4

22 8 1
                                    

Hara menunggu Taehyung dengan hati berdebar-debar. Sudah pukul lima lewat. Seharusnya Taehyung sudah mengambil bagasinya dan muncul, tapi batang hidungnya belum juga terlihat. Pasti Taehyung terkejut karena dia tidak mengira kalau Hara akan datang ke bandara untuk menjemputnya. Yang Taehyung tahu, Hara menunggu kedatangannya di kamarnya. Kemunculan Hara di hadapannya kali ini, pasti akan membuatnya terkejut sekaligus bahagia. Membayangkan reaksi itu, Hara semakin tidak sabar bertemu Taehyung.

Dengan cepat dia mengeluarkan bedak lalu merapikan dandanannya. Dia khawatir dandanannya luntur, karena rasanya sudah cukup lama menunggu kedatangan Taehyung. Dia yakin penampilannya sore ini sempurna. Bagaimana tidak? Hara menghabiskan kurang lebih satu jam dan dua puluh menit untuk berdandan.

Ada sekelompok orang berkumpul dan mereka berisik sekali, beberapa diantaranya berbekal kamera. Pandangan mereka teralih dan mereka pun memusatkan perhatian pada seseorang. Langsung saja mereka mengangkat kamera dan....

'Apakah itu pasangan selebritas?'

Hara mengambil ponselnya, mengaktifkan fitur kamera, lalu ikut mengalihkan pandangannya ke arah yang sama. Dia ingin tahu siapa yang menjadi pusat perhatian mereka, sampai-sampai dia pun harus menjulurkan lehernya. Hara tidak tahu siapa yang sedang di pandangi segerombolan orang, yang ternyata adalah wartawan itu. Sepertinya yang mereka potret tadi adalah selebritas, tapi Hara tidak tahu siapa, karena dia tidak bisa melihatnya dengan jelas. Jadi, dia pun ikut memotret pria yang dijadikan objek oleh para wartawan itu. Setelah pria itu berlalu, Hara dan para wartawan memperhatikan foto yang mereka ambil. Hara sendiri berhasil mendapatkan empat foto. Setelah memperhatikan hasil foto mereka masing-masing, para wartawan itu menyadari bahwa pria itu tadi ternyata bukan selebritas, bahkan tidak ada yang tahu dia itu siapa.

'Apa-apaan ini. Bukan pasangan selebritas.'

Kalau saja yang Hara foto tadi adalah selebritas, pasti dia akan langsung mengunggahnya ke internet. Tapi karena bukan, jadi tidak ada gunanya. Dia baru akan menghapus foto-foto tadi, ketika tiba-tiba matanya menangkap sosok Taehyung yamg sedang melangkah keluar dari pintu kedatangan.

'Oh, itu dia!'

Awalnya Hara tersenyum lebar dan hendak memanggil Taehyung, namun tiba-tiba dia menyadari bahwa lelaki itu tidak sendiri. Di sebelah nya ada seorang perempuan yang terlihat seperti cabai, benar-benar seperti cabai. Perempuan itu membungkus dirinya dengan segala sesuatu yang berwarna merah, dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Seketika napas Hara sesak.
'Siapa dia, ya?'

Seingatnya, Taehyung bilang kalau dia pergi ke Prancis untuk keperluan kantor. Lalu siapa perempuan itu? Teman kantor yang juga harus pergi dinas bersamanya? Hara bingung. Apalagi Taehyung dan perempuan itu terlihat senang. Mereka tampak seperti pasangan kekasih, bukan teman kantor. Bukan juga adik atau kakak perempuan. 'Tunggu! Kalau perempuan itu ternyata adalah kekasihnya, berarti Taehyung mempermainkanku. Dia menduakanku. Tidak. Tidak mungkin....'

Hara marah, tali dia hanya bisa terduduk karena dia tidak memiliki keberanian untuk langsung menghadapi Taehyung.

'Bajingan!' Ternyata itulah alasan kenapa Taehyung tidak ingin Hara menjemputnya. Dia merasa bodoh sekali karena menganggap Taehyung perhatian padanya. Satu hari sebelumnya Taehyung bilang kalau dia tidak ingin merepotkan Hara, apalagi bandara pasti ramai.

Hara tidak percaya kalau kemarin dirinya mengajak lelaki, yang pergi ke Prancis bersama perempuan lain itu untuk bermalam bersamanya di Hotel Arizona. Selama ini Hara sama sekali tidak tahu kalau dia dipermainkan Taehyung.

Hara pun mengikuti Taehyung dan perempuan tadi. Hampir saja dia berada di samping Taehyung, namun dia langsung berusaha menyembunyikan dirinya. Sebenarnya Hara tidak perlu bersembunyi, tapi tetap saja dia ingin  bersembunyi.

The Last 2%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang