Assalamualaikum
Selamat membaca cerita Nafisah...Tibalah hari dimana Nafisah akan pergi jauh untuk melanjutkan studynya dikampus yang ia inginkan.
Sahara sangat mengkhawatirkan anak semata wayangnya yang akan pergi jauh meninggalkannya. Perasaan was-was pun menghampiri Sahara saat ini.
Sahara dan Budi saat ini sedang mengantar Nafisah kebandara. Suasana didalam mobil sangat hening, Budi pun memecahkan keheningan yang merapat pada mereka saat ini.
"nak... Nanti kalo udah sampek disana kabarin ayah sama bunda ya"
"iya yah, Nafisah bakal kasih kabar sama ayah dan bunda kalo udah sampek disana"
"terus nanti kamu langsung kerumah yang udah ayah beli" mendengar ucapan ayahnya barusan Nafisah bingung.
"ayah beli rumah diyogya?"
"iya... Kan mana tau ayah bunda kangen sama kamu bisa langsung terbang kesana dan ngga ribet-ribet check in hotel lagi"
Nafisah hanya diam mendengar perkataan ayahnya itu.
"nanti ayah kirim alamatnya sama kamu" ucap Budi.
"kamu disana hati-hati, jangan makan terlambat dan jangan pulang larut malam. Oke..." samber Bundanya.
"iya bunda Nafisah yang cantik" sahut Nafisah.
Seketika saja bundanya salah tingkah saat Nafisah menggodanya.
***
Nafisah sudah sampai diyogya dan menuju rumah yang akan ditempatinya dengan menggunakan taksi online.
Nafisah merogoh tas sandang yang ia pakai mengambil handphone lalu menelpon ayahnya.
"Assalamualaikum ayah"
"Waalaikummussalam Naf, udah sampek"
"udah yah, ini lagi dijalan mau kerumah"
"Oh hati-hati ya nak... Ingat yang dibilang sama bunda ya"
"iya yah, ayah nanti bilang sama bunda juga ya ayah"
"iya anak ayah..."
"ya udah ya yah, Nafisah tutup telpon nya. Assalamualaikum... "
"iya nak, Waalaikummussalam"
***
Hari ini hari pertama masuk ke universitas yang ia impikan selama ini.
Nafisah pun keluar rumah dan memesan taksi online yang akan membawanya kekampus.
Sekitar 15 menit jarak yang ia tempuh untuk kekampus.
"ini pak, makasih ya"
"iya mbak"
Nafisah pun keluar dari taksinya, dan mulai melangkah masuk kekampus.
***
Saat ini jam istirahat, Nafisah berjalan menyusuri kampus nan luas itu untuk mencari kantin.
"NAFISAH.... " Nafisah dikejutkan dengan suara teriakan yang memanggilnya. Nafisah pun memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggilnya.
Orang itu menghampiri Nafisah sambil melambaikan tangan nya. Dan ternyata itu adalah mahasiswi yang ia jumpai diMasjid waktu ia melihat-lihat kampus.
"masih ingat aku ngga" ucapnya sambil tersenyum lembut kearah Nafisah.
"inget kok kak Zahra kan?" sahut Nafisah sambil membalas senyuman wanita itu.
"jangan panggil Kakak dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafisah
Teen FictionNafisah Humairah gadis periang yang seketika takdir merubah segala. Saat Ayahnya bangkrut dan kecelakaan hari itu merenggut nyawanya. Senyum pun pudar berubah menjadi kesedihan. Akankah Nafisah bisa tersenyum kembali? Dan menemukan cintanya?