part 2

3K 109 0
                                    

"yang paling ganteng, yang matanya warna hijau" aku tidak bohong cowok itu memang benar-benar kelewat tampan. Dia memiliki hidung yang mancung, alis yang tebal, sorot matanya yang hijau dan tajam, bibir yang ah sudhalah.. Initinya dia tampan.

"lo beruntung banget sih bisa tabrakan sama kak alaska. Terus dia nolongin lo yang kaya di wetped-wetped gitu nggak!?" aku manggut-manggut, ternyata namanya Alaska. Nama yang terkesan dingin seperti sifatnya dingin

"woy onta, lo ditanya kok malah bengong sih" aku terlonjak lalu kubalas cengiran tak berdosaku sambil menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal

"hehe sorry, lo tadi tanya apa ya syil"

"astagaa gue dari tadi ngomong panjang lebar kali tinggi, dan lo gak dengerin gue sama sekali. Bener-bener lo ya, au ah gue ngambek sama lo" aku gemas melihat syila yang sedang memanyunkan bibirnya ini. Aku mencubit pipinya sampai syila mengaduh kesakitan baru aku melepaskan cubitanku di pipinya yang gembul ini

"sakit ra ish," sambil mengelus pipinya yang memerah lalu menatapku dengan tatapan yang tajam

"uluh-uluh iya-iya sorry syila yang cantik secantik mimi peri" aku kembali mencubit pipinya. Dan berikutnya adalah syila yang mencoba mengejarku untuk membalas cubitanku tadi.

Brakk
Upss aku tidak sengaja menabrak meja dibelakangku. Aku berbalik dan alangkah terkejutnya ternyata meja yang kutabrak adalah meja yang ditempati oleh cowok yg kuketahui namanya adalah Alaska. Aku berbalik menghadap syila dan, sial dia kabur.

"maaf kak" ucapku sambil tertunduk tidak berani melihat kearah keempat cowok yg saat ini menatapku. Kuyakini pasti saat ini pandangan semua seisi kantin sedang terpusat kepadaku.

"it's okay cantik. Ini cuma masalah kecil kok gak perlu takut, kita gak bakal makan kamu kok" sontak aku mendongakkan kepalaku dan kulihat seorang pria berwajah lumayan tampan namun lebih tampan yang duduk tepat di sebelah kanannya. Alaska, cowok itu juga sedang menatapku sama seperti keempat temannya, namun tatapannya lebih datar dan dingin

"nama lo siapa" lagi, cowok yang tadi berbicara padaku kini mengeluarkan suaranya

"ki..kinara kak" aku menjawab dengan sedikit gemetar

"ok kinara, kenalin nama gue Kevin jeno davilan, panggil aja kevin cowok paling ganteng di SMA Garuda" jawab kevin sambil mengedipkan sebelah matanya. Aku ingin muntah mendengarnya, lalu ketika aku ingin membalas perkataannya seseorang tiba-tiba menoyor kevin dengan tidak manusiawi membuat kevin mengumpati cowok yang berada disebelah kirinya

"ganteng palelu bengkok" lalu cowok itu berbalik menghadapku sambil tersenyum.

"sorry ya otak si kevin emang rada bengkok jadi maklum aja" setelahnya ganti cowok itulah yang kepalanya ditoyor oleh kevin

"sialan lo usus monyet" dan cowok itu tidak menggubris kevin, dia tetap mengajakku berbicara

"nama gue Farel madava, panggil aja farel. Dan yang di depan gue namanya Prasaja arsenio, panggil aja arsen. Dan yang terakhir disamping kanan kevin itu namanya Alaska laskar pranadipa, panggil aja kulkas berjalan." dan kulihat Alaska memberikan tatapan tajam kepada farel tanpa ada kata sedikitpun yang keluar dari mulutnya. Aku hanya tersenyum saja menanggapi farel yang sedang memeperkenalkan teman-temannya itu yang dibalas senyum juga dari mereka keculai Alaska. Dia benar-benar seperti kulkas berjalan kan?

"namaku Kinara audrea isabel kak, panggil aja kinara atau ara juga boleh" selanjutnya aku yang memperkenalkan diriku

"kalau aku manggilnya sayang boleh nggak?" kurasa benar kata farel kalau otak kevin memang bengkok

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang