Jangan lupa Vote, Follow and Comment !!!
Jangan jadi Silent Readers ya'(Happy Reading My Readers .....
*****
~Pertanggung jawaban terbaik adalah saat kamu tak lepas dari prilaku buruk yang kamu lakukan. Laki-laki baik itu tak akan memprioritaskan luka yang ia dapat, tapi ia akan memprioritaskan prilaku yang ia buat.
_OrangAsing_*****
Ana menghapus pelan jejak air matanya yang mengalir perlahan di pipinya. "Apaan sih, Za. Baru bangun bukannya nyapa malah ngejek," ujar Ana
Arsya langsung memeluk Liza. Pergerakan Liza terbatas oleh infusan yang ada di lengannya. "Arsya, Sakitt !!!!" teriak Liza usil agar Arsya melepaskan pelukannya. Namun, bukan Arsya melepaskannya. Yang Liza dapatkan adalah pelukan tambahan dari Ana.
Kak Rey mendelik, "Woy lepasin, cewek gue tuh. Kesakitan!!" Kak Rey menatap tajam Ana dan Arsya bergantian. Namun yang ditatap justru tak menghiraukan ucapannya.
Liza menatap ke arah suara itu berasal. Laki-laki yang ia cintai ada di dekat pintu. Ia sempat memandang singkat kekasihnya itu, tak lupa sebuah senyum ia hadirkan untuk laki-laki itu. Kemudian beralih menatap cuek laki-laki asing yang tengah menatapnya.
Posisi 3A alias Ana, Arsya, dan Aliza masih berpelukan.
Liza mendekatkan wajahnya ke telinga kedua sahabatnya, "Kenapa sih gak bilang Kak Rey ada di sini dari tadi?" tanya Liza
"Lo kan gak tanya tadi," jawab Arsya
"Makanya, liat-liat dulu ke sekeliling, hahaha," jawab Ana
"Baru bangun udah boong, malu juga kan lo, Za," ujar Arsya. Liza hanya nyengir tak berdosa menanggapinya, kemudian tertunduk karena ia pun jelas malu.
"Pengen deh ikut meluk juga, kan lucu kayak teletubis, hahaha," celetuk Kak Rey.
Ana mendelik ke arah kak Rey, "Kalo kak Rey perempuan ya ayo sini, ikut pelukan," sahut Ana
"Halalin dulu Bang, baru boleh meluk Liza," ujar Arsya yang langsung ditatap tajam oleh Liza.
Kak Rey terkekeh, "Yaudah, ayo nikah sekarang, Za!" Sontak ucapan Kak Rey membuat orang yang ada di ruangan itu tercengang.
Beberapa detik kemudian Arsya dan Ana melepaskan pelukan mereka bertiga. Liza kembali ke posisi sebelumnya yang bersandar pada bantal di belakangnya.
Arsya tertawa, "Hahaha. Bisa ae lu Bang,"ujar Arsya.
"Penghulu mana penghulu?" ujar Ana heboh.
"Tuh KUA di depan Polres sana," sahut Kak Rey
"Di depan Polres mah Lapas Bang. Tempat orang di penjara, hahaha," jelas Arsya
"Lah, kak Rey tega amat mau menjarain Liza, hahaha," ujar Ana
"Iya, mau gue penjarain. Tapi di sini, biar gak liat cowok bening yang lain." Kak Rey menunjuk dadanya membuat Arsya dan Ana tertawa.
"Apaan dah, gaje banget." Liza tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya dari kak Rey. Sebab pipinya sudah tergambar sang senja, Iya, Liza salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAFORETIKA (End)
HorrorRomance-Horror-Humor -BAPER DI AWAL, MERINDING DI DETIK-DETIK TERAKHIR !!! Mau tau isinya ?? Yo Baca Ceritanya !!! Jangan Lupa Vote, Follow and Comment. Kritik dan saran kalian selalu aku tunggu !!!