Sore itu saat pulang Lia terus berdoa dalam hati nya— semoga Adimas sudah pulang.
Ia benar-benar tidak siap jika mereka harus bertemu sekarang. Apa lagi dengan keadaan dirinya yang selesai latihan, tampak kucel meski sempat touch up tadi.
Lia sedikit senang saat melihat lapangan yang kosong. Artinya semua anak volly sudah pulang termasuk Adimas iya kan?
Jadi setelah itu dengan santai dan sembari bercanda dengan Feby, Lia menuruni tangga dengan mudah tapi sayang dibelokan koridor dekat kamar mandi Lia dan Feby malah berpapasan dengan Adimas dan teman-temannya.
"Ciee Lia" Feby menyikutnya sedangkan Lia menutupi muka nya sembari tersenyum malu.
Dilihatnya juga Adimas tersenyum malu-malu dan tentu saja mereka jadi perhatian teman-teman Adimas.
"Sapa dong, Adi"saur Feby. Lia lantas dengan buru-buru menarik Feby.
Adimas hanya melirik sekilas sembari berlalu.
"Eh, Feby!"
Serempak, Feby dan Lia menoleh ke belakang kearah Adimas.
"Mau pulang bareng ga?"tanya Adimas.
Lia masih tampak malu.
"Enggak deh, bareng Lia gua. Duluan ya"jawab Feby.
"Yoii. Hati-hati!"sahut Adimas
"Hati-hati buat gua apa buat Lia??"seru Feby.
"Feb! Apaan sih"kata Lia malu
Adimas tertawa disisi lain. "Dua dua nya lah!"
Feby beberapa kali menyikut lengan Lia selama berjalan kearah gerbang. Meledeknya.
"Feby"panggil Lia.
"Apaan?"
"Kok Adimas cakep ya?"tanya Lia.
"Si goblog"
"Hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings | Jeon Heejin, Kim Sunwoo
ContoIni tentang aku, kamu, dia dan kita. Tentang bagaimana kamu menghancurkan kita. Tentang bagaimana kita pernah ada. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cer...