GAME OVER
Summary
Semua diawali oleh kejadian nista di dalam sebuah ruangan
Pria kecil itu menatap nanar saat ibunya dipukuli oleh sang ayah
Ia mengintip di balik daun pintu
Menunggu rembulan memberi cahaya lebih terang
Detik demi detik berlalu
Laki-laki kecil itu tersenyum
Menepuk pundak sang ibu dengan darah yang bercucuran
Dan kehidupan berbalik menyerangnya
Ia dibuang
Disingkirkan dalam penjara dunia imajinasi
Menunggu kematian datang.
Kehidupan adalah game, dan dirinya adalah sang pengendali.
South Korea ,2011 East Building
Dunia adalah portal paling dekat dengan kematian. Ketika semuanya memikirkan untuk mencari jalan keluar. Dalam kehidupan itu, seorang bocah kecil meringsek masuk ke dalam rumah. Menyenggol kenop pintu depan dan membiarkannya ternganga. Dua hari yang lalu, ia juga melakukan hal yang serupa setelah melihat kelakukan sang ayah yang tiba-tiba datang dan menghamburkan seluruh isi rumah. Bocah kecil itu meringkuk di balik kursi besar. Mengintip pelan-pelan dari balik PSP yang ia pegang saat melihat ibunya telah bersimbah darah. Pria kecil itu dibutakan oleh kehidupan yang tak seharusnya. Ia harus keluar dari dunia berkarat ini, yang baunya menghantam seluruh indra penciumannya.
“Kau sudah pulang adik kecil?” Suara wanita muda memanggilnya setelah semua prahara itu selesai. Bocah itu mengangguk. Hatinya mencelos. Bagaimana bisa semua orang memberikan tontonan yang amat menarik pada bocah berumur 13 tahun?. Bocah itu meraih ranselnya. Blazer hitamnya ia buka dan diberikan pada wanita muda itu yang berjalan menuju ruang makan.
“Duduk di sana, Nuna akan mengambilkan makanan untukmu, adik,” ucap wanita muda itu. tersenyum pahit. Bocah kecil itu mengangguk. Ia bukan bocah biasa. Seolah kehidupan masa depannya di media penghujung kedewasaan terperangkap dalam tubuh kecilnya.
“Kyu,” panggil sang Nuna. Bocah kecil bernama Kyu hyun itu mendongak. Ia memeluk PSPnya kemudian mengangguk menerima makanan dari sang kakak. Ia mengunyahnya perlahan. tak suka banyak bicara, mengamati seisi rumah yang berantakan. Kyu Hyun, bocah berumur 13 tahun yang sangat jenius. Ia menggelengkan kepalanya saat melihat Ibunya tersungkur di lantai dan mengompres luka lebam yang baru saja di dapatnya. Tontonan yang menarik. Bukan, bukan gangguan psikologis, hanya saja semua yang terjadi barusan adalah sebuah kebenaran. Dimana sang ayah yang sekarang duduk santai di depannya seolah tak merasakan sedikit kesalahanpun.
“Nuna, apa Si Won ahjussi akan datang lagi hari ini?” Tanya Kyu Hyun di sela-sela makannya. Ia melirik ayahnya yang tak peduli. tangannya yang disembunyikan dibawah meja terkepal kuat.
Ahra tersenyum,”KyuHyunnie makanlah dulu, nanti Nuna akan menelepon ahjussi untuk menemuimu,” tukas Ahra.
Bocah kecil itu mengangguk, kemudian menyuapkan sop ke dalam mulutnya penuh-penuh. Dan detik berikutnya bocah itu selesai. Turun dari meja makan dan beringsut menuju kamarnya. Melirik sekilas ke arah ibunya yang terlihat frustasi dan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Collection of Short Story
FanfictionKau akan menemukan bagaimana cinta yang manis, bagaimana masa depan yang indah, bagaimana kesakitan yang nyata dalam cerita yang berbeda-beda. -Short Story of Sera Liu-