"Lia"
"Hmm?"
Lia menyapukan usapan blush dipipi nya. Saat itu hanya sisa Lia dan Feby yang tengah mengeringkan rambutnya sementara Fahri dan Rina pergi wudhu.
Lia tengah halangan.
"Adimas ngejelasin soal cewe itu ke gua, Mark, sama Eric"jelas Feby.
Mata Lia mengerjap menatap pantulan dirinya sendiri dikaca kamar Feby. Rambutnya digelung dengan kemeja putih yang dijadikan dress melingkupi tubuhnya. Pipi nya merona dengan bibir merah cantik.
"Dia bilang apa?"tanya Lia, oh tentu saja penasaran.
Feby mulai menjelaskan tentang bagaimana Adimas dipaksa menjelaskan, tentang gadis yang datang ke rumah nya— Kyla dan juga tentang Kyla yang selalu memberikan berbagai barang lalu tentang bagaimana dia mengatakan nya di depan Feby, Mark juga Eric.
"Gua bilang dia harus ngejelasin kaya gitu ke elu juga. Cewe itu sih yang ngejar-ngejar" ucap Feby.
Lia sedikit banyak merasa bersalah. Ia melemparkan semua kesalahan pada Adimas begitu saja.
"Gua salah paham ya?"gumam Lia.
"Sedikit. Tapi gua jadi elo juga gitu kok"jawab Feby.
Selaras dengan itu sebuah pesan masuk. Nomornya tidak Lia simpan karena Ia hapus tapi jelas Lia tahu siapa pengirim nya.
+62 813*******
Kmu tampil jam berapa?——
Siap-siap baper lhooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings | Jeon Heejin, Kim Sunwoo
Historia CortaIni tentang aku, kamu, dia dan kita. Tentang bagaimana kamu menghancurkan kita. Tentang bagaimana kita pernah ada. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cer...