🌧️6🌧️

178 19 0
                                    

Eunsang yang telah berganti pakaian dengan jeans dan denim jacket nya memasuki ruang opname kedua orang tua Yuri. Ia membuka pintu itu perlahan dan bisa melihat Yuri yang terlihat bersandar di sofa dengan mata tertutupnya. Ia sendirian,tidak terlihat Yohan di ruangan itu.

Eunsang menghampiri Yuri dan duduk di sebelah gadis itu perlahan,tidak mau mengusik. Ia pun dengan perlahan menaruh makanan yang sengaja ia beli untuk Yuri.

Ia memandang lekat wajah lelah gadis itu. Eunsang tau Yuri sering tidur di rumah sakit ,hanya tidur di sofa kecil ini. Pasti badan gadis mungil itu pegal.

"Ri? Bangun," Eunsang menggenggam tangan Yuri yang dingin. Eunsang semakin erat menggenggam tangan Yuri menyalurkan kehangatan pada tangannya.

Gadis itu tak terusik dengan panggilan Eunsang,"Yuri,bangun,gue dateng,"

"Eungh," Yuri mengernyitkan dahinya karna ada yang mengusik tidurnya. Badannya bergerak untuk berganti posisi tidur menyamping dan hampir membuat Eunsang mendorong gadis itu karna wajah mereka terlalu dekat.

Eunsang terkejut melihat betapa dekat jarak mereka saat ini. Tapi,rasanya ia enggan untuk menjauh sekarang. Karna ia senang bisa memandang wajah mungil gadis itu. Gadis yang ia sayang.

Eunsang tidak tau sejak kapan perasaan ini tumbuh padanya. Ia sama sekali tidak sadar akan perasaannya. Tapi,setiap kali ia melihat Yuri,ada rasa yang berbeda. Jauh di dalam hatinya ada perasaan ingin menjaga Yuri,tidak ada yang boleh menyakitinya dan Ia merasa bertanggung jawab akan Yuri terlebih setelah kejadian waktu Yohan,Abang Yuri secara terang-terangan memberinya kepercayaan untuk melindungi adiknya.

Meski Eunsang tau Yuri menyukai Junho,teman dekatnya. Tapi melihat perlakuan Junho pada Yuri membuat tekad Eunsang semakin bulat bahwa Yuri tidak berhak untuk menyukai Junho dan Junho tidak pantas untuk mendapat perlakuan seperti itu dari Yuri dengan sikap kakunya itu

"Ri?" Eunsang bisa merasakan hembusan halus nafas Yuri yang berbau mint itu menerpa ceruk lehernya. Sepertinya gadis itu habis menggosok giginya.

Gadis itu masih melenguh lalu kembali tenang dan melanjutkan dengkuran halusnya. Eunsang hanya dapat menggeleng gemas.

Dengan otak jahilnya,Eunsang mengambil paha ayam yang baru saja ia beli dan mendekatkannya ke kedua lubang hidung Yuri. Gadis itu dengan spontan mengendus aroma khas ayam goreng itu dan membuka matanya. Matanya membola ketika Wajahnya hanya berjarak satu jengkal dengan Eunsang.

Yuri menjauhkan badannya dengan tergesa dan menyisir rambutnya yang tergerai dengan jari tangannya

"Eunsang? Kok bisa kesini?" Ucapnya kikuk

"Oh,ngga boleh ya? Ya udah deh aku pulang," Eunsang bangkit dari Sofanya,namun dicegah oleh tangan Yuri.

Yuri menggeleng,"Boleh kok. Yuri kan cuma kaget aja Eunsang tiba-tiba disini. Ngga ngomong ke Yuri dulu ,"

"Iya,tadi spontan aja mau ke sini karna tau pasti kamu sendirian. Aku bawain ayam goreng,dimakan,"

Eunsang menyodorkan paha ayam itu lalu disambut dengan senyum merekah Yuri. Yuri mengunyah paha ayam itu lahap,kentara dia belum makan malam,"Makasih Eunsang. Eunsang ngga makan?"

Eunsang mengambil ayam dari box itu dan memakannya,"Ini makan,aku juga laper belum makan dari sore. Nih,jangan lupa nasinya juga. Harus makan nasi,"

"Gimana mama sama papa kamu? Udah ada perkembangan?"

Yuri menggeleng lemah,kepalanya tertunduk,"Belum ada. Tapi Yuri usahain buat komunikasi sama mereka. Semoga aja mereka ngerespon,"

"Aku cuma bisa bantu begini doang Ri. Aku ngga bisa berbuat banyak buat kamu,"

boys who hate smart girl•Cha Jun Ho•/HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang