yang keras kepala dan selalu menyimpan semuanya sendiri, padahal ia mempunyai bahu untuk bersandar. Kalau Hasyika boleh egois, ia akan terus memaksa Haridra untuk mengatakan sepatah dua patah perihal permasalahan yang ia pantangi sekarang. Namun, Hasyika tetap Hasyika. Perempuan yang di kenal dengan lemah lembut dan si Ibu Kandung ini tetap dengan kepercayaan nya, yang hanya diam hingga si tuan berbicara.

Dra, lagi dimana?”

ㅤ“Di tempat biasa, kenapa?”

ㅤ“Hah, kamu lupa kita ada ibadah?”

ㅤ“Nggak, kamu pergi ibadah sendiri dulu aja ya. Aku lagi bingung, Ka.”

ㅤ“Aku tau, tapi sebingung-bingungnya kamu kenapa gak mau sempetin waktu buat do'a sama tuhan? Kan ini juga salah satu cara biar masalah mu cepet selesai, Dra.”

ㅤ“Ka, aku lagi gak mau berantem. Udah dulu ya? Kamu ibadah aja, aku susul kalau emang udah selesai.”

ㅤ“Bingung aku sama kamu, Dra. Apa-apa selalu sendiri, aku coba bantu lewat tuhan kamu gak mau. Aku ini mau ada gunanya loh, Dra. Gak cuman sebatas pacar yang maunya tanggung enaknya aja, aku juga mau ada susahnya biar berjuang bareng-bareng sama kamu. Capek aku hadepin kamu, aku tau masalah mu pasti besar banget tapi apa gak mau luangin waktu buat sekedar cerita dan minta solusi lewat ibadah? Giliran udah kepalang, siapa yang capek? Kamu juga kan? Tapi yaudah, aku gak mau terlalu maksa. Selesain aja, kalau apa-apa bilang jangan diem. Gak semua hal itu bisa kamu genggam sendiri, Dra. Sometimes kamu juga butuh orang buat tanggung itu sama-sama. Aku ada kalau kamu inget.”

ㅤJujur, ini pertama kalinya Hasyika benar-benar mengeluarkan “sisi” yang selalu ia tutup-tutupi ketika berbincang dengan si kekasih. Hasyika lega akan pengucapan nya, tanpa di sadari ia menangis selama berusaha menarik nafas saat mengeluarkan kata-kata nya. Kata-kata Hasyika sukses membuat Haridra merasa tersindir, ini bukan peri lembut nya. Melainkan si ibu yang benar-benar merasa kehilangan arah untuk melakukan yang terbaik, dan Haridra paham itu dimana isakan tangis dan nafas yang berderu saat di telepon tadi. Tapi kembali lagi, Haridra tetap Haridra yang selalu tertutup dan keras kepala. Sampai akhirnya harus ada salah seorang yang egois.


Hari kesenangan untuk kedua orang yang dikenal loyal karena perbedaan masing-masing, mungkin boleh di kata ini salah satu jejak percintaan yang cukup membuat salah tingkah. Bagaimana cara Zaldhy yang memperlakukan gadisnya dengan selayak-layaknya putri di sebuah kerajaan. He treated her like a little princess. Selama dirinya masih mampu untuk memberikan segala afeksi kepada gadisnya, Yashnia, ia akan mempertahankan itu sampai dirasa dia sudah berada pada limitnya. Dan ya, ini adalah hari Yashnia. Atau lebih tepatnya hari mereka berdua.

LANGIT PASUNDAN | DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang