Part 9 : Masih tidak ingat aku?

49 19 0
                                    

🌷🌷🌷

Aleika sedang mengeringkan rambutnya didepan cermin dan terdengar suara Aray yang sedang berbicara dengan sesuatu diluar sana.

Dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan coba mendengarkan siapa yang sedang berbicara dengan Aray.

Sunyi tidak terdengar suara apa pun dari luar sana.

"Kok sepi? Aray pulang ya?"

Aleika beranjak dari tempatnya, dia ingin memastikan apakah Aray masih disini atau tidak.

Belum sempat Aleika melangkahkan kakinya keluar pintu kamar, tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang terjatuh dari arah tangga. "Buk!!!"

Suaranya terdengar cukup keras dan menggema diseluruh ruangan rumah Aleika.

Itu sontak membuat Aleika berlari untuk memastikan apa yang terjadi disana.

Saat sampai diatas tangga, alangkah terkejutnya Aleika dengan apa yang dia lihat dibawah sana.

"Aray!!!"

🌷🌷🌷

Aray yang berada didasar tangga dan tidak bergerak sukses membuat Aleika menjerit dan berlari kearahnya.

"Aray!! Bangun Ray! Bangun!! Hiks"

Sambil terisak, Aleika mengangkat kepala Aray dan merasakan ada cairan hangat yang keluar dari kepala bagian belakangnya.

"Aray? Ini apa?!"

Aleika menarik tangannya dan melihat apa yang ada ditangannya.

"Aaaaahhh!!!"

Tanganya yang berlumuran darah sontak membuat Aleika menjerit dengan kerasnya!

Aleika semakin panik karena Aray tidak kunjung membuka matanya.

"Ini gimana? Ini gimana?! Hiks. Aray bangun Ray! Bangun! Aku takut Ray bangun!"

Aleika dengan bersusah payah mencoba memindahkan tubuh Aray keatas sofa diruang tamunya.

Tangannya yang berlumur darah milik Aray dan wajah Aray yang semakin pucat, sukses membuat air mata Aleika mengalir dengan deras.

"Bangun Ray! Hiks hiks hiks"

Setelah bersusah payah menyeret tubuh besar laki-laki itu, akhirnya Aleika bisa membaringkan tubuh Aray keatas sofa.

"Aray tunggu ya! Leika mau ambil kotak obat, Aray tahan ya! Hiks"

Dia masih terisak melihat teman kecilnya ini tidak bergerak sama sekali. Walaupun Aray sangat menyebalkan, Aleika masih terus peduli padanya.

🌷🌷🌷

Beberapa menit kemudian Aleika kembali dengan kotak obat ditangannya. Dia belum membasuh tangannya yang kotor tersebut. Aleika takut jika dia mengulur waktunya, Aray tidak akan tertolong.

"Aray?"

Saat sampai diruang tamu, Aleika terkejut mendapati Aray yang tidak ada ditempatnya semula.

"Aray kamu dimana?"

Tiba-tiba terdengar suara yang tak asing dari belakangnya.

ALEIKA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang