Hea Ae's Apartment, Seoul
"Bangun, sayang. Kau harus berangkat ke sekolah hari ini."
Wanita itu membantu Joon Hyun bangun dan menggendongnya, membawa anak laki-laki itu ke kamar mandi.
"Kau bisa mandi sendiri, kan? Mom akan menyiapkan sarapan untukmu."
Dengan mata yang masih setengah terpejam, bocah itu mengangguk, membuat Hea Ae terkekeh kemudian mencium keningnya dan pergi.
***
Joon Hyun's School, Seoul
"Jadi, sebelumnya Joon Hyun tinggal dan bersekolah di Amsterdam?"
"Betul, Joon Hyun lahir di Korea dan Ayahnya juga orang Korea. Tapi kebetulan kakek Joon Hyun berkebangsaan Belanda. Jadi aku dan Joon Hyun tinggal di Amsterdam setelah dia lahir."
"Ahh, pantas jika Joon Hyun tampan sekali."
Hea Ae hanya tersenyum menanggapi kata-kata seorang guru wanita di sekolah baru Joon Hyun.
"Lalu, dimana Ayah Joon Hyun? Dia tidak ikut mengantar Joon Hyun di hari pertamanya bersekolah?"
Hea Ae lagi-lagi tersenyum. Tapi senyumnya kali ini berbeda. Ada semburat kesedihan yang terlihat di matanya.
"Tidak. Joon Hyun tinggal terpisah dengan Ayahnya sejak dia kecil."
"Oh, aku mengerti nyonya Lee. Maaf."
Hea Ae menggeleng. "Tidak apa-apa. Ohya, Joon Hyun memang tidak lancar berbahasa Korea, tapi dia anak yang pintar dan cepat menangkap apa yang diajarkan padanya. Jadi kumohon bersabarlah."
"Tenang saja, kami akan mengajarinya hingga dia lancar berbahasa Korea."
"Baik. Kalau begitu Joon Hyun aku titipkan padamu. Aku akan menjemputnya sepulang sekolah nanti. Terima kasih banyak, guru Park."
Guru wanita itu tersenyum dan mengangguk. Hea Ae sedikit membungkuk kemudian segera berbalik pergi.
***
Hea Ae berjalan dengan santai di sepanjang trotoar. Sesekali mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Begitu menikmati suasana di sekitarnya.
Jarak antara sekolah baru Joon Hyun dan apartemennya memang tak terlalu jauh, jadi wanita itu memilih untuk berjalan kaki saat mengantar dan menjemput Joon Hyun, sembari mengajarkan pada anak laki-lakinya arti kesederhanaan dalam hidup.
Wanita itu menghentikan langkahnya di depan sebuah kios majalah. Matanya tampak melihat-lihat barisan koran yang tertata rapi disana. Lalu memilih beberapa di antaranya yang berhasil menarik perhatiannya.
Hea Ae masuk ke dalam kios dan menemukan seorang nenek tua tengah merapikan tumpukan majalah disana. Wanita itu menyapanya, lalu memberikan beberapa lembar uang saat nenek tua itu menyebutkan berapa total yang harus dibayarnya untuk koran-koran tersebut. Kemudian melangkah lagi keluar dan melanjutkan perjalanannya kembali ke apartemen.
***
Hea Ae's Apartment, Seoul
Hea Ae membuka pintu apartemennya dan langsung menuju ke ruang makan. Wanita itu meletakkan tas serta tumpukan koran yang dibelinya dan mengambil sebuah pulpen di atas meja yang terletak di samping meja televisi.
Dia menarik sebuah kursi makan dan menyecahkan tubuhnya disana. Mulai membuka koran-koran itu satu persatu. Tangannya tengah bergerak lihai membuat bentuk lingkaran di beberapa kolom yang terdapat disana saat suara ponsel berdering. Wanita itu meraih tas tangannya dan mengeluarkan ponselnya.
YOU ARE READING
RAINING SPELL FOR LOVE (RAIN AND TEARS)
FanfictionHujan... Ketika beribu-ribu air jatuh secara bersamaan menyentuh bumi. Ketika seluruh manusia berlarian berusaha menghindari elemen cair tak berwarna dan tak berbau yang jatuh dari langit. Tapi gadis itu menyukainya... Gadis itu menyukai hujan. Dia...