|| Part 19 - Blue and Grey ||

1.2K 109 9
                                    

Part ini cukup menguras emosi saat aku nulis, tapi aku gatau kalian bakal ngerasain hal yang sama atau tidak. Part ini tidak akan benyak interaksi antara Naya dan Jungkook. Tapi setiap narasinya sangat penting untuk dibaca karena dalam narasi menyuarakan suara hati Naya dan Jungkook. So, jangan di skip jika ingin dapat feelnya 🤗

Semoga kalian suka.
Happy Reading 💜💜💜

-
-
-

Naya P.O.V

Jungkook memeluk dan mengecup bibirku sekilas sebelum aku benar-benar turun dari mobil menuju apartemen kami. Jungkook langsung pergi menuju agensi untuk melakukan konferensi pers, sedangkan aku harus mengemasi pakaian untuk aku bawa ke apartemen Ayah dan Ibuku karena aku di izinkan menginap oleh Jungkook.

Aku langsung masuk menuju kamar dan sedikit mengerutkan kening ketika mataku menangkap sebuah kotak berpita merah terletak diatas kasurku dengan secarik kertas di sampingnya. Aku lantas mengambil kertas dengan tulisan itu sebelum aku membuka isi kotaknya.

"Selamat Ulang Tahun Anakku tersayang. Ini hadiah ulang tahunmu karena kau sudah berhasil melewati ujian yang Ayah berikan."

Your beloved,
Ayah dan Ibu

Aaaah ini pasti dari Ayah dan Ibu. Aku lupa jika Ayah dan Ibuku memang tau kunci password apartemen kami, karena Jungkook memang memberitahunya, bukan hanya kepada orang tuaku, tapi juga orang tua Jungkook. Mereka pasti datang kesini kemarin. Tapi kenapa mereka tidak menghubungiku? Dan tunggu dulu, aku melupakan sesuatu. Ujian? Ayah bilang aku berhasil melewati ujian? Ujian apa? Aku benar-benar tidak paham apa maksud tulisan Ayahku bahkan setelah aku membuka kotak kecil berpita merah itu.

"Kunci mobil? Hadiah ulang tahunku?" gumamku.

Ya, aku menemukan sebuah kunci mobil didalamnya, yang aku yakini mobil ini tidak murah jika dilihat dari bentuk kuncinya. Tapi bagaimana bisa? Ayahku bangkrut, untuk apa dia memberi hadiah mobil mahal untukku? Bukankah itu hanya akan menghambur-hamburkan uang saja? Aku tau kini aku menjadi istri seorang super star, tapi bukan kah ini terlalu berlebihan?

Aku segera merogoh tas ku, mencari ponsel untuk menghubungi Ayahku. Aku berharap kali ini Ayahku bisa aku hubungi karena sejak kemarin aku benar-benar tidak bisa menghubungi Ayah bahkan Ibuku. Beruntung, akhirnya ponsel Ayahku aktif, terdengar nada sambung, sebelum Ayahku benar-benar mengangkatnya.

"Ayah! Aku rindu!"

Aku memekik antusias saat Ayah menyapaku melalui sambungan telepon. Namun Ayah hanya diam, dia tidak membalas bahkan merespon ucapanku.

"Ayah, kau baik-baik saja kan?" tanyaku sedikit ragu.

"Kau sudah pulang kan? Ayah tunggu di rumah hari ini. Ayah ingin bicara padamu!"

Sungguh, baru kali ini aku mendengar nada suara Ayahku sedingin ini. Bahkan aku bisa merasakan atmosfir mencekam dari suara Ayah meski kami tak saling bertatap muka, hanya sebuah panggilan telpon. Ada apa ini? Apa ada yang salah denganku?

"B-baik Ayah, aku memang akan pulang hari ini. Jungkook mengizinkan aku pulang dan menginap."

"Datanglah ke rumah lama kita yang dulu, jangan ke apartemen Gangnam," timpal Ayah.

MARRIED MY ASSISTANT || JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang