Sinar mentari tampak menerobos masuk kedalam jendela raksasa itu. Nuansa hitam emas yang menghiasi ruangan itu tampak berkilauan diterpa sang surya. Sangat berbanding terbalik dengan kamar milik gadis itu yang terkesan manis dan cerah dengan perpaduan warna coklat lembut dan kuning."Ughhh.." badannya meliuk liuk mencoba melemaskan sendi sendinya. Mengerjab beberapa kali dengan memandang cahaya yang menerobos di jendala kamarnya. --kamar prianya.
Arsley menoleh kesamping. Mengumpulkan nyawanya yang terasa tercecer dimana mana. Gadis itu merentangkan tangannya. Kemudian memeluk guling disampingnya. Samar samar ia mengingat jika Luke merengkuhnya semalam bahkan membuatnya sesak bukan main. Namun pagi ini seperti biasanya, pria itu selalu meninggalkannya saat semalaman memeluknya hingga terlelap.
Gadis itu membangunkan dirinya. Sesekali matanya mengerjab berusaha membiasakkan cahaya yang masuk ke netranya. Kakinya bergegas memakai sandal buku domba yang dibelikan oleh Evelyn beberapa hari yang lalu dan membawanya ke ruangan khusus pemandian.
.
.
.
.
.
Mungkin bagi sebagian orang, tugas sebagai seorang raja, pemimpin, atau ketua adalah hal yang sangat didamba dambakan. Mengingat jabatan tinggi, menjadi sosok yang paling dihormati, dan juga meraih keuntungan paling besar menjadi bulu halus yang selalu diburu. Namun, semua orang tau jika menjadi seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang sungguh besar.Dengan sebua kuas kecil dijarinya, pria yang mempunyai jabatan tertinggi itu tampak menandatangani dan juga mengecapkan sidik jari di kertas kertas yang tercecer didepannya. Beberapa tumpukan kertas lainnya juga tampak berantakan di sisi kanan dan kiri lengannya.
Mata tajam nya tampak menyipit. Memfokuskan pandangannya dan mencoba lebih teliti agar tidak melakukan kesalahan fatal yang akan membuat dampak buruk bagi dirinya dan juga kerajaannya.
"Salam yang mulia," seorang pria tampak membungkuk setelah masuk kedalam ruangannya tanpa ijin darinya. Pria yang tengah fokus pada tumpukan kertas putih itu tampak tak mengalihkan pandangannya dari kertas kertas disana. Bahkan, beberapa menit yang lalupun dirinya tau jika panglimanya akan datang menemuinya.
"Yang mulia, saya mempunyai satu laporan dari kerajaan barat" ucap panglima Edward. Luke tampak menaikkan alisnya. Menatap pria didepannya dengan tatapan meminta penjelasan dan dengan berat hatipun sang panglima mencoba menyusun kata kata yang sebelumnya sudah ia persiapkan.
"Kerajaan Vampir mengalami beberapa serangan dari klan wizard. Seperti yang kita ketahui, sang permaisuri sudah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu menyisakkan seorang putri yang tak lain adalah Putri Charlotte. Pembawa pesan membawa surat permintaan bantuan dari kerajaan Dorchadas dan juga menitipkan putri Charlotte kemari untuk beberapa waktu hingga keadaan membaik" ucap Edward tanpa mengalihkan pandangannya dari lantai yang berada didepannya.
Sejenak, Luke tampak berfikir.
"Kenapa Putri Charlotte yang terkenal akan kemampuan pedangnya justru memilih bersembunyi kemari?" Tanya Luke."Beliau baru saja mengalami kecelakaan kala berlatih pedang yang mulia, sehingga berperang bukanlah ide yang tepat untuknya " balas Edward.
Luke mengangguk. Menutup beberapa berkas kerajaan yang sebenarnya belum ia selesaikkan.
"Persiapkan pasukan. Juga beberapa perlengkapa. Kita akan berangkat hari ini. Lebih cepat maka lebih baik" ucap Luke."Jangan lupa persiapkan pelayanan terbaik untuk Charlotte" ucap Luke.
Edward mengangguk. Pria itu membalikkan badannya dan hendak pergi dari ruangan itu. Namun, langkahnya terhenti kala melihat seorang gadis yang tampak berdiri diambang pintu yang sedikit terbuka. Sejenak, gadis itu memaku. Kemudian memandang sosok dibelakangnya yang tampak juga memandangnya. Seolah tau kondisi, Edward segera menunduk kepada sang gadis dan kemudian bergegas pergi dari sana. Menyisakan sang Lucifer dengan seorang gadis cantik disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET MATE
VampireHidup di zaman kerajaan adalah sebuah ujian terberat yang harus dilalui oleh Arsley. Gadis cantik, manis, penyayang, pemberani, dan juga keras kepala. Dengan sebuah anugerah indah yang diberikkan tuhan padanya melalui sebuah kemampuan khusus yang t...