Shim Enterprise
Kyuhyun kembali ke ruangan kerja Changmin dengan nafas memburu. Dia baru saja melihat hal yang paling dibencinya di atas segalanya di dunia ini. Bukan, bukan wanita itu. Melainkan air mata wanita itu. Ya, Kyuhyun sangat benci jika melihat wanita itu menangis sejak dulu. Dan dia masih tetap membenci hal itu hingga saat ini, walaupun kini dia tidak hanya membenci air matanya, tapi juga membenci wanita itu.
"Kenapa masih mengejarnya?" tanya Changmin santai tanpa menatap Kyuhyun.
Kyuhyun mendengus. Tangannya menarik kasar dasinya hingga lepas. "Aku hanya penasaran. Lagipula, untuk apa kau menerimanya disini?"
Changmin menatap wajah Kyuhyun malas. "Ini Shim Enterprise, bukan Cho Corporation. Jadi semua keputusan tentang siapa karyawan yang berhak diterima atau tidak disini, ada padaku. Lagipula, dia sangat berpengalaman di bidang ini. Dan aku tentu saja tidak akan menyia-nyiakan orang yang pasti berguna untuk perusahaanku."
"Terserahmu sajalah." Jawab Kyuhyun tak peduli.
"Kau tidak perlu sering-sering datang kesini jika kau tidak mau melihat wajahnya."
Kyuhyun tersenyum sinis. "Kau pikir aku ingin melihat wajahnya? Aku bahkan muak padanya."
"Apa kau akan selamanya membenci wanita itu?"
"Kau tahu pasti jawabannya. Tidak perlu bertanya lagi."
Changmin terkekeh. "Baiklah. Lupakan wanita itu, ok? Untuk apa kau datang ke kantorku pagi-pagi?"
"Sial, aku sampai lupa apa tujuanku datang kesini!" Kyuhyun berdecak. "Aku ingin menanyakan padamu tentang investor yang kau katakan padaku tempo hari. Menurutmu, apa dia mau berinvestasi besar di perusahaanku?"
"Ahh... Masalah itu. Kau jangan khawatir. Dia pasti bisa melihat keuntungan besar jika dia berinvestasi di perusahaanmu. Dan dia tidak akan mungkin menyia-nyiakan kesempatan itu."
"Begitukah? Jadi, kapan kau akan mempertemukanku dengannya?"
"Aku akan membuat jadwal makan siang dengannya besok. Perusahaannya baru mengalami pergantian CEO. Kudengar anaknya baru pulang dari luar negeri beberapa hari yang lalu, dan kini dialah yang mengambil alih perusahaan. Tapi kau tidak perlu cemas, anaknya sama jelinya dengan Ayahnya."
"Baguslah. Otakku rasanya sudah ingin pecah. Appa selalu menekanku untuk terus melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar dan membuat Cho Corp menjadi nomor satu. Dia pikir itu mudah?"
Changmin tertawa. "Kau adalah putra emasnya, Cho Kyuhyun. Kau adalah kebanggannnya, kupikir itu wajar. Aku juga pernah merasakan hal yang sama denganmu saat awal-awal memimpin Shim Enterprise."
"Yah... Kalau begitu kau tahu benar apa yang kurasakan saat ini." Sindir Kyuhyun.
"Ohya, apa kau sudah berkonsultasi dengan dokter Kim?"
Kyuhyun memutar bola matanya. "Tidak bisakah kau tidak membahas masalah itu saat ini? Kau membuatku semakin pusing."
"Sudah tiga tahun, Kyuhyun-ah."
"Tidak usah membahas masalah pribadiku. Urus saja dirimu sendiri yang bahkan hingga kini belum mempunyai kekasih." Ejek Kyuhyun.
"Sialan kau!"
Kyuhyun tertawa lalu bangkit dari duduknya. Pria itu merapikan kembali dasi dan jasnya lalu berjalan menuju pintu keluar.
"Aku kembali ke kantorku dulu. Dan terima kasih banyak atas bantuanmu, Changmin-ah."
YOU ARE READING
RAINING SPELL FOR LOVE (RAIN AND TEARS)
FanfictionHujan... Ketika beribu-ribu air jatuh secara bersamaan menyentuh bumi. Ketika seluruh manusia berlarian berusaha menghindari elemen cair tak berwarna dan tak berbau yang jatuh dari langit. Tapi gadis itu menyukainya... Gadis itu menyukai hujan. Dia...