part 9

2.4K 79 13
                                    

Cuaca pagi ini tampak cerah, langit biru yang menghias dan burung-burung yang berkicau seolah-olah sedang menari-nari sambil bernyanyi ria

Kinara sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya. Berangkat menuju sekolahnya di sertai senyum yang menghiasi bibir mungilnya

Sampai di sekolah kinara segera bergegas menuju kelasnya untuk menaruh tas nya lalu segera turun ke lapangan untuk mengikuti upacara

Kinara POV

Saat upacara banyak siswa yang menggerutu akibat pidato kepala sekolah yang selalu saja di ulang-ulang dengan tema dan amanat yang sama setiap kali upacara.

"yaelah pidato kaya baca novel aja ni pak kepsek" ujar vika sambil mengipasi wajahnya menggunakan tangan. Cuaca kali ini memang terlampau cerah membuatku ingin pura-pura pingsan saja rasanya tapi aku takut jika nanti aku tak bisa menahan tawaku

"sampek hafal aku sama alur pidatonya. Endingnya pasti pembayaran spp" ujarku sambil memutar bola mata malas

Setelah menanti dengan sabar akhirnya upacaranya selesai juga. Untung aku tidak menggunakan ide gila ku tadi jika saja upacaranya tidak kunjung selesai

"kantin kuy pengen cendol dawet pak mun gue" ucap seline

"cendol dawet..cendol dawet segerr hahaha" jawab aku, syila dan vika dengan semangatt

Sampai di kantin seline langsung menuju stand pak mun untuk membeli es cendol

Aku syila dan vika duduk di meja paling pojok. Tempat andalan karena memang tempatnya tidak terlalu ramai dan tentunya sejuk karena tepat di samping pagar ada sepokok pohon mangga yang cukup rindang

"woy bantuin gue bawa ngapa" ucap seline kesal karena kesusahan membawa empat mangkuk berisi es cendol

"yaelah rempong amat lu sartii" ucap vika sambil mengambil dua mangkuk dari tangan seline

"enak ajaa nama gue seline bukan sartii. Dasar ijahh" balas seline tak kalah sengit. Aku menghela nafasku karena aku sudah hafal bagaimana ending dari kegilaan mereka

"udah dehh jadi gilanya nanti aja. Bentar lagi bel" ucapku menengahi tapi malah membuat mereka tambah murka. Dua ketukan di kepalaku akibat dua monster yang menggunakan senjata sendok berhasil membuatku meringis.

"mampus lo ra makanya jangan gangguin duo macan. Kalau ngamuk nyeremin soalnya hahaha" ucap syila yang jelas bahagia melihat diriku yang ternistakan

"astaghfirullah untung sahabatt" aku mengusap dadaku, menghela nafas panjang lalu memilih menikmati es cendolku yang manis semanis senyum kim taehyung wkwk

"eh katanya bakal ada anak baru ya?" tanya syila

"iya katanya si cewek" jawab seline

"alah bodoh amat lah paling masih cantikan gue juga" ucap vika dengan percaya dirinya

"lo aja kalah cantiknya sama miper vik" ucap seline membuat aku dan syila tertawa. Vika mencebikkan bibirnya

"halah dasar haterss" jawab vika pada akhirnya

Kringg..kringg

Setelah bel aku dan syila beranjak menuju kelas. Kali ini pelajaran matematika. Pelajaran terkutuk dalam kamus seorang kinara audrea isabel. Aku termasuk siswi berprestasi di semua mata pelajaran kecuali Matematika. Aku mengutuk nilai empat puluh yang baru pertama kali ku dapat selama aku duduk di bangku sekolah. Dan pada saat itu juga pelajaran Matematika sudah masuk ke dalam kamus hitam

"pelajarannya matematika yang ngajar burik. Lengkap sudah penderitaanku hari ini" ucapku pada syila

"burik siapa dah?" ucap syila

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang