"Pesenan nya sama in?"tanya Lia.
Adimas mengangguk. "Samain aja"
Mereka ada di tempat makan dekat rumah Adimas karena Lia mengeluh lapar setelah menonton tadi.
Malam itu, sembari menunggu pesanan mereka, Lia dan Adimas membicarakan banyak hal sekali.
Terkadang Lia sedikit bingung, setiap hari mereka chatingan, setiap malam juga pasti telfonan, dan tetap saja tidak kehabisan topik.
"Ihh aku mau nyobainn"rengek Lia saat Adimas menarik Pod nya.
"Enggak ya. Aku gamau kamu jadi ketagihan"kata Adimas tapi jelas laki-laki itu menggoda Lia.
Bukti nya setelah berkata begitu, Adimas sengaja menghisap Pod nya dan menghembuskan asap nya kearah Lia.
"ADIMAS!!"pekik Lia
Adimas tertawa. Jadi Lia sengaja mengambil Pod Adimas tanpa izin nya.
"Kaya yang bisa"ledek Adimas.
Sialnya, Lia bisa...
"Pokoknya gaada ya kamu beli-beli ginian"ucap Adimas, Ia sudah mengambil Pod nya lagi dan disembunyikan.
"Iya-iya, liquid nya apa sih? Gaenak"keluh Lia.
"Kiwi. Enak dih"jawab Adimas.
"Enakan mangga"sahut Lia.
Lalu setelah itu makanan mereka datang. Yang pertama Lia lakukan adalah memindahkan sayuran dimangkuk nya ke mangkuk Adimas.
"Yang, sayuran penting"ucap Adimas.
"Enggak buat aku mah"kata Lia
Mereka makan dalam diam tapi tentu saja kembali berbincang setelah makan.
"Aduh calon istri rajin"celetuk Adimas saat Lia merapihkan mangkuk-mangkuk kosong yang mereka gunakan tadi.
"Ngadi-ngadi lu"sahut Lia sebal.
"Sini siniii" Lia menarik Adimas untuk duduk disebelahnya. "Masuk insta story kuuu"
"Boomerang in dong yang"pinta Adimas
Lia memilih beberapa filter dulu sebelum akhirnya merekam Adimas.
"Caption nya apa ituuu"tanya Adimas.
"Kepooo. Temenku nge reply wkwk"jelas Lia, sibuk membalas temannya.
Adimas tersenyum lantas menangkup kedua pipi Lia. Sebenarnya saking besarnya tangan Adimas, Lia rasa satu telapak tangan pria itu juga sudah bisa menutup muka Lia.
"Ihhh gemes aku sama kamu, yang"kata Adimas.
"Iya emang gemesin akuu"sahut Lia.
Senyum Adimas terbit, Ia menekan pipi Lia hingga bibir gadis itu mengerucut. "Kamu cemberutnya lucu"
"Aku semua nya juga lucukk"sahut Lia lagi.
Tenang, Adimas mana pernah kesal dengan respon Lia.
"Hee tadi siapa yang nyium akuu??"ledek Adimas
Pipi Lia memerah. "Jangan dibahas! Malu aku"
Senyum Adimas semakin lebar, lantas dikecupnya pipi kanan Lia dengan gemas. "Yaampun aku sayang banget sama kamu"
Jangan ditanya semerah apa pipi Lia saat ini.
"Ihhh maluuu"lantas Lia berhambur memeluk Adimas.
Malam itu tawa Adimas melingkupi Lia seperti tangan lelaki itu yang memeluk pinggangnya.
"Ayo pulang"ajak Lia.
Adimas bangkit lebih dulu dan menunggu didekat tangga sementara Lia menyemprotkan parfum nya dulu.
Kalian tahu? Saat Lia berlari menghampiri Adimas, lelaki itu sudah merentangkan tangannya dengan lebar, menyambut Lia yang menubruk nya dengan sebuah pelukan.
Wajah Lia pas sekali tenggelam di dada Adimas.
"Jangan kebanyakan kalo pake parfum. Aku gasuka cowo lain suka bau badan muuu."
"Posesif"
"Biarin. Kan sayang"
———
Ga ngerti knp gabisa nambahin foto 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings | Jeon Heejin, Kim Sunwoo
Historia CortaIni tentang aku, kamu, dia dan kita. Tentang bagaimana kamu menghancurkan kita. Tentang bagaimana kita pernah ada. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualisasi, atau hal-hal lain. cer...