Di rumah Bram
Bram pulang kerumah dan dia sudah di sambut dengan ocehan ibunya.
" Bram " panggil mamanya
" iya ma " jawab Bram
" duduk sini " suruh mamanyaBram menuruti mamanya duduk di sofa.
" tadi Clara telfon mama, katanya kamu sudah punya kekasih. Apa benar " tanya mamanya
" dasar Clara " ucap Bram di dalam hati
" iya ma Clara benar " ucap Bram bingung
" bawa dia kemari " ucap mamanya
" ma, itu terlalu cepat " ucap Bram
" Bram, jangan bantah mama. Besok bawa dia kesini " ucap mamanya
" ma " ucap Bram
" mama tunggu besok " ucap mamanya meninggalkan BramBram masuk kamarnya dan bingung harus berbuat apa. Kemauan mamanya harus di turuti.
" apa yang harus aku lakukan. Aku tidak mungkin memberi tau Jessi. Aishhh " ucap Bram
Di rumah Jessi
Jessi sudah sampai rumahnya. Dia langsung membersihkan diri. Dia memasak mie rebus untuk makan malam.
" dasar laki-laki aneh, jatek " ucap Jessi sambil memakan mie
" awas saja kalau ketemu lagi ku jitak kepalanya " ucap JessiSuara ponsel Jessi berdering.
" Bram " ucap Jessi
Jessi mengangkat telfonnya
" hallo " ucap Jessi
" hallo. Maaf malam-malam mengganggu " ucap Bram
" hemm ada apa " tanya Jessi
" besok temui aku di cafe kemarin " ucap Bram
" yak .... apa mau kamu " ucap Jessi
" aku tunggu jam 8 pagi di sana " ucap Bram langsung memutuskan telfonnya
" yak .... dasar laki-laki aneh " Jessi memaki ponselnyaBesok paginya
Jessi bersiap-siap pergi ke cafe yang kemarin. Untung hari ini libur. Jessi berangkat dengan taxi. Hari ini Jessi memakai celana jean dan atasan kaos putih. Sesampai di cafe Bram sudah menunggunya.
Jessi langsung duduk di depan Bram." langsung saja apa yang akan kamu katakan " ucap Jessi
" em oke, kamu ingat dengan perempuan kemarin kan " tanya Bram
" hem " ucap Jessi
" dia sudah mengatakan ke mama saya kalau aku sudah punya kekasih " ucap Bram
" terus apa hubungannya dengan saya" ucap Jessi penasaran
" dia bilang kalau kekasih saya adalah kamu " ucap Bram
" apa " teriak Jessi
" bisa lebih pelan tidak " Bram membungkap mulut Jessi
" lepaskan tanganmu " ucap Jessi memukul tangan Bram
" bantu aku kali ini saja. Setelah itu kita tidak ada urusan lagi " ucap Bram
" aku tidak mau " ucap Jessi hendak pergi
" tunggu " Bram tahan tangan Jessi
" lepas " ucal Jessi ketus
" oke oke " jawab Bram melepas pegangannya
" sekarang apa mau kamu " tanya Jessi
" aku minta sekarang kamu ikut aku ke rumahku " ucap Bram
" untuk apa sih " tanya Jessi ketus
" bertemu mamaku " ucap Bram enteng
" kenapa harus sekarang sih " ucap Jessi
" kita tidak punya waktu banyak, agar bisa selesai " ucap Bram langsung menggandeng tangan Jessi
" eh tunggu .... tunggu " ucap JessiBram membawa Jessi ke mobilnya. Jessi sedikit cemberut. Di benaknya apa yang di lakukan Bram.
" tung ..... " ucapan Jessi menggantung
" jangan bicara lagi, oke " ucap Bram mendekatkan wajahnya ke JessiJessi tidak bisa berkata apa-apa dia kaget karena wajahnya sangat dekat dengan Bram.
" pasang sabuk pengaman " ucap Bram menjauhkan wajahnya
Mobil Bram melaju menuju rumahnya. Sesampai di rumahnya Bram membukakan pintu mobil untuk Jessi.
" eh tunggu, apa aku harus bertemu dengan mamamu " tanga Jessi
" Jessi kita sudah di rumahku. Dan jangan coba-coba melarikan diri " ancam Bram
" yak ..... kau mengancamku " ucap Jessi melotot
" huffff ..... sudah ayo " Bram menggandeng tangan Jessi masuk rumahnya
" eh tunggu " ucap JessiJessi berjalan tertatih mengikuti langkah Bram memasuki rumahnya.
" ma .... mama " panggil Bram
" ada apa sih Bram pagi-pagi teriak-teriak " ucap mamanya
" ma ini Jessi " ucap Bram
" Jessi kekasih kamu " ucap mamanya
" iya ma " ucap Bram
" pagi tante " sapa Jessi dengan senyum garing
" hallo, Jessi " sapa mama Bram dengan pelukan
" hallo juga tante " Jessi menatap Bram dengan tatapan tajam
" sorry " ucap Bram lirih
" yuk ikut sarapan pagi " ajak mama Bram
" eh tante tidak usah " ucap Jessi
" eh, kamu harus ikut sarapan dengan kita. Kamu kan calon mantu saya. Benarkan Bram " ucap mamanya menengok BramJessi menatap tajam ke Bram. Bram hanya bisa tersenyum.
Mereka akhirnya sarapa pagi bersama." ma .... papa kemana " tanya Bram
" papamu olah raga tenis " ucap mamanya
" apa-apaan ini kok suasananya jadi begini " ucap Jessi dalam hati
" Jessi ayo nambah makannya " ucap mama Bram
" iya tante sudah kenyang " ucap JessiSetelah selesai makan mereka berkumpul di ruang tamu. Selagi mereka berbincang papa Bram telah pulang.
" papa " sapa mama Bram
" ada tamu " tanya papa Bram
" iya pa, ini kekasih Bram " ucap mamanya Bram
" ini kekasih Bram " ucap papanya
" iya .... pa " ucap Bram
" pagi om " sapa JessiSuasana hati Jessi sudah tidak karuan. Dia ingin sekali kabur dari rumah Bram.
" kira-kira kapan kalian akan menikah " tanya papanya Bram
Mendengar papanya Bram berbicara tentang pernikahan Bram dan Jessi saling pandang.
" pa ..... itu terlalu cepat " ucap Bram
" apa kamu mau jadi perjaka tua " ucap papanya santai
" kenapa jadi runyam gini " ucap Jessi di dalam hati
" papa tidak mau tau, bulan depan kalian harus menikah. Nanti papa yang urus " ucap papanya Bram
" tapi om .... " ucap JessiUcapan Jessi terpotong karen di cegah oleh Bram.
Setelah obrolan selesai Bram mengantarkan Jessi pulang di dalam mobil tak henti-hentinya Jessi mengomel." tuan Bram yang terhormat, tolong bisa jelaskan " ucap Jessi dengan muka marah
" aku juga tidak tau kalau bakal seperti ini " ucap Bram sambil mengusap rambutnya kasar
" terus masalah bulan depan kita nikah ..... acccchhhhh " teriak Jessi
" bisa tidak nggak pakai teriak " ucap Bram
" terus kita harus bagaimana " Jessi mengacak rambutnya
" biar aku berfikir tenang " ucap Bram#TBC
🤗🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Akibat Kontrak Nikah ( TAMAT )
RomanceJessi perempuan yang periang dan banyak teman. tetapi sifat juteknya keluar gara-gara bertemu dengan lelaki yang menabraknya Bram lelaki yang sangat dingin. Jutek setiap sama orang baru.