Hujan...
Ketika beribu-ribu air jatuh secara bersamaan menyentuh bumi. Ketika seluruh manusia berlarian berusaha menghindari elemen cair tak berwarna dan tak berbau yang jatuh dari langit.
Tapi gadis itu menyukainya...
Gadis itu menyukai hujan. Dia menyukai ketika bau khas yang tercium setelah hujan turun menyentuh tanah itu memenuhi indera penciumannya. Dia menyukai ketika ribuan air itu menyentuh wajahnya dengan lembut.
Dan dia semakin menyukai hujan karena hujan lah yang mempertemukannya dengan pria itu. Pria yang menjadi separuh dari jiwanya.
***
Seorang gadis tengah menunggu bus di halte. Saat hujan turun, tanpa berfikir lama gadis itu langsung melangkah maju, membuat seluruh tubuhnya mulai basah. Kemudian menengadahkan wajahnya ke langit, menyambut ribuan air yang datang menerpa wajah cantiknya.
Dia memejamkan mata, menikmatinya. Tapi sesaat kemudian, hujan itu berhenti. Dia membuka matanya, mengerjap perlahan. Menemukan sebuah payung berwarna biru sudah melindunginya dari hal yang paling di sukainya. Gadis itu menoleh, menemukan sesosok pria tinggi dengan kulit putih tengah menatapnya.
"Kulihat kau tidak memakai pakaian yang cukup tebal. Kau bisa sakit, nona."
Pria itu tersenyum.
Dan di detik itu juga gadis itu sadar, bahwa kini hal yang paling disukainya bukan hanya hujan. Tapi juga pria itu, pria yang berhasil melindunginya dari hal yang paling disukainya–hujan.
***
TBC
YOU ARE READING
RAINING SPELL FOR LOVE (RAIN AND TEARS)
FanfictionHujan... Ketika beribu-ribu air jatuh secara bersamaan menyentuh bumi. Ketika seluruh manusia berlarian berusaha menghindari elemen cair tak berwarna dan tak berbau yang jatuh dari langit. Tapi gadis itu menyukainya... Gadis itu menyukai hujan. Dia...