malam terakhir di Paris

1K 33 0
                                    

Setelah kejadian kemarin Jessi sudah tidak malu lagi sama Bram. Seperti saat ini mereka sudah tidur satu ranjang. Bram memeluk Jessi saat tidur.

" pagi " sapa Jessi ke Bram yang di sampingnya
" pagi " sapa Bram mengecup kening Jessi dan semakin mengeratkan pelukannya
" Bram, sesak tau " ucap Jessi
" masa sudah cinta masih panggil Bram " ucap Bram yang masih memeluk Jessi
" terus mau di panggil apa " tanya Jessi
" terserah kamu yang penting tidak panggil nama " ucap Bram
" terus apa kita mau seperti gini terus" tanya Jessi
" aku mau puas-puasin meluk kamu " ucap Bram
" aishhhh ... bangun gih. Hari ini terakhir kita di Paris. Apa tidak mau membelikan sesuatu buat mama sama papa " ucap Jessi
" mama cuma mau oleh-oleh cucu " ucap Bram
" pagi-pagi udah ngomong jorok " ucap Jessi memukul bibir Bram
" ya siapa yang bilang jorok " ucap Bram

Jessi melepaskan pelukan Bram dan bangun dari tidurnya. Bram kembali menarik tangan Jessi sehingga dia terjatuh di badan Bram. Bram menatap Jessi tanpa aba-aba Bram mencium bibir Jessi sekilas.

" morning kiss " ucap Bram
" apaan sih " ucap Jessi

Jessi bangun dan masuk kekamar mandi. Dan Bram tersenyum melihat Jessi yang malu.

" sayang bangun ayo cari oleh-oleh buat mama papa " ucap Jessi
" oke " ucap Bram bangkit dari ranjangnya

Sekarang mereka sudah di pusat pembelanjaan di Paris. Jessi membelikan mamanya perhiasan dan papanya sebuah jam.

" apa ini sudah cukup " tanya Jessi
" ini juga bagus kok " ucap Bram
" oke " ucap Jessi

Setelah membeli oleh-oleh buat mama papa, Bram dan Jessi beralih ke toko baju.

" sayang kamu mau beli apa " tanya Bram tangannya masih memegang jemari Jessi
" emm .... baju mungkin " ucap Jessi sambil memilih baju

Jessi memili beberapa baju Bram tetap setia menemaninya. Akhirnya Jessi sudah mendapatkan baju.

" sayang kamu tidak beli " tanya Jessi
" tidak, aku sudah puas bisa menemanimu " ucap Bram
" gombal " Jessi mencubit perut Bram
" auww " Bram kesakitan

Setelah selesai belanja mereka kembali lagi ke Hotel.

" ahhh capeknya " ucap Jessi berbaring di ranjang
" lepas dulu dong jaketnya sayang " ucap Bram sambil melepas jaketnya
" ogah males, lagi pewe. Kakiku serasa mau putus " ucap Jessi
" bagaimana tidak capek, kita belanja sampai malem gini " ucap Bram mendekati Jessi
" ayo dong sayang, lepas jaketnya " ucap Bram sambil membangunkan Jessi

Bram membantu Jessi membuka jaketnya. Tanpa sengaja Bram mendorong tubuh Jessi.

" auwww " teriak Jessi
" maaf .... maaf .... " ucap Bram

Bram terdiam melihat Jessi lekat.

" kamu cantik sekali sayang " ucap Bram memegang pipi Jessi
" entah sejak kapan aku jatuh cinta dengan " ucap Bram
" aku bersyukur memiliki istri seperti kamu " ucap Bram

Jessi tersenyum mendengar ucapan Bram. Tangan Jessi bergerak membelai rambut Bram.

" i love you my wife " ucap Bram
" i love you my husband " ucap Jessi

Bram mencium kening Jessi, trurun ke hidung dan terakhir turun ke bibir. Bram mencium Jessi dengan lembut, tangan Jessi melingkar di leher Bram. Meraka melakukan kegiatan suami istri untuk pertama kalinya.

" apak kau sudah siap menjadi ibu dari anak-anakku " ucap Bram

Jawaban Jessi hanya mengangguk. Bram melanjutkan pertempuran di malam ini. Sepasang suami istri yang penuh gairah demi menyongsong buah hati.

#TBC
🤗🤗🤗🤗

Akibat Kontrak Nikah ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang