Assalamualaikum guys...
Happy reading guys😘Setelah kejadian tadi pagi, hati Nafisah masih bertanya-tanya. Tentang anak Hendra.
Bagaimana tidak ayahnya yang seperti berpenampilan sangat religius mempunyai anak yang bisa dibilang sangat nakal. Rasa kasihan pun mulai menyelimuti Nafisah.
Saat ini ia, ayah dan bunda sedang menonton tv diruang keluarga. Nafisah juga sudah sangat dekat dengan budi ayah tirinya itu.
"Ayah... " seru Nafisah.
"ia nak, kenapa?" sahut Budi sambil menonton.
"Om Hendra kasian ya yah... Sama punya anak perempuan yang kayak gitu" seru Nafisah lagi.
"begitulah nak, mungkin itu ujian dari Allah buat om Hendra supaya dia bisa merubah anaknya menjadi lebih baik lagi" sahut Budi panjang lebar.
"iya yah... Semoga om Hendra bisa melewati semua ujian yang Allah kasih kedia ya yah" sambung Nafisah lagi.
"iya nak" ujar Budi sambil tersenyum kepada Nafisah.
***
Setelah beberapa minggu sejak kejadian itu. Keluarga Hendra pun datang untuk mengunjungi sahabatnya tepatnya dirumah peninggalan ayah Nafisah.Sejak kejadian itu Budi dan Sahara mantap untuk pindah lagi kerumah suami Sahara terdahulu. Karena mereka takut kalau Nafisah pergi-pergi tanpa sepengetahuan mereka berdua.
Deru mobil dan klakson pun mulai memasuki pekarangan rumah Nafisah.
Namun, tak digubris oleh pemilik rumah karena saat itu mereka sedang melaksanakan solat duha.
Seorang lelaki muda dan tampan turun dari mobil yang ia kendarai bersama ayah dan ibunya. Yang kita ketahui itu adalah keluarga Hendra.
Mereka pun langsung berjalan menuju pintu sang pemilik rumah.
"Assalamualaikum" seru Hendra sambil mengetuk pintu.
Beruntung mereka sudah selesai melaksanakan solat hanya tinggal berdoa.
"Waalaikummussalam" sahut Budi dari dalam rumah.
"Naf... Cobak kamu lihat nak siapa yang dateng"
"iya yah" ujar Nafisah kemudian berlalu untuk melihat siapa yang datang.
"Assalamualaikum" seru Hendra lagi.
"Waalaikummussalam" sahut Nafisah sambil membukakan pintu. Dan ternyata yang datang adalah Hendra dan keluarganya.
"Silahkan masuk Om... Tante" sambung Nafisah. Kemudian diangguki oleh Hendra.
"silahkan duduk Om... Tan... Nafisah panggil Ayah sama bunda dulu" ucap Nafisah dengan wajahnya yang agak dingin itu.
"iya panggillah ayahmu ya nak, rindu kali aku sama kawanku itu" jawab Hendra.
Kemudian Nafisah mengangguk lalu berlalu begitu saja untuk memanggil Ayah dan bundanya.
Tanpa disadari anak Hendra terpesona dengan kecantikan Nafisah.
"kenapa? Kau sukak ya sama anaknya Budi?" goda Hendra pada anaknya.
"eng-enggak kok pah, papa ada-ada aja sih" seketika tatapannya keNafisah pun buyar. Hendra dan istrinya pun tersenyum melihat kelakuan anak laki-lakinya itu.
Sementara ditempat lain, Nafidah melihat ayahnya sedang berdzikir sementara bundanya sedang melipat mukena.
"ayah diluar ada om Hendra sama keluarganya" ucap Nafisah yang telah duduk dibelakang Budi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafisah
Teen FictionNafisah Humairah gadis periang yang seketika takdir merubah segala. Saat Ayahnya bangkrut dan kecelakaan hari itu merenggut nyawanya. Senyum pun pudar berubah menjadi kesedihan. Akankah Nafisah bisa tersenyum kembali? Dan menemukan cintanya?