﹙BAB 9 #Spesial : Mengenai Partikular﹚

2K 242 14
                                    

ㅤ"Lapas, selamat satu tahun!"

ㅤ"Lapas, ayo mendaki ke puncak sama-sama!"

ㅤ"Lapas, Makasih ya! Lapas, Hatur Nuhun! Lapas, Matur Nuwun! Lapas, Matur Suksma! Lapas, Tarimo Kasih!"

20 Desember 2019, Langit Pasundan hadir diantara kesibukan Mahasiswa dan Mahasiswi masa itu, di Bandung. Bagaikan takdir yang mempersatukan dari sekian banyaknya orang-orang di Kampus masa itu, kini menyita Lima Puluh Empat Orang untuk disebut sebagai Keluarga. Memang, dahulu tidak sebanyak itu. Orang bilang, "Banyak anak, banyak rezeki.", tapi karena disini bukan konteks keluarga rumah tangga, kata-katanya berubah menjadi "Banyak teman, banyak kesenangan." dan itu alasannya Langit Pasundan ada.

ㅤSiapa yang menyangka satu perkumpulan yang secara tidak sengaja di bentuk karena hadirnya rasa Ingin tahu kini berubah menjadi sesuatu yang bisa di sebut sebagai kebiasaan karena seringnya bersama. Bermacam-macam asal daerah, agama, dan ras justru membuatnya dekat. Di mulai dari satu mulut ke telinga, akhirnya telah menjadi sebanyak ini. Sudah banyak hal yang mereka lewatkan hingga kini sudah menduduki hari yang sama dimana mereka bertemu dan bersatu. Iya, 20 Desember 2020 satu tahun-nya Langit Pasundan.

Feel blessed? Tentu. Dari sekian banyaknya kata Teman, Rumah, dan keluarga, jawaban yang paling tepat adalah Langit Pasundan. Hadirnya selalu membawa kesenangan, seperti kata M.A.W Brouwer "Bumi pasundan lahir ketika Tuhan tersenyum." Mungkin, Langit Pasundan pun begitu. Tuhan sedang tersenyum ketika menyatukan hamba-hamba nya. Dan Bandung, menjadi salah satu atau satu-satunya tempat untuk pulang dan mencari kesenangan.

ㅤAh, mungkin kini Tuhan sedang tidak tersenyum. Maka dari itu, Langit Pasundan tidak bisa berkumpul untuk merayakan Hari jadi yang Pertama setelah Satu Tahun bersama-sama. Tapi nampaknya Tuhan punya rencana lain, mendatangkan kebahagiaan yang sama namun dengan cara yang berbeda. Saling bertukar hadiah, dan mengirimi pesan singkat. Sederhana, tapi bukankah Bahagia itu sederhana? Itu kata-kata yang selalu Mereka terapkan, Kebahagiaan dan Teman bisa dicari. Tapi, apakah itu benar-benar Kebahagiaan yang sesungguhnya?

ㅤTak terasa ya, hari demi hari telah di jalani kini sudah tinggal menghitung hari menuju Tahun yang di semogakan lebih baik dari ini. Selamat hari jadi yang pertama, Langit Pasundan. Terimakasih sudah menjadi salah satu alasan untuk tetap ada di Bandung, Terimakasih telah menjadi alasan untuk tetap Bahagia. Terimakasih untuk selalu menjadi salah satu bagian dari cerita hidup kami. Terimakasih telah hadir, Terimakasih telah menjadi satu-satunya alasan untuk merasa di cintai. Hatur Nuhun. Tetap do'a kan Kami, ya? Agar selalu bisa Hadir, dan tidak Pupus dengan segera.

"Selamat Satu Tahun, Rumahku."
From Home, To Home.

25 Desember 2020, Salah satu hari yang di tunggu bagi para penganut agama nya. Hari Natal, merasakan banyak rasa Toleransi yang selalu hadir di setiap Tahunnya. Nuansanya yang selalu sama, mulai banyak nya Spanduk, dan Gereja mulai ramai karena turut berpartisipasi di Hari ini. Tak lupa, Langit Pasundan pun merayakannya, bagi yang semestinya merayakan. Seperti Haridra dan Hasyika yang sudah menyiapkan beberapa hiasan nuansa Natal dari jauh-jauh hari karena katanya, "Kalau mepet-mepet belinya, nanti mahal. Sebagai anak Kost sejati kita harus pinter-pinter cari timing yang pas." Ya, begitulah. Rasa menghemat selalu ada dalam dirinya.

