Rikara 5. Terbongkar

35 2 0
                                    


Mak... versi indo jarang di waca. Nanging nek bahasa londo akeh sing maca.... wkwkwkwkw

Huhah 😭



*****



Jangan lupa vote, komen and share yaa~~

😘😘😘😘😘



*****


Gauri takut dan bingung kalau firasat buruknya itu akan menjadi nyata. Pikirannya di penuhi rasa benci dan kemarahan mendalam dengan kondisinya yang sekarang adalah korban pemerkosaan.

Itu memang benar, kenapa ini terjadi padaku. Aku tidak tahu apa yang harus kau lakukan. Tubuhku merasa aneh. Jantungku berdetak sangat cepat. Akan ada badai yang datang entah dari mana aku harus menghindarinya. Aku ingin pergi jauh sejauh jauhnya dari sini, sehingga tidak ada orang yang akan mengenaliku. Aku tidak ingin orang menganggapku aib dan melihatku jijik dengan statusku. Lalu bagaimana dengan ibu? Ya tuhan, apa yang aku pikirkan. Jika aku pergi aku akan menyakiti ibu. Aku tidak ingin ibu terluka. Tuhan tolong bantu hambamu ini. Berikan aku jalan keluar dan titik cerah dalam badai besar ini. Tolong bantu aku.


Suara ketukan pintu membuyarkan pikiran Gauri dan segera membukakan pintunya. Ibu Gauri datang sambil mengendap-ngendap berbisik pada Gauri dan memberikan bungkusan hitam padanya.

"Pakai dan cobalah ini. Jangan mengelaknya Gauri. Aku seorang ibu, aku tahu kekhawatiranmu sekarang. Aku ingin yang terbaik untukmu. Kita akan hadapi bersama-sama. Kau tidak perlu khawatir sayang. Ibu akan selalu ada untukmu." Ia membelai kepala Gauri dengan lembut dan menghapus air mata di pipi Gauri.

Gauri tidak tahu apa isi dari kantung itu dan segera ia membukanya. Dan betapa terkejutnya ia mengetahui isinya dan menatap ibunya dengan takut.

"Ini.. ibu, apa mungkin?"

"Tidak ada salahnya mencoba. Cepat lakukan. Ibu juga takut tentang itu. Sebelum para tetangga menggunjing kita. Kita harus pindah dari sini. Ibu akan ikut denganmu dan kau jangan jauh dari ibu."

Gauri hanya mengangguk dan berlari ke kamar mandi. Segera ia mengambil barang itu dan melihat petunjuk penggunaannya, merasa sudah paham ia langsung memprakteknya dan menunggu hasilnya. Gauri hanya mondar mandir di dalam kamar mandi menunggu hasilnya dengan perasaan cemas dan gelisah.

Setelah menunggu cukup lama, Gauri mengambilnya dan membalikkan benda itu. Dilihatnya jelas tanda yang tertera di benda itu. Perasaannya campur aduk, tangannya gemetaran saat memegang benda itu. Tubuhnya terasa lemas sampai ia tidak mampu menahan berat tubuhnya, Gauri berdiri sambil bersandar di tembok. Ketakutannya menjadi kenyataan, mimpi buruk dan perasaan yang terus menghantuinya membuatnya semakin tersudutkan setelah melihat masalah ini.

R I K A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang