Kita jalan sedikit ke tenda. Gue gatau kapan dion nyiapin ini semua tapi yang jelas gue bahagia banget.
"Nah sampe deh kita, ini tenda lo ya ren" ujar dion.
"Yaampun neit, bagus banget" sambung gue.
"Ya dong siapa dulu yang ngerancang, gue gitu loh" sahut dion yang menyombongkan diri.
"Nyesel gue muji elo" sontak gue sinis.
"Yang ini tenda gue" sambung dion.
"Ko tenda lo gaada lampion nya kek gue?" tanya gue.
"Gausah ribet, kalo tenda lo pake lampion special buat lo, gue tau lo tu orang nya suka tempat-tempat estetik kan" sambung dion.
"Ehehe tau aja lo" ujar gue.
"Yaudah masuk sana ren terus lo ganti baju terus bobo" kata dion yang nyuruh gue masuk ke tenda.
"Yaelah baru jam segini, ganti baju aja terus kita ngapain kek, lo gitar gue yang nyanyi atau kita berdua sama-sama gitar gimana?" ujar gue.
"Oke deh" sahut dion.
Setelah ganti baju
"Mau nyanyi apa ni kita?" tanya dion.
"Hmm apa ya?" tanya gue lagi.
"Ini aja pilihan ku lagu nya Maliq&D'essential" jawab dion.
"Oh tau ko gue, yaudah mainkan!!" seru gue bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits [END]
Teen FictionSejak di lahirkan ke bumi, mungkin Tuhan sudah menakdirkan Dion dan Rena untuk hidup bersama-sama. Persahabatan yang terjalin cukup lama antara Dion dan Rena membuat mereka sangat dekat. Namun, suatu hari Richard, sahabat dekat Dion di SMA datang m...