Hanya berselang satu hari. Hubungan Lia dan Adimas membaik. Mereka bahkan pergi ke cafe dengan Feby dan Fahri.
Malam itu sepulang sekolah mereka berempat duduk disebuah cafe dekat rumah Feby.
Tidak dapat dibilang cafe sih, menu nya bahkan seperti warung-warung kopi dipinggir jalan. Tapi tempatnya dibuat seperti cafe.
Meskipun Adimas lebih banyak diam dan hanya tertawa mendengar guyonan Fahri, Lia sudah merasa cukup.
"Makan dong kamu"kata Lia. Tangannya sedikit menyentuh lengan Adimas
Adimas menggeleng pelan.
"Kambing conge lah" gerutu Fahri
"Pindah hayu, berdua-dua"usul Feby sembari bercanda.
"Idih apaan"tawa Lia pelan.
Fahri lantas mengulurkan tangan. "Hayu hompimpa. Berdua-dua jangan berantem. Uh tau-tau gua sama Adimas mampus lo!"
Lia tertawa sampai sakit perut saat itu, Adimas juga ikut tertawa.
Sekitar pukul 8, Feby dan Fahri memutuskan pulang.
"Anterin dia ya lo!"ucap Feby pada Adimas.
"Iya elahh"jawab Adimas.
Sisa Adimas dan Lia setelah nya. Dan oh ternyata Adimas asli nya cukup cerewet.
"Ihh hape mu isi nya fotbar sama cewe mulu"komen Lia setelah melihat galeri Adimas.
"Temen kok. Yang ini mah atlit volly nasional, ketemu waktu dibandung"jelas Adimas. Tangannya menunjuk salah satu foto.
"Hape kamu mana?"tanya nya.
"Mau apa?"tanya Lia balik.
"Liat ajaa"
Lia menyodorkan ponselnya, membiarkan Adimas membaca Whatsapp nya.
"Ini ada sama cowo"ucap Adimas.
Lia melihatnya sekilas. "Apaan cuman ngomongin uang"
"Uang?"tanya Adimas.
"Iya uangku ilang, uang dia juga ilang. Barusan dikelas, tapi uangku cuman 5rb sih"jelas Lia.
"Ada yang ngambil?"tanya Adimas sembari membaca chat di ponsel Lia.
"Kayaknya. Ada sih anak kelas yang aku curigain"cerita Lia.
"Sini ah" Lia menarik kembali ponselnya dan mengembalikan ponsel Adimas. "Hape mu game nya ga seru"
"Game cowo ya beginii. Kamu pesek banget sih" jari-jari Adimas menjepit hidung Lia yang menahan kacamata nya.
"Ihh sentuh-sentuh!"seru Lia sebal.
"Ehh ini akun siapa?"tanya Lia bingung saat melihat request dm nya. Ada seseorang yang bertanya;
"Pacar Adimas?"
"Mantanku. Aku liat kok dia dm kamu, akun nya masih di aku"kata Adimas.
"Oh masih saling pegang akun?"tanya Lia.
Adimas mengangguk. Sedangkan Lia membalas akun tersebut dengan balasan "siapa ya?"
"Udah lama sih putus nya. Popwil kalo ga salah"jelas Adimas.
"Ohya?"sahut Lia.
"Iya, mau pulang sekarang?"tanya Adimas.
"Boleh. Eh bentar aku foto"ucap Lia.
Adimas menutupi muka nya. "Jangan keliatan muka ku ya"
"Ih siapa juga yang ngeliatin muka muu. Aku tag ya?"
"Iyaaa"
Malam itu Lia diantar pulang Adimas, melewati malam dengan sebuah pelukan dan elusan dari Adimas ditangan Lia. Rasa nya begitu nyaman dan terasa seperti rumah.
Sialnya, Lia terlalu percaya Adimas saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings | Jeon Heejin, Kim Sunwoo
ContoIni tentang aku, kamu, dia dan kita. Tentang bagaimana kamu menghancurkan kita. Tentang bagaimana kita pernah ada. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cer...