6. Leonidas Blake and Tsukiko Arata

121 6 0
                                    

"Ngomong-ngomong aku merasakan ada werewolf lain di sekitar sini. Sepertinya dia sedang menguping." Kedua alis Leon menukik. Siapa? "Dia ada di balik pintu itu."

Leon mengendus dan ia hapal sekali aroma ini. Aroma makhluk menyebalkan itu. "Mencoba menguping, Carl?"

Di balik pintu, Carl tersentak. "Kita ketahuan, Arata."

Arata tersenyum. "Tak apa. Mungkin ini saatnya kita muncul di depan rival kita, Aki," balasnya.

Carl berdecak. "Sudah kubilang, aku lebih suka dipanggil Carl."

"Kau lupa nama itu pemberian rival kita?" Carl mendesah. Memang, tapi Nonanya memanggilnya dengan nama itu. "Sudahlah, cepat masuk! Aku ingin segera menunjukkan diriku." Meski tak suka diperintah, Carl akhirnya mendorong pintu yang tidak tertutup rapat itu. Ia langsung dihadapkan oleh Leon yang berdiri sambil bersedekap dada dan menatapnya dengan pandangan seperti biasa, permusuhan. Tapi, kali ini terselip raut terkejut di sana.

"Apa dia seorang Alpha? Ukurannya luar biasa," pekik serigala Leon yang terkejut begitu melihat Carl. Karena tidak mengerti, Leon hanya mengabaikannya saja.

"Jadi, kau ini sebenarnya bukan anjing, tapi serigala? Pantas saja ukuranmu abnormal," ujar Leon. Pertanyaannya yang satu ini akhirnya terjawab juga. Tapi, ada satu pertanyaan lagi. "Kenapa kau malah memusuhi bangsamu sendiri? Apa aku membuat kesalahan padamu di masa lalu?" tanyanya.

Carl menggeram. Ia ingin menjawab, tapi dalam bentuk serigala seperti ini dirinya tidak bisa berbicara layaknya manusia. Leon yang menyadari itu, membiarkannya berganti shift dengan jiwa manusianya. Seketika suara retakan tulang terdengar, membuat Leon meringis mendengarnya. Apa itu tidak sakit? "Kau akan merasakannya setelah kita bisa berganti shift."

Serigalanya menyahut, tapi hanya diabaikan oleh Leon karena di depannya saat ini telah berdiri seseorang yang sepertinya berdarah Asia. Terbukti dari matanya yang sedikit sipit dan irisnya yang hitam legam seperti milik Abby, rambut pendeknya pun sehitam milik adiknya itu. Tingginya hanya terpaut sedikit dengannya, tentu saja lebih tinggi Leon dan hal itu membuat Leon dapat membusungkan dada merasa menang.

Saat matanya turun ke bawah ia langsung melotot dan berbalik. "Kenapa kau full naked seperti itu?! Kau pikir aku akan tertarik menjadi pasangan homomu?!" teriaknya histeris. Bagaimana tidak? Di hadapannya berdiri seorang lelaki yang telanjang sepenuhnya. Hei! Leon masih suka perempuan tahu! "Pergi dan ambil celanaku di dalam lemari! Aku menunggumu di taman belakang." Setelahnya ia berlari keluar kamar.

"Kau membuat mataku ternodai, Leon!" geram serigalanya dengan jijik.

Sementara itu, Arata yang masih dengan ketelanjangannya itu menatap aneh pada mereka. "Memangnya kenapa? Werewolf sudah sering berganti shift dan telanjang seperti ini bahkan di depan lawan jenis," gumamnya.

"Sudahlah, cepat pakai pakaianmu! Aku juga geli melihat tubuhmu itu," gerutu Carl.

*

Leon berdiri menatap hutan di hadapannya. Rumah keluarganya--ah, keluarga angkatnya ini memang berada di dekat hutan. Taman belakang langsung terhubung dengan hutan yang sering menjadi tempat Leon dan Abby serta Carl bermain. Di tepi hutan ini tidak pernah didapati hewan buas muncul karena hutan ini sangat luas dan biasanya para hewan lebih memilih hidup di hutan dalam. Leon jadi berpikir, apa daddy dan mommy menemukannya di pinggir hutan? Ya, mungkin saja begitu karena dirinya manusia serigala.

"Kau tidak berniat memberiku nama? Aku tidak suka kau memanggilku seenakmu."

Leon tersentak karena melupakan hal itu. Kemudian ia berpikir, nama apa yang cocok untuk serigalanya? "Bagaimana kalau Leandro? Aku akan memanggilmu Lean," ujarnya.

"Kenapa namaku sejelek itu?" geram serigalanya yang kini telah bernama Lean meski si pemilik nama tidak setuju.

"Karena nama itu mirip denganku, Lean dan Leon. Kita seperti anak kembar," pekik Leon. Ia merasa telah memiliki saudara kembar seperti yang diimpikannya selama ini.

Lean ternganga. Alasan macam apa itu? "Tapi aku tidak suka! Lagi pula, alasan macam apa itu? Kau cari nama yang punya filosofinya, jangan asal-asalan!"

"Asal kau tahu, Leandro itu artinya sama seperti namaku, singa."

"Kenapa harus singa? Aku ini serigala, bodoh!" teriak Lean frustasi. Serigala dan singa jelas saja berbeda.

"Karena singa itu raja hutan," balas Leon yang masih kekeh dengan pendiriannya.

"Tapi, serigala tidak pernah bermain sirkus."

"Kau tahu dari mana soal sirkus?" tanya Leon heran.

Dengan kalem Lean menjawab, "Dari ingatanmu."

"Lalu kenapa kau tadi bersikap seolah tidak tahu tentang diriku?" geram Leon.

"Ingin saja." Well, ini alasan sangat menyebalkan.

"Terserah dirimu saja. Yang terpenting sekarang namamu Leandro," putusnya. Akhirnya Lean setuju meski terpaksa.

"Sudah puas mengobrol dengan serigalamu?" Suara asing itu membuat Leon berbalik. Karena terlalu asik berdebat dengan Lean, ia sampai tidak menyadari keberadaan Carl. Eh, jiwa manusia Carl maksud Leon. "Ah, aku Tsukiko Arata. Merasa falimier dengan marga itu, Leonidas Bragy? Atau aku harus memanggilmu Leonidas Blake?" Arata tersenyum miring.

Leon menatapnya aneh. Maksudnya apa? "Nama aslimu itu Leonidas Blake," sahut Lean.

"Blake?"

"Aku akan menceritakannya nanti." Lean kemudian memutus mindlink sebab dirinya butuh beristirahat setelah tenaganya terkuras untuk membuka segel yang membelenggunya.

Leon berdeham. "Jadi, apa hubunganmu dengan Abby?" tanyanya dengan nada dingin.

Arata tersenyum miring. "Aku lebih suka memanggilnya Nona Yuki. Apa boleh?" pintanya dengan nada menyebalkan menurut Leon.

"Terserah apa maumu. Sekarang ceritakan apapun yang kau tahu tentang semua ini!" titah Leon dengan tak sabaran.

Arata menggeram. Ia tak suka diperintah kecuali oleh mendiang Alpha dan Luna juga Nona Yuki-nya. Namun, akhirnya ia menyerah dan menceritakan siapa dirinya. "Aku berasal dari White-Hyla Pack, pack kecil tapi kuat yang sama kuatnya dengan pack tempatmu tinggal, Silver-Eclipse Pack. Jika kau lupa, kita ini seharusnya berada di immortal world, dimensi lain selain dimensi manusia yang tempatnya sama dengan manusia, di bumi. Pack tempatku berasal ada di benua Asia, tepatnya di negara Jepang. Sedangkan pack-mu harusnya berada di benua Amerika, tapi entah bagaimana para petinggi pack-mu itu memindahkan pack kalian ke benua Asia yang aku sendiri tidak tahu di mana tepatnya.

"Aku terlahir di keluarga cabang White-Hyla Pack. Tugas keluarga cabang White-Hyla Pack adalah melindungi keluarga inti. Setiap anggota keluarga inti akan mendapat satu pengawal dari keluarga cabang dan mungkin kau sudah menebak siapa anggota keluarga inti yang harus aku jaga, Tsukiko Miyuki atau kau lebih mengenalnya dengan Abbigail Bragy." Arata memberikan jeda sejenak. Tatapannya berubah tajam. "Tapi, sebelum aku sempat menjalankan tugas pertamaku menjaganya, pack kami diserang oleh vampire dan hunter. Kami mampu melawan mereka dengan kekuatan kami yang mengendalikan es. Mereka kalah telak. Tapi, kau tahu kejutan apa yang terjadi setelahnya?" Arata mengeraskan rahangnya, memberikan tatapan membunuh pada Leon yang terdiam tak mengerti.

"Argent, keturunan Alpha di pack-mu, membantai pack kami karena tidak terima dengan kekalahan!"

ARGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang