PROLOG

3K 169 9
                                    

Prolog

-
-
-


Naya P.O.V

Seoul, 2018

Namaku Im Naya Adijaya, umurku menginjak 21, tahun ini. Aku merupakan anak hasil persilangan Korea dan Indonesia. Ayahku merupakan warga asli Korea, sedangkan darah Indonesiaku, aku dapat dari Ibuku. Itulah alasan mengapa namaku tidak terlalu kental dengan nama Korea. Kakek ku di Indonesia bersikeras untuk tidak menghilangkan ciri khas darah Indonesiaku.

Meski Ibuku asli keturunan Indonesia, tapi beliau sangat fasih berbahasa Korea. Jelas saja, sebelum memutuskan menikah dengan Ayahku, seorang pengusaha muda dan kaya raya, dulu Ibuku merupakan sekertaris pribadi Ayahku, selama hampir 5 tahun. Berkat otak cerdasnya, Ibuku mendapat beasiswa untuk melanjutkan study di Korea dan berkesempatan bekerja di Korea juga, tepatnya di kantor Ayahku yang saat itu perusahaannya memang sedang berkembang pesat.

Setelah memutuskan untuk berkencan karena saling mencintai, akhirnya mereka menikah. Well, mungkin begitulah alasanku lahir ke dunia. Kisah percintaan yang klasik dan klise, namun rasanya aku juga ingin memilik kisah cinta yang sama seperti kedua orang tuaku.

Setelah mereka menikah dan memiliki aku, akhirnya Ibuku memutuskan tinggal di Korea dan menjadi warga Korea, meski sesekali Ibuku pulang ke Indonesia untuk sekedar menengok Kakek dan Nenekku, juga kerabatnya.

Aku merupakan anak tunggal dari kedua orang tuaku. Dan aku mewarisi semua otak cerdas dan kepintaran Ibuku. Bukan ingin merasa congkak dan besar kepala, tapi faktanya, di usiaku yang masih menginjak 21 tahun, aku berhasil cum laude dari salah satu universitas terbaik di dunia, Oxford University. Aku mempunyai banyak teman, dan cukup popoler dikalangan teman-temanku. Aku juga menguasai berbagai macam bahasa, Korea, Indonesia, Inggris, France, Mandarin, Jepang, Rusia dan masih banyak lagi. Jika dipikir lagi, aku bisa saja membuka jasa les privat bahasa asing.

Setelah aku lulus, aku hanya mengahabiskan waktuku untuk traveling, berkeliling dan terbang dari kota ke kota. Bukan, bukan dari Seoul ke Busan, maksudku bukan kota-kota di Korea. Terbang dari New York ke Cali, dari London ke Paris, dari Tokyo ke Italy, dari Hongkong ke Brazil. Begitulah rutinitasku. Ku pikir aku pernah mengunjungi semua kota-kota populer di dunia.

Aku tidak pernah merasa kekurangan uang berkat black card yang Ayahku berikan untukku. Mungkin karena aku merupakan anak tunggal, Ayahku tidak pernah keberatan berapapun aku meminta uang padanya.

Aku tidak ingin cepat-cepat mencari pekerjaan, aku hanya ingin menikmati masa mudaku untuk saat ini. Toh perusahaan Ayahku juga akan jatuh ke tanganku karena aku hanya anak satu-satunya kan? Jika ditanya masalah kekasih? Untuk saat ini aku sama sekali belum tertarik memiliki seorang kekasih. Perlu di garis bawahi, sampai saat ini aku masih pandai menjaga diri meski aku sangat tidak asing dengan alkohol dan seks bebas. Bukan, bukan aku yang sering melakukan seks bebas, maksudku lingkungan pergaulan dan teman-temanku.

Aku masih wanita normal, dan aku masih menyukai pria pada umumnya, tenang saja. Tapi untuk kekasih? Entahlah, belum ada pria yang benar-benar bisa menarik perhatianku. Bicara soal pria yang mendekatiku? Tentu saja ada, bahkan mungkin banyak? Tapi aku menyadari, dari deretan pria yang mendekatiku, aku tau mereka hanya sekedar mengincar uangku. Dan tentu aku tidak bodoh.

Aku populer dikalangan teman-teman ku. Namun, aku tidak punya banyak teman seperti yang di bayangkan orang-orang. Maksudku, tidak banyak teman dekat yang bisa aku percaya. Sejujurnya aku bisa berteman dengan siapa saja, toh tanpa diminta pun orang-orang akan berlomba ingin menjadi temanku.

Aku sangat pemilih dalam hal memilih teman, maksudku teman dekat. Well, bisa di katakan sahabat baik. Aku hanya punya satu sahabat baik, Jieun namanya. Jieun adalah asisten pribadiku yang dikirim Ayah untuk menemani kemana pun aku pergi. Usianya hanya terpaut empat tahun denganku. Jieun eonny adalah satu-satunya orang yang bisa ku percaya dan aku anggap teman dekat, tapi dia selalu menganggapku tuannya.

Hidupku mungkin terasa sangat indah dan mewah. Siapa yang tidak ingin hidup seperti aku? Setiap orang pasti menginginkannya. Tapi sayangnya, semua cerita kehidupan mewahku itu harus berakhir tepat 3 bulan yang lalu. Saat tiba-tiba saja Ayah menghubungi melalui sambungan telepon dan memintaku untuk kembali ke Korea.

Sekarang, disinilah aku berada. Tengah duduk termenung di salah satu tempat makan di Korea. Aku baru saja tersadar dari lamunanku ketika seorang waiters datang mengantarkan pesananku. Buyar sudah semua kenangan indah dalam lamunanku. And from here my story its begins. (Dan dari sini kisahku dimulai . . .)

-
-
-
-
-

To Be Continue . . .

-
-
-
-
-

Terimakasi yang sudah menyempatkan baca, vote dan komen 🤗
See you next part 💜💜💜

MARRIED MY ASSISTANT || JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang