"Yaudah maaf ya? Masa mau berantem terus?"ucap Adimas.
Sore itu sepulang sekolah, Adimas sengaja menjemput Lia dan pergi makan bersama.
"Aku nyampe ga sekolah lho inii, kepikiran kamu"kata Adimas lagi.
"Lebay, orang kamu bilang tadi pagi sakit perut"sahut Lia masih sebal.
Adimas tertawa. "Ya itu juga sih hehe. Dimaafin ga nih?"
"Yaudah iyaaa, aku juga minta maaf gara-gara marah semalem"ucap Lia sembari meringis.
"Gapapa. Tapi ya yang bener deh aku kesel banget pas tau kamu diajak nonton. Panas seteh yang disini" Adimas dengan dramatis menunjuk dada kiri nya.
"Ihhh lebay bangett"kata Lia
"Ihh bener. Susah sama kamu mah, yang suka nya banyak banget buset. Itu tuh Jovan juga kan, siapa lagi tuh yang temen nya Fahri aku ga kenal, kata temen-temen aku juga kamu mah cantik yang. Pusing aku— aw! Yang kok mukul????"pekik Adimas.
"Ya kamu! Jovan kan aku suka nya dulu! Sekarang udah enggak. Terus temen Fahri apaan tuh orang cuman nanya nama aku! Kamu tuh cewe nya banyak"sahut Lia.
Well, Lia memang beberapa kali menemukan foto Adimas dengan gadis lain di ponselnya tapi tidak terlalu Ia pikirkan kecuali—
"Ini foto kapan?"tanya Lia saat mendapati sebuah foto yang baru dikirim kemarin.
Difoto itu hanya ada 2 orang, Adimas dan Kyla— gadis yang jadi penyebab putusnya Adimas dan Lia dulu.
Gadis yang Adimas bilang selalu mengejar nya.
"Oh? Pas hari batik itu"jawab Adimas.
Lia mengangguk dalam hati merasa aneh, jika itu hari batik bukan kah sudah lama? Kenapa waktu kirim nya kemarin?
"Kamu sering kontekan sama dia?"tanya Lia.
Adimas menggeleng. "Jarang, biasa nya dia nge chat duluan"
Lia sebenarnya tidak pernah memeriksa ponsel Adimas, paling jauh hanya membuka-buka aplikasi nya, sedikit men scroll dan dikembalikan.
Tapi sore itu Lia membuka Whatsapp Adimas. Lalu mengetik di kolom pencarian.
"Kamu punya nomor orangtua kyla?"tanya Lia bingung.
"Udah lama. Kamu mau aku nyimpen nomor si mama?"tawar Adimas.
Lia memilih diam, Ia kembali men scroll bagian chat dan menemukan sebuah percakapan Adimas dengan teman kelas nya pagi ini.
Isi nya Adimas yang menitipkan Kyla karena Ia tidak bisa masuk hari inim
"Maksud kamu nitip Kyla apaan?!"tanya Lia lagi. Dari ekspresi nya jelas terlihat Lia ternganggu.
Sekilas Lia melihat Adimas yang tampak panik.
"Apaan? Ih aku megang hp mu juga gaboleh"kata Adimas.
Lia tersenyum sinis, lantas melempar ponsel Adimas ke meja. "Tuh ambil. Aku mau ke air"
Lalu Lia berlalu pergi. Sembari menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings | Jeon Heejin, Kim Sunwoo
Historia CortaIni tentang aku, kamu, dia dan kita. Tentang bagaimana kamu menghancurkan kita. Tentang bagaimana kita pernah ada. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cer...