🌷🌷🌷
Ting ting ting!
Bell istirahat berbunyi. Aleika membawa bekalnya untuk disantap diatap sekolah.Dia juga membawa buku catatan milik ibunya, dia masih mencari tau tentang masa lalu nya.Hembusan angin yang menyejukkan mendorong awan untuk menutupi matahari. Aleika terhanyut dalam tulisan-tulisan yang tersusun rapih diatas kertas kecoklatan.
'Ruangan yang gelap dan menyeramkan. Bau debu bercampur kotoran kelelawar yang menusuk hidung membuat perut ku mual.
Aku terus berjalan hingga sampai ke tengah ruangan. Sangat besar dan terlihat megah, tetapi tak terawat. Mungkin karena sudah ditinggalkan bertahun-tahun lamanya.
Suara hujan masih terdengar dengan derasnya. Aku melangkah menuju tangga, tiba-tiba terdengar suara dentingan piano dari atas sana.
Suaranya terdengar jauh dan membuatku penasaran. Aku meniti tangga itu dengan perlahan sambil terus mendengarkan dentingan piano.
Semakin jauh aku berjalan kedalam kastil itu. Entah apa yang tersembunyi didalam nya. Tangga pun habis aku naiki, diatas sana terdapat banyak kamar dengan lorong yang panjang.
Suaranya berasal dari ujung lorong dan semakin aku dekati semakin terdengar jelas.
Mataku tidak bisa diam, pandanganku berkeliaran. Tempat yang sangat sunyi dan terasa seperti banyak mata yang mengawasi ku.'
Aleika dengan serius membaca satu persatu kalimat yang tertulis. Dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari buku itu, sampai bekalnya pun terlupakan.
Dia membuka lembar selanjutnya.
'Dengan waspada aku melanjutkan penelusuran ku. Ternyata benar, suaranya terdengar dari sebuah ruangan diujung lorong.
Suaranya semakin keras dan terdengar memilukan. Dengan ragu aku mendorong pintu itu dan seketika suara piano pun berhenti! Tak terdapat siapa pun disana! Hanya sebuah piano besar berwarna putih yang bermandikan sinar bulan.
Aku melangkah kan kaki ku memasuki ruangan, dan tiba-tiba pintunya tertutup. Membuat ku terkejut! Aku berusaha mendorong pintu itu dengan kuatnya, tapi sia-sia.
Suara piano itu terdengar kembali, sangat keras dan menyayat telinga. Aku menutup telingaku, tapi suaranya semakin keras dan membuatku berteriak. Ahh!
Terasa hangat ditelinga ku, sebuah cairan yang terasa hangat. Saat aku melihat tangan ku, ternyata ada banyak darah yang mengalir dari kedua telinga ku. Tiba-tiba telinga ku terasa sunyi dan tak dapat mendengar suara dalam beberapa saat.'
Aleika terkejut membacanya.
"Jadi ini sebabnya mengapa pendengaran nya buruk?"
Aleika menghela nafas sambil memejamkan matanya. Dia mencoba memahami setiap kata yang dituliskan oleh Surry. Walaupun sedikit tak percaya.
🌷🌷🌷
Aleika kembali membuka lembar selanjutnya. Tapi terdengar suara yang memanggil nya.
"Aleika!"
Dia pun menoleh mencari sumber suara itu.
"Mia"
Ternyata Anak baru itu. Mia pun berjalan menghampiri Aleika yang sedang duduk.
"Kamu lagi ngapain disini?"
"Eh? Itu.. lagi makan siang!"
Dengan tergagap Aleika menjawab pertanyaan Mia. Dia merasa gugup dengan kehadiran Mia yang tiba-tiba.
"Oh...! Aku dari tadi ngga liat kamu dikantin, aku pikir kamu lagi makan siang sama temen kamu itu"
"Aray maksud nya?"
"Iya!"
Mia melirik buku yang di pegang Aleika.
"Itu buku apa?"
Aleika pun melihat apa yang ditunjuk Mia.
"Ah! Ini buku catatan milik ibu ku"
"Oh! Aku kira kamu baca novel"
Aleika hanya tersenyum mendengar nya. Dia merasa canggung dengan percakapan ini. Karena selain Aray tak ada yang mau berbicara atau pun berdekatan dengannya.
"Liburan nanti kamu mau kemana?"
Mia kembali membuka topik pembicaraan.
"Mm? Ngga tau deh belum ada rencana"
Mia berbicara sambil menatap langit.
"Belum ada? Aku juga sama ngga tau mau kemana! Lagi pula aku baru disini jadi belum tau banyak tempat main yang seru"
"Oh..."
Aleika merasa bingung dengan jawabannya.
"Gimana kalau kita pergi liburan bareng?"
Tiba-tiba Mia mendekatkan wajahnya dan tersenyum ke padaku.
"Eh? Ma..mau kemana?"
Mia menarik kembali wajahnya.
"Kemana aja yang penting menghabiskan waktu! Hehe"
"Kamu mau kan, Lei?"
Lanjut Mia dengan wajah memohon.
"A...aku ngga sering keluar jadi ngga tau tempat yang seru buat liburan!"
Dengan terbata Aleika menjelaskan pada Mia.
"Yahh! Tapi aku mau liburan bareng kamu!"
Mia mengerucutkan bibirnya.
"Itu... Aku ngga janji tapi aku juga lagi cari tau suatu tempat. Apa kamu pernah denger ada kastil disekitar sini?"
"Kastil? Kamu mau ngapain emangnya?"
Aleika terdiam sesaat.
"Itu... Cuma mau tau aja! Katanya ada kastil lama dikota ini ya?
"Setau aku dikota ini ngga ada, tapi kita cari tau yuk!"
"Eh?"
"Nanti pulang sekolah kita cari di internet! Pasti ada!"
Bella kembali berbunyi!
Menandakan waktu masuk."Sekarang kita masuk kelas dulu yuk! Nanti baru dipikirin lagi"
Mia kembali menunjukkan senyum manis nya yang membuat iri. Seakan tak ada beban dihidupnya. Berbeda sekali dengan Aleika yang terlalu banyak menangis karena rasa takut dan sakit dihatinya.
Jalan keluar pasti akan ditemukan, dengan menemukan Alice apakah semua nya akan berakhir indah? Entahlah! Dengan mengungkap satu persatu rahasia cepat atau lambat semua akan berakhir.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEIKA (Hiatus)
Terror*AYO KITA BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU SEBELUM MEMBACA🥰 DAN JANGAN LUPA VOTE + COMEN DISETIAP CHAPTER NYA❤️* Seorang gadis penderita syndrome claustrophobia yang istimewa. Seorang indigo yang diacuhkan karena keanehannya melihat Merek...