#20

1K 55 16
                                    

Besok nya dion ga sekolah, gue yang suruh dia buat istirahat aja dirumah. Nanti rencana nya pulang sekolah, diverso, laura, dan gue mau jenguk dia.

Kringggg kringggg ringgg
bel istirahat pun berbunyi.
pas gue sama laura lagi makan di kantin, alza dateng nyamperin gue.

"rennnn"
"dion sakit yaaaa?"
"sakittt apaaaa?"
"kata satrio nanti pada mau jenguk dion, hmm gue boleh ikut yaaa?"
"please rennnnn gue khawatir banget sama dia"

hfttt jujur gue males banget kalo nanti harus gabung sama si alza ini. Tapi niat dia kan mau jenguk si dion, masa gue gangebolehin.

Pukul 15.00 kita pulang, diverso mau mampir ke supermarket buat beli buah-buahan.
gue di bonceng richard, alza dibonceng satrio, laura di bonceng vian dan erik sendirian.

beli buah-buahan udah, kita langsung berangkat kerumah dion.

Sesampainya dirumah dion, mamah nya suruh kita naik aja ke kamarnya.

"Yaampun dion"
"lo kenapa kok jadi gini?"
"udah ke dokter? di kompres?"
"minum obat?"
seru alza yang langsung nyender disebelah dion saat dion lagi duduk senderan.

"Gue gapapa za" menjawab alza dengan singkat

"Brooo lo cerita dong ke kita-kita kalo lo ada masalah sama orang, lo kan temen kita, kita kan udah sepakat buat gaada rahasia satu sama lain? masih inget kan lo?" sambung vian.

"santai, masih aman ko gue" ucap dion sambil menatap richard dengan sinis.

"Kamar lo bagus juga yaaa, ehh ini kotak apa? gue boleh buka ngga?" tanya alza yang berusaha membuka isi di dalam kotak yang digembok itu.

"Kamar lo bagus juga yaaa, ehh ini kotak apa? gue boleh buka ngga?" tanya alza yang berusaha membuka isi di dalam kotak yang digembok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lancang banget si lo, tarooo" seru laura ketus.

"Siniin, ini rahasia, cuma gue yang tau" sambung dion yang melompat dari kasur.

"Lo bertahun-tahun temenan sama dion, lo juga gatau ren apa isi di dalam kotak itu?" tanya richard.

"Engga gue gatau, lagian kalo pun dion sahabat gue dan kotak itu privasi, gue gaada hak untuk tau" jawab gue.

Jujur gue juga penasaran sama kotak itu. dion jarang banget bahas isi kotak itu apa. Pernah gue tanya, tapi dia malah beralih pembicaraan.

"Yaudah deh bro kita balik dulu, get well fast ya" ucap erik sambil menepok pundak dion.

"Makasih banyak ya semuanya, jadi ngerepotin lo pada" sambung dion sambil mengantar kami keluar kamar.

"Santai broooo, yaudah kita cabut dulu, bye" diverso berpamitan sembari tos-an.

Pas gue berjalan menuju pintu depan, tiba-tiba aja dion narik tangan gue.

Friends With Benefits [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang