Nama nya Athalia Kalandra. Biasa disapa Lia atau Thalia. Lia bukanlah gadis populer atau si culun yang pintar.
Lia hanyalah Lia
Sebenarnya Lia tak pernah mudah untuk menyukai seseorang. Butuh waktu yang lumayan untuk Lia melupakan orang yang Ia sukai, itu sebabnya Ia tidak terlalu suka jika didekati oleh lelaki lebih dulu
Lia cenderung menjadi yang pertama menyukai.
Tapi hari itu, disela-sela waktu istirahat nya, Feby tiba-tiba berbicara.
"Ada yang minta nomor lo nih"
Lia menoleh. "Siapa?"
"Adi"jawab Feby. Fokusnya masih diponsel.
"Tiba-tiba?"tanya Lia bingung.
Ia tahu jelas siapa Adi. Nama (sedikit) lengkapnya setau Lia hanyalah Adimas. Salah satu saudara Feby. Lia tidak kenal sih hanya beberapa kali meledek Feby sembari membawa nama Adi.
Bahkan jika diingat-ingat Ia hanya pernah sekali bertemu Adi, itu juga tidak jelas wajahnya.
"Kan itu lohhh yang waktu donor darah ituu"jelas Feby.
"Yang mana?"Lia mencoba mengingat-ngingat.
Fakta nya Lia dan Feby bahkan tidak satu sekolah dengan Adi.
"Yang dia pernah reply snap gua, terus lo gangguin mulu kan pas gua vn nah gua jailin tuh gua bilang lo mau kenalan sama dia"
Mata Lia mengerjap pelan seakan mengingat sesuatu.
"Ohya pernah ya?"
"Malahan ya dia dari lama tau nanyain lo"kata Feby.
"Hah? Kok bisa?"
"Iya waktu pendaftaran siswa baru. Kan kita latihan tuhh, ada diaa, nanyain elo kok— eh ini gua kasih jangan nomor lo?"
Lia menidurkan diri nya diatas karpet masjid. "Kasih aja"
"Lumayan ya buat temen chat?"tanya Feby.
Lia mengangguk pelan. Dan menit selanjutnya sudah ada pesan dari Adi masuk ke ponsel Lia.
(+628-13***-****): Assalamualaikum ukhti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings | Jeon Heejin, Kim Sunwoo
Cerita PendekIni tentang aku, kamu, dia dan kita. Tentang bagaimana kamu menghancurkan kita. Tentang bagaimana kita pernah ada. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cer...