EPILOG

2K 115 3
                                    

  

Happy Reading 💜💜💜

-
-
-

Naya POV

    Bulan penuh bertengger di langit malam saat aku melangkahkan kakiku menuju balkon. Aku menyilangkan lengan di atas dada, menatap langit yang terlihat cerah dengan dirusan cahaya bulan. Aku selalu senang melakukan hal ini, pagi, sore bahkan malam hari seperti ini. Mataku bisa menjelajah menatap langit yang luas tanpa batas.

     Sudah lima tahun setelah aku memutuskan pergi meninggalkan Jungkook. Ditahun ketiga saat aku memutuskan kembali ke negara yang telah membesarkanku ini, aku menolak lamaran seorang Jeon Jungkook, meski kami sudah saling memaafkan. Konyol bukan? Mungkin iya, tapi tidak bagiku. Aku bersyukur, meski harus menunggu dan menanam sabar sedikit lebih lama, akhirnya kini aku…

"Kau disini rupanya, aku mencarimu dari tadi," ujar Jungkook memeluk bahuku, menyandarkan dagunya dengan nyaman di atas kepalaku.

     Ya, kini aku dan Jungkook telah resmi kembali menjadi sepasang suami istri, tepat beberapa jam yang lalu setelah kami kembali mengucapkan janji sehidup semati. Memang benar, dua tahun yang lalu aku menolak lamarannya, tapi bukan berarti aku tidak mencintainya lagi kan? Aku sangat mencintainya, sangat! Sampai aku tidak tahu harus menggambarkan rasa cintaku padanya seperti apa.

     Beberapa bulan setelah Jungkook melamar dan aku menolak, Jungkook dan ke-6 Hyungnya pergi memenuhi panggilan negara untuk wajib militer. Itu adalah salah satu alasanku menolaknya. Aku tidak ingin membuat Jungkook tidak sepenuhnya fokus dengan kewajibannya. Alasan lainnya adalah, aku perlu waktu untuk memindah tugaskan tanggung jawabku di perusahaan pada orang kepercayaanku, dan itu memerlukan waktu yang tidak sedikit, karena aku tidak mudah percaya pada orang asing.

     Menikah adalah pekerjaan seumur hidup. Jadi, aku ingin fokus dan memprioritaskan keluargaku, meski aku tidak akan lepas tangan sepenuhnya dengan perusahaanku nantinya. Pada akhirnya aku membuat janji padanya sekali lagi. Aku berjanji, aku akan menunggu sampai ia menyelesaikan kewajibannya dan aku selesai dengan urusanku. Dan akhirnya, disinilah kami sekarang.

"Kau sedang apa sayang? Disini dingin," ucapnya, ia mengeratkan pelukannya.

"Coba lihat, malam ini bulannya cantik sekali kan?" aku menunjuk dengan takjub ke arah bulan.

"Kau jauh lebih cantik."

"Aku sudah tidak mempan dengan rayuanmu, Jung."

"Aku sedang tidak merayu Nay. Kau memang cantik, bahkan sangat cantik."

     Jujur aku senang bahkan sedikit tersipu namun aku tidak ingin terlalu menunjukannya, karena pasti akan berakhir dengan dia menggodaku.

"Lebih cantik mana? Aku atau ARMY?"

"Naaayyyy," Jungkook merajuk ia mengerucutkan bibirnya gemas lalu memutar tubuhku untuk menghadap kearahnya.

"Hahaha, baiklah-baiklah maafkan aku."

"Kau tau, aku tidak bisa memilih satu diantara kalian, kalian semua hidupku dan duniaku. Bukankah kau sudah menerima jika hidupku bukan hanya untuk diriku saja, tapi untukmu dan semua ARMY?" jelasnya menatapku serius.

"I know, aku hanya bercanda. Kenapa kau serius sekali, hmm?"

"Aku hanya takut, Nay."

"Takut? Takut kenapa?"

"Aku takut kau tidak bisa menerima keadaanku seperti ini. Aku adalah Jeon Jungkook suamimu dan aku Jungkook BTS. Apa kau tidak menyesal menikah denganku?" ia menatapku penuh harap.

"Iya aku menyesal…"

"Nay?"

"Aku menyesal karena tidak menerima lamaranmu lebih cepat, hahaha," ujarku tertawa puas.

"Astagaaaaa, kenapa kau senang sekali menggodaku, eoh? Aku pikir kau benar- benar menyesal, Nay," ucapnya seraya menghembuskan nafas lega, "lalu kenapa kau menolakku saat itu, hmm?" imbuhnya.

"Kau sudah tau alasannya Jung, kenapa harus bertanya lagi?"

"Yaaaa, siapa tau kau menolak karena tidak tahan jika tidak aku sentuh selama aku wajib militer, iya kan?"

"Kau kan bisa pulang, dan bisa menyentuhku. Kenapa aku harus tidak tahan?"

"Oooohhh, jadi kau senang aku sentuh? Hmm?

"Yak, Dasar mesum!"

     Aku beranjak meninggalkan Jungkook karena tiba-tiba merasa malu dan berdebar. Aku yakin pipiku sudah memerah seperti tomat, sialnya Jungkook selalu bisa membalikan keadaan dan menggodaku lebih menyebalkan.

"Hey… hahaha… kita belum selesai bicara, Nay!" Jungkook tertawa puas, ia berlari kecil berusaha menyamai langkahku untuk masuk kedalam.

"Kita sudah selesai, Jung. Ayo kita tidur!"

"Tidur? Bukannya kita harus menyelesaikan dulu tugas sebelum tidur?"

"Tugas?"

"Iya tugas membuat Jeon kecil, bagaimana?"

"Harus malam ini ya?"

"Tentu!"

"Bagaimana kalau besok?"

"Aku ingin malam ini dan besok juga!"

"Kalau begitu lusa saja."

"Aku bahkan ingin setiap hari, aku tidak akan melepaskanmu lagi Im Naya!"

*hap*

"Yak, yak, hahaha Jeon Jungkook! Turunkan aku… hahaha...!"

"…"

"Jeon Jungkooookkkk!!!


-
-
-
-
-

-End-

-
-
-
-
-

Finallyyy, aku menyelesaikan kisah ini. Sempat strugle dan mandeg di tengah jalan, merubah alur dan halangan lain-lainnya. Kisah ini benar-benar menguras usaha buat mikir karena alurnya menceritakan kehidupan idol. Menulis kisah idol menurutku lebih sulit dibanding nulis dua karyaku sebelumnya, asli deh wkwk😅
Tapi alhamdulillah aku bisa menyelesaikan kisah ini berkat dukungan kalian readers setia, meski aku jarang update. Sekali lagi maaf dan terimakasih banyak yaa🤗

I woofyou, and purple you, see you on next story

💜💜💜

MARRIED MY ASSISTANT || JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang