Sudah satu bulan terhitung, tapi alaska dan kinara masih sama seperti sebelumnya.
Kinara saat ini sudah tidak secanggung dulu dengan teman barunya, sifat bar-barnya, dan crewetnya sudah ia tampakkan.
Tapi berbeda dengan alaska yang masih setia mempertahankan tampangnya yang dingin dan membekukan.
Author"wkwk dipikir freezer kali membekukan"
"ska-- kamu nanti tolong anterin axel dulu ya, papa ada meeting jadi harus cepet ke kantor" ucap ayah alaska yang bernama Aldika pranadipa
"masa bareng sama patung lagi sih yah? Bang faro aja ya?" ucap axel membuat dika menghela nafas
"ayah ada meeting xel, kamu juga gak boleh bilang gitu sama abang kamu, ngerti" ucap dika tegas
Mendengus ketika melihat reaksi dari faro dan alaska yang sedang memeletkan lidahnya kepadanya
"iya yah axel ngerti" ucap axel lalu melihat kearah faro yang sedang berkata mampus tanpa mengeluarkan suaranya.
"jangan ngebut bawa mobilnya ska" ucap dika
"iya yah" jawab alaska singkat
"si alaska mah kalau bawa mobil kaya lagi bawa ibu hamil yah, pelan takut mbrojol haha" ucap axel mengejek.
"tinggal aja ska makhluk jadi-jadian kaya dia mah" kompor faro
"niatnya gitu" jawab alaska
"eh eh eh! Gitu aja lo ngambek mas. Dedek axel kan cuma bercanda mas" jawab axel membuat faro dan dika tertawa kecuali alaska yang sudah menatap adiknya itu jijik dan horor
"bukan adek gue" ucap faro dan alaska bersamaan
"kampret abang laknat lo berdua" jawab axel
Di tengah perjalanan menuju sekolah axel, tiba-tiba pandangan alaska jatuh pada sosok perempuan yang tak lain tak bukan adalah kinara.
"dia berangkat sama siapa" gumam alaska sambil menatap kinara yang baru saja dari minimarket dan memasuki sebuah mobil yang tak asing dimatanya
"kaya familiar sama mobilnya"
"ska, itu bukannya mobil temennya si faro ya" ucap axel membuat alaska mengerutkan dahinya
"biarin gak penting" ucap alaska acuh padahal mah pikirannya udah nyabang soal hubungan kinara dan teman faro yang tak lain adalah aiden
"gak asik lo mah kadal" jawab axel sambil memasang wajah kesal
"ssg" jawab alaska singkat
Setelah mengantar axel, alaska langsung memacu mobilnya menuju sekolahnya dengan kecepatan diatas rata-rata dan tak sampai sepuluh menit dirinya sudah sampai di parkiran sekolahnya yang sudah terdapat tiga sahabatnya yang menunggunya
"tumben amat berangkatnya siang ska?" tanya farel
"iya ska biasanya ayam gue belum bangun aja lo udah duduk manis di kelas" ucap kevin
"ayam lo mah sama kaya yang punya, sama-sama kebo" jawab arsen membuat kevin mendengus
"itu tandanya ayam gue pinter onta" ucap kevin sambil menoyor pipi arsen
"pinter palelu botak! Gue potong juga tu ayam" jawab farel
"berani motong ayam gue, gantian masa depan lo yang gue potong" jawab kevin membuat farel dengan sigap menutupi masa depannya
"hahaha..anjir masa depan lo mau dipotong far..hahaha...aduh...duh perut gue..ahahaha...makin pendek dong ntar..haha-" tawa arsen pecah ketika melihat faro yang menutupi masa depannya dengan nyali yang menciut
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Teen Fictionbrukk "ma..maaf kak aku nggak sengaja" aku benar-benar merutuki diriku yang sangat memalukan ini. Di hari pertamaku masuk di sekolah ini sebagai murid baru, aku sudah melakukan kesalahan! ingatkan aku bahwa ini masih sangat pagi untuk seorang Kinara...