ㅤBerbeda di kediaman keluarga Natanegara, yang akan dan selalu membeli barang-barang Khas Natal di dekat-dekat hari karena di hari-hari sebelumnya sibuk dengan urusan Bisnis. Harga bukan menjadi penghalang untuk mereka, karena mereka salah satu Crazy Rich Surabaya. Jadi, sudah tak heran jika mereka lebih gemar membisnis daripada berleha-leha. Tapi, tidak dengan Zaldhy. Dirinya lebih tertarik dengan Kasur dan teman-temannya. Jadi, mau tak mau ialah yang harus turun tangan mengenai dekorasi untuk malam Natal nanti. Hanya membantu membeli, tidak dengan merakit atau membereskannya. Itu sudah ada tanggung jawabnya sendiri, yaitu oleh para Maids nya.

ㅤJika di perhatikan, Zaldhy dan Yashnia memang LDR. Long Distance Religion, Zaldhy menuju Gereja sedangkan Yashnia menuju Pura. Untuk beberapa orang mungkin terdengar sulit, tapi untuk keduanya tidak. Mereka disini karena rasa suka sama suka, selama tidak melanggar peraturan agama, kenapa tidak? Mereka paham akhirnya, tapi masih banyak hari yang akan mereka lewati. Jadi, jangan terlalu khawatir dengan Ending-nya. Karena ini bukan dalam Drama Korea.

ㅤYashnia memang tidak merayakannya, tapi ia selalu menyiapkan Christmast Gift untuk Zaldhy di setiap tahunnya, tidak akan pernah lupa. Begitu pula dengan Zaldhy, dirinya selalu memberikan Gadisnya Hadiah. Bukan sebagai Hadiah Natal, tapi sebagai awalan untuk ulang tahun nya nanti di akhir tahun. Zaldhy memang bukan lelaki yang romantis, Yashnia selalu berkata "He always has his own way of being romantic, which is certainly different from the others." Itulah Zaldhy Osric Natanegara, yang selalu bersikap berbeda tapi selalu benar.

ㅤMalam ini, dalam telepon grup Langit Pasundan sedang berbincang-bincang menunggu malam Natal tiba. Rasa rindu menghampiri seluruh isinya yang kini berjauhan, berpencar di berbagai pulau Indonesia.

"AAA, LAPAS GUE KANGEN BANGET! Huft, pengen ketemu deh. Padahal belum ada sebulan gue pulang, tapi KANGEN! Aduh, Lo semua paham gak sih. Lapas secandu itu buat gue."

"Gaya lo candu-candu, gue tau ya nya. Lo bilang kangen pasti capek jadi pembantu sementara di rumah, kan!?"

"APASIH INI BIRU, ikut-ikutan aja. Gue ngomong sama yang lain ya, terkecuali Biru, Harsa sama Jilan. Diem aja jangan protes."

"MAKSUD LO APA, gue diem doang aja di fitnah??? Emang ya cewek, mulutnya beuh kayak neraka. Serem."

"Lo balik ke Bandung, gue penggal ya, Lan."

"Wow, Geng nya Ibu tiri sama Mamah tiri serem ya. Gue cabut ah, atut."

"Heh, berantem terus kalian!"

"Aduh, neng Puspa ngomong tuh bikin adem ya. Gak kayak yang sebelah-"

"Diem lo, mau gue penggal juga?"

"HAHAHASU BERCANDA. Aduh Yei tolong, pacarmu diamuk masa."

"DIEM DULU."

"LAPAS! Merry Christmas!"

"Teruntuk Hasyika, Haridra, Sarah, Jeran, Alia, Saski, Faren, Clara. Selamat Natal! Tuker-tukeran kado gak, nih?"

"Ayo tukeran! Kirim pake yang biasa ya."

"Ih, gue mau ikutan tukeran juga. Boleh gak?"

"Boleh dong, ayo jingga!"

Begitulah obrolannya, nggak jelas. Tapi, bagi mereka jelas karena sudah terbiasa dengan ketidak jelasan Langit Pasundan.

Notes
Sampurasun! Halo, aku sebagai pengembang Cerita Langit Pasundan mau bilang banyak Terimakasih buat yang udah Baca dan Vote Lapas sejauh ini. Gak kerasa ya, Lapas udah Setahun ada di Wattpad. Tapi enggak selesai-selesai, aku minta maaf untuk itu karena lama nyelesain alurnya malah melenceng dari semestinya. Tapi, Makasih banget udah jadi bagian dari Langit Pasundan. Aku apresiasi itu, Makasih sebanyak-banyaknya karena udah mau baca sampe sini dari yang masih amburadul sampai di revisi. Hatur nuhun ka sadayana!♡

Disclaimer!
Lapas memang tetap 54 Karakter, tapi kenapa di intro cuman 28 orang? Iya, soalnya yang Inti cuman 28 orang. Biar lebih gampang pembagian alurnya, jadi nggak heran ya kalau yang lain cuman jadi figuran aja.

With love, Sey.

LANGIT PASUNDAN | DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang