9| Elemen

74 6 0
                                    

Happy reading😉
















Langit merah semakin menyala seiring banyaknya cairan pekat yang tertumpah ditanah. Bau anyir seakan mendominasi tempat itu. Suara pukulan, gesekan pedang, dan teriakan kemenangan semakin mendominasi kala sang Lucifer semakin membabi buta. Hingga semua usai tepat saat matahari tenggelam. Menyisakan sorakan sorakan kemenangan yang dibanggakan.

Luke menapakkan kakinya diatas seorang mayat. Menatap mayat didepannya dengan tatapan bengis. Aura mencekam tampak terkuat disana. Pakaiannya yang penuh akan warna merah seolah menjadi saksi akan kesadisannya dalam menghabisi lawannya.

Satu jam berlalu. Semua telah usai. Semua telah selesai.

Pesta peperangan yang diperkirakan akan memakan waktu selama 7 hari oleh raja vampir ternyata meleset jauh. Hanya membutuhkan satu hari untuk sang Lucifer menghabisi puluhan ribu prajurit musuh. Para klan vampir bahkan belum memusnahkan seperlimanya. Namun, sang Lucifer yang murka selalu bisa menghancurkan jagat raya.

Luke menatap cairan merah didepannya. Mainkan cawan emas dengan sebilah pedang yang sudah dicucinya diatas mejanya. Beberapa prajurit yang masih hidup tampak bergiliran mengambil darah guna pemulihan diri. Sedang yang telah mati tampak dikumpulkan oleh sang panglima. Mereka berharap bisa membangkitkan para klan vampir yang badannya masih utuh. Sedang yang sudah tak lengkap, akan dimusnahkan dengan cara dibakar.

"Ampun yang mulia, kerajaan Dorchadas mengirimkan surat yang harus segera anda buka" Luke tampak menatap pria yang tengah bertekuk lutut dibawahnya. Pria itu mengambil sebuah gulungan kertas dengan tali hitam didepannya. Membukanya dengan terlebih dahulu meletakkan cawan emas itu didepannya.

Perlahan matanya membaca setiap deretan kata kata disana. Hingga perlahan alisnya mengernyit. Matanya semakin cepat membaca kertas itu dengan nafas semakin memburu. Hingga di kata kata terakhir, Luke membangkitkan badannya.

Sang raja vampir tampak datang dengan senyuman diwajahnya. Hendak mengucapkan kata terimakasih atas semua yang telah dilakukan oleh sang raja kegelapan. Namun, saat melihat raut mengerikan dari sang Lucifer membuat raja langsung menghentikan senyumannya.

"Yang mulia, apa ada masalah?" Tanyanya

Luke tampak menatap sang raja yang tengah berdiri tak jauh disampingnya.

"Simpan perkataan terimakasihmu, aku harus segera kembali" ucap pria itu sembari menyarungnya pedangnya.

Raja vampir tampak mengernyit.
"Yang mulia, ada masalah apa hingga kau begitu tergesa gesa? Setidaknya biarkan hamba membantu sebagai balasan rasa terimakasih hamba" ucapnya.

Luke tampak mengeluarkan sayapnya. Membentangkan benda berbulu berukuran raksasa itu tanpa menatap raja vampir. Sang raja vampir tampak mundur kala sayap panjang itu menghempasnya dengan angin yang cukup kencang diserap kepakannnya. Membawa sang Lucifer pergi dengan kecepatan tinggi dan hilang dibalik awan.

***

Seorang gadis tampak menutup matanya. Buku mata lentiknya bahkan tampak sayu seiring pemiliknya yang juga tengah memejam rapat. Entah apa yang dimimpikan sang gadis hingga membuatnya tampak sangat nyenyak dengan selimut macan tebal yang menutupi badannya hingga dada.

Salah satu tangannya tampak digenggam erat oleh salah seorang gadis yang selalu menungguinya sejak satu jam terakhir. Gadis itu tampak khawatir. Terlihat dari matanya yang menyurut sedih dengan binar harapan agar sang gadis segera bangun dari tidur nyenyaknya. sedang bibirnya tampak tak henti bertanya pada sang tabib akan kapan sadarnya si putri tidur.

MY SWEET MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang