🌧️12🌧️

155 23 10
                                    

Sorry for typo friend :)



••••

"Jawab! Kenapa ngga dijawab? Kamu masih suka dia?!" Bentak Eunsang yang membuat Yuri tersentak

Yuri hendak membuka mulutnya namun terhenti saat ponselnya kembali bergetar memunculkan nama Yohan. Dengan cepat ia menjauh dari dua orang yang sedang menahan emosinya itu.

"Halo bang,kenapa? Abang masih di rumah sakit?"

"Ri,ke rumah sakit sekarang ya,"

Mendengar nada parau dari abangnya sudah mampu membuat perasaan dan pikiran Yuri melayang entah kemana. Perasaanya mendadak tak enak. Namun ia masih berusaha berfikiran positif mungkin saja abangnya itu meminta ia bergiliran jaga karna suatu hal

"Iya bang,emangnya Abang mau ada urusan ya?"

"Ri,mama papa kritis,"

Satu kata diakhir yang mampu membuat Yuri terdiam,menutup rapat mulutnya dan hampir hilang keseimbangan.

"Bang! Yuri kesana sekarang,"

"Hati-hati jangan panik dek. Kamu naik apa?"

Yuri tak sempat menjawab pertanyaan kakaknya. Pikirannya sudah terlanjur kalang kabut. Yuri dengan cepat berlari meninggalkan kedua orang yang menatapnya dengan dahi berkerut,lalu ikut mengejar Yuri.

"YURI!"

Yuri berusaha berlari secepat mungkin kelaur dari stadion yang masih riuh. Ia pun berpapasan dengan Yena dengan wajahnya yang lega setelah menemukan Yuri .

"Yuri!" Yena mencekal pergelangan tangan Yuri. Melihat wajah Yuri yang memerah dengan mata berkaca membuat Yena memasang wajah khawatirnya.

"Ri,Lo kenapa nangis? Lo ngga kenapa-kenapa kan?"

"Na,temenin Yuri ke rumah sakit. Mama papa kritis ," selanjutnya hanya isakan yang keluar dari mulut Yuri.

Yena pun ikut terpukul mendengar pernyataan yuri,"ayo ri,gue temenin,"

Yena pun menuntun tubuh Yuri yang terasa dingin dan pergi setelah menghentikan taksi di pinggir jalan.

Sedangkan dua orang yang mengejar yuri kehilangan jejak. Eunsang dan Junho berhenti di depan pintu stadion setelah tidak menemukan Yuri. Kedua nafas mereka berlomba-lomba,menderu sangat keras.

"Karna Lo Yuri pergi!" Tuduh Junho. Eunsang yang merasa tidak terima pun hanya tertawa mengejek dan menatap sahabatnya itu tajam.

"Lo yang brengsek! Apa - apaan lo main cium Yuri? Lo sadar ngga lo udah sia-sia in dia. Sekarang apa? Lo tiba-tiba datang lagi ke dia,dengan kelakuan Lo,dasar ngga tau malu,"

"Bilang aja Lo takut kan sang? Lo takut kan Yuri lebih milih gue?"

"Kenapa gue takut. Gue ngga kayak lo. Gue bisa menghargai Yuri. Sedangkan Lo? Lo benci Yuri kan? Dan alasan Lo benci tu ngga masuk akal. Cuma karna dia anak kelas olim,suka ke perpustakaan dan baca buku pelajaran? Ck,aneh Lo,"

"Lo ngga tau apa-apa tentang gue sang. Berhenti sok tau,"

"Emang bener kan? Coba Lo sebutin letak salah ucapan gue di mana,"

Junho mencengkram kaos yang eunsang gunakan kuat,"Banyak omong!"

"Woy bro,aduh ngapain main tarik- tarik kaos sih. Mending main gundu. Udah woy Eunsang kasian lehernya kecekak," Junho pun perlahan melonggarkan cengkramannya,dan Eunsang pun dengan paksa menarik tangan junho saat minhee mendekat ke arah mereka berdua.

boys who hate smart girl•Cha Jun Ho•/HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang