24 (Curhat)

34 6 2
                                    

Jangan Lupa klik tanda bintang di ujung part, tq. Happy Reading My Readers ❤

*****

~Cewek? Ketemu curhat, ketemu cerita, ketemu ngobrol, ketemu berbincang. Sudah biasa.

*****

Siang ini, Ana duduk di sebuah bangku panjang yang ada di taman. Cuaca cukup terik, tapi tak membuat gadis itu beranjak. Ia sedang menunggu Arsya dan Liza untuk bertemu mengisi hari-hari gabutnya. Kemarin, Liza baru saja kembali dari liburannya di bekasi.

Arsya berlari sambil tertawa menuju Ana. Di belakangnya tampak si lelaki hitam manis yang selalu di sekitar Arsya, siapa lagi jika bukan friendzone nya? Yap, he is Bayu.

Bersamaan dengan waktu resepsi pernikahan sepupu Ana. Arsya dan Bayu muncak alias hiking ke salahsatu gunung yang ada di Garut, bersama dengan anggota komunitas pecinta alam yang Bayu ikuti.

Arsya langsung duduk di samping Ana dengan nafas terengah-engah, "Udah ah, cape gue malika. Lo kira lari gak butuh tenaga," ucap Arsya

Bayu ikut duduk di samping Arsya. "Enggak. Lari yang butuh tenaga tuh cuma satu lari aja," sahutnya

"Lari apa?" tanya Ana

"Lari dari kenyataan, hahaha." Tawa bayu menggelegar membuat dua gadis di sisinya menatapnya tajam. "Eh enggak deng, becanda Bakpau, Na. Suerr!" Bayu mengangkat sebelah tangannya kemudian membentuk dua jarinya menjadi huruf 'V'

"Terserah," gumam Ana

"Bodo amat," ucap Arsya

"Kalian janjian berdua aja?" tanya Bayu

"Nggak, bertiga kok," jawab Ana

"Wih, berarti gue diajak dong ya, hhe," ujar Bayu

"Lah, siapa yang ngajakin lo, Malika?" sindir Arsya

"Tuh, orang ketiga nya dateng," ujar Ana menunjuk ke arah samping kiri mereka di mana Liza baru saja datang sendiri.

"Apaan? baru juga dateng udah dihujat jadi orang ketiga aja gue," kesal Liza kemudian duduk di samping Ana. Bangku taman itu cukup untuk di duduki mereka berempat.

"Jadi tadi tuh si Malika nanyain. Gue sama Ana janjiannya berdua aja? trus Ana jawab bertiga dan pas lo dateng Ana bilang kalo orang ketiga yang janjian itu lo, Liza. Bukan si Malika ini, wkwkwk," jelas Arsya

"Ngapain juga ngajakin dia mulu pas kita mau ketemu?" tanya Liza

"Tukang ojek gue, Liza," jawab Arsya

"Anjir, lo pengen gue cincang ya Bakpau," ucap Bayu ngegas.

"Weyy, santuy Badutt," ujar Ana

"Jan ngegas lu, ferguso," ujar Liza

"Diem lo Malika," tegas Arsya

"Yaudah gue pulang aja ya, kalo gitu." Bayu beranjak dari duduknya, namun tangannya ditahan Arsya.

"Becanda elahh Malika. Baperan amat sih lo," ucap Arsya membuat Bayu duduk kembali.

DIAFORETIKA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang