|| Part 15 - Love is Not Over ||

1.3K 130 7
                                    

Masih mau baca kan? Jadi, jangan lupa tinggalkan jejak karena vote dan komen itu gratis ☺️

Happy Reading 💜

-
-
-

"Ayo kita resmikan saja pernikahan kita!"

Jungkook menarik tengkuk Naya secara tiba-tiba. Mengecup bibir Naya lembut, lalu secara perlahan melumatnya penuh afeksi. Tanpa sadar, Naya turut membalas ciuman Jungkook yang mulai berubah menjadi ciuman yang menuntut. Bahkan suara decakan yang dihasilkan dari pagutan keduanya menggema keseluruh sudut ruang kamar Jungkook.

Tidak ingin mati konyol karena kehabisan nafas saat berpagutan, Jungkook dan Naya saling melepaskan satu sama lain, sadar pasokan oksigen yang mereka hirup mulai menipis. Kening mereka tertaut dengan nafas tersengal. Tak habis di sana, Jungkook kembali menarik tubuh Naya, menuntunnya untuk kembali berbaring diatas ranjang lalu mengungkung tubuh Naya dengan tubuh polos bertelanjang dadanya.

Entah apa yang merasuki Jungkook dan juga Naya. Tapi kini, Jungkook tidak bisa berhenti dan menahan dorongan kuat dari dalam dirinya untuk terus menyentuh Naya lebih jauh dan lebih intens. Sementara Naya, bukannya menolak, ia justru menikmati setiap sentuhan Jungkook. Pun saat Jungkook mulai menciumi perpotongan ceruk lehernya bahkan menggigit cuping telinganya.

"Sshhh...aahhhh..."

Tanpa sadar Naya meloloskan desahannya saat lengan Jungkook menerobos masuk menyingkap piyama dress yang ia kenakan. Menyentuh milik Naya dibawah sana yang entah sejak kapan sudah sangat basah. Mendengar desahan Naya, Jungkook semakin bersemangat untuk segera melucuti pakaian Naya sebelum tiba-tiba suara dering ponsel mengurungkan niatnya dan menjeda aktifitas panas mereka.

"Shitt!" umpat Jungkook kesal setengah mati. Lagi pula siapa yang lancang menghubunginya pagi-pagi begini? pikir Jungkook.

"Yak, Jeon Jungkook! Jam berapa ini? Apa kau masih tidur, eoh?"

Jungkook sedikit menjauhkan ponselnya saat suara Seokjin di sebrang telpon membuat telinganya berdenging.

"Yak, Hyung! Kenapa pagi-pagi sudah membuat rusuh, eoh?" pekik Jungkook tak mau kalah.

"Mwo? Pagi kau bilang? Aisssh, jinjja bocah ini! Pagi kepalamu! Ini sudah jam 1 siang!"

"Hah? Benarkah?"

Jungkook melirik Naya sekilas lalu beralih menatap jam yang bertengger di atas nakas samping tempat tidurnya. Benar saja, waktu memang menunjukkan pukul 1 lewat lima belas menit. Terlambat satu jam lebih dari jadwal latihannya.

"Hallo? Hallo? Kau masih disana kan, Jungkookie? Cepat ke agensi! Kami semua menunggumu. Kami tidak bisa latihan tanpa kau!"

"Eh? I-iya Hyung, aku akan segera tiba, tunggu aku," jawab Jungkook lalu mematikan sambungan telponnya sepihak.

Jungkook kembali menatap Naya, dan suasana kini berubah canggung.

"M-maafkan aku Nay. Kita selesaikan nanti saja," ujar Jungkook lalu buru-buru menyambar handuk dan berlari menuju kamar mandi.

Tidak ingin merasa canggung seorang diri, Naya pun berlari meninggalkan kamar Jungkook menuju kamarnya.

"Astagaaaa! Kau ini kenapa? jangan gila Im Naya! Hampir saja!" gumam Naya di balik pintu kamar.




***


Sudah seminggu berlalu sejak kejadian Naya mabuk berat dan berakhir di kamar Jungkook. Sudah hampir seminggu pula Jungkook tidak tidur di apartemennya dengan Naya. Jungkook lebih memilih tidur di dorm karena merasa akan memudahkannya berdiskusi dengan member lain mengenai latihan dan comeback mereka. Jadwal latihan BTS memang semakin padat dan selalu berakhir hingga larut malam mengingat comeback mereka sudah hampir di depan mata.

MARRIED MY ASSISTANT || JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang