🌧️7🌧️

148 24 1
                                    

Junho berulang kali melantur dan merasa terusik dengan dering ponselnya yang cukup kencang. Ia mengabaikan telepon itu sampai panggilan terhenti dan melanjutkan tidurnya. Namun hal itu terus berulang membuat ia terpaksa menjawab panggilan itu dengan nada kesal.

"Apa!"

"woy! Bangun Lo ini udah jam berapa? Lo kebo apa gimana sih di telpon dari tadi ngga jawab," omel Eunsang dari sebrang sana

"Apaan sih! Hari ini libur,kan udah dapet ijin ngga masuk sekolah. Lo tuh pikun apa gimana?pake telpon gue pagi-pagi buta. Gue capek mau tidur!" Masih dengan mata setengah terpejam dan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul,Junho meluapkan emosinya kepada Eunsang.

Tak heran,kemarin dirinya baru tidur pukul setengah dua pagi. Ia tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang sudah ia katakan pada Yuri.

"Pagi buta cawet Lo sobek,ini udah jam 9 pagi wahai paduka Junho yang terhormat. CEPET KE SINI! ADA LATIHAN FISIK SETENGAH JAM LAGI. AWAS AJA KALO LO TELAT! SIAP-SIAP LO DISURUH LARI 2 KALI LIPAT! BYE!"Eunsang menutup teleponnya. Sedangkan Junho,ia tidak terkejut. Toh,masih ada waktu setengah jam dan itu cukup baginya untuk gosok gigi,cuci muka dan ganti pakaian.

Mandi? Tidak perlu. Nantinya kan akan keringetan juga. Ia akan mandi setelah latihan.

Junho berjalan lunglai ke arah kamar mandinya dan bersiap.

•••

Junho turun ke lantai bawah dan mencari keberadaan mamanya. Mendengar ada kegaduhan di dapur,Junho dengan sigap melangkah menuju dapurnya. Dan terlihat wanita paruh baya yang masih nampak muda itu tengah menyiapkan bekal untuk Junho.

"Ma,Junho berangkat dulu," pamitnya

"Nih bekal. Jangan lupa dimakan. Itu sekalian bawa isotonik kemaren habis mama beliin," Mama Junho menyodorkan wadah bekal makan dan berhasil membuat Junho terpaku sejenak menatap wadah bekal yang tak asing baginya.

"Dek,malah bengong ih. Itu di kulkas minumannya,ambil sana,"

"Kenapa pake wadah ini ma?" Tanyanya

Mama Junho pun bingung menanggapi pertanyaan anaknya itu,"Loh kenapa? Abisnya mama liat wadah bekal kayak gitu numpuk banyak di rak. Ya udah mama pake. Kamu dapet wadah bekal gitu dari mana sih sampe numpuk gitu,"

"Bukan dari siapa-siapa, ya udah Junho berangkat ma," pamitnya setelah sebelumnya mengambil minuman isotonik di kulkas

🌧️🌧️🌧️

Yuri akhirnya bisa menghirup udara luar setelah sehari semalam terjebak di oksigen rumah sakit yang bercampur bau obat. Dia di perintahkan pulang oleh kakaknya,Yohan, karna sudah terlalu lama berada di rumah sakit.

Kemarin,kakaknya itu sama sekali tidak kembali setelah siang hari datang. Katanya mau mengerjakan skripsi. Dan baru datang 10 menit yang lalu.

Yuri akan pulang dan beristirahat,juga mengganti seragam sekolahnya yang telah ia pakai kemarin. Hari ini ia tidak sekolah karna tidak akan ada pelajaran. Jadi ia bebas,ya walaupun tetap ada absensi. Sekali-sekali tidak masuk tidak akan berpengaruh kan? Lagi pula terlalu bosan disekolah saat jam kosong seperti seminggu ini.

Ia mampir sebentar di mini market membeli sikat gigi dan juga beberapa makanan ringan.Ya,sekarang makan nya menjadi tidak teratur. Ia bahkan sudah jarang makan sayur dan makanan sehat lainnya. Yang ia makan hanya fast food,ramen,ataupun makanan ringan. Yang paling sehat hanya roti dan susu kemasan.

Yuri keluar dari minimarket dan berjalan menuju halte yang cukup jauh dijangkau dari sana. Sambil berjalan,ia meminum susu yang di belinya.

"Kalo minum,duduk," Ia terlonjak kaget melihat Junho sudah berhenti di pinggir jalan dengan motor dan seragam futsal yang di tutup dengan jaket

Yuri refleks menjauh dan berhenti meminum susu nya. Ia terlampau kaget bisa melihat Juno setelah sekian lama.

Junho melepas helm nya dan tanpa berniat turun dari motor,"Duduk dulu sana.Nanti susunya bukan masuk ke lambung malah ke paru-paru lagi. Lo mau kaya gitu?"

Yuri menggeleng kuat masih dengan wajah cengo

"Junho ngapain di sini?"

"Ngga boleh?" Sinisnya," Lo juga kenapa ngga sekolah? Malah keluyuran pagi-pagi. Masih paket seragam sekolah lagi,"

"Sekali-kali bolos,"

"Ck,cewek ambis kayak Lo bolos? Ngga yakin gue,"

"Kan ngga ada pelajaran!"

"junho ngga latihan futsal?"

"Loh kok Lo tau gue ada latihan fisik?"

"Eunsang yang bilang kemarin,"

Junho diam sejenak lalu turun dari motornya. Tangannya menggenggam Yuri dan menyeretnya untuk duduk di kursi minimarket

Junho pun duduk di sebelahnya dan memandanginya lekat membuat Yuri salah tingkah

"Kok liatinnya kayak gitu," Ucapnya gugup

"Minum," perintahnya

"Ngga latihan futsal? Kata Eunsang mulainya jam setengah sepuluh loh. Ini kurang 5 menit lagi setengah sepuluh. Nanti Junho di hukum gimana?"

"Kenapa Lo bisa nyebut cowo lain saat khawatirin gue?"

"Eh- Yuri ngga kok,"

"Lo udah lupa sama gue?"

Yuri diam masih dengan Junho yang menatapnya tajam. Secara spontan ia meremas kotak susu yang ada di genggamannya.

"Jawab jujur,"

"Ke-napa tanya gitu?" Yuri tergagap. Jujur ia terheran mendengar pertanyaan Junho sekaligus bingung harus menjawab bagaimana

"Jawab aja kenapa sih! Susah banget ya?"

"Kalo iya kenapa!? Yuri mau ngelupain Junho. Yuri sadar Yuri cuma pengganggu buat Junho. Junho ngga suka ada Yuri di deket Junho. Junho seneng kan sekarang? Ngga usah khawatir lagi ya,Yuri ngga bakal deket Junho lagi kok. Junho juga ngga akan liat Yuri lagi. Kalo pun kita papasan,anggep aja Yuri ngga ada,"

Yuri menghela nafasnya yang menderu. Sungguh ia tidak bermaksud mengeluarkan kalimat seperti itu. Entah ada apa dengan saraf otaknya.

Junho tergelak. Lalu ia berdiri dan pergi meninggalkan Yuri tanpa berkata apapun lagi.

🌧️🌧️🌧️

Hai
Maaf pendek :")

Enjoy ya ✨




boys who hate smart girl•Cha Jun Ho•/HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